Vampir hanyalah sebuah mitos, itulah yang para manusia ketahui sebelum para vampir mengungkap keberadaan mereka di dunia. Para vampir yang memiliki wujud yang mirip dengan manusia sudah hidup berdampingan dengan manusia sejak dahulu kala. Hal - hal yang membedakan mereka dengan manusia adalah mereka tidak menua, berkulit sangat pucat dan memiliki suhu tubuh yang dingin seperti mayat.
Para vampir yang ingin pengakuan tentang keberadaan mereka di dunia itu pun akhirnya mengungkap keberadaan mereka, para manusia pun ketakutan karena merasa bahwa keberadaan para vampire akan membahayakan kehidupan umat manusia sehingga timbul kekacauan. Para manusia yang takut akan keberadaan vampir itu pun memburu dan membunuh para vampir maka terjadilah perang diantara mereka. Kini dunia sudah dikuasai oleh vampir setelah kekalahan umat manusia dalam perang. Para manusia saat ini menjadi para budak, hewan peliharaan atau pun dalam pelarian.
Disebuah mansion besar dipinggiran kota ditinggali oleh seorang vampir yang berumur ratusan tahun, vampir itu tidak seperti vampir pada umumnya yang membenci para manusia setelah perang terjadi. Ia membawa seorang anak manusia yang Ia temukan sendirian di hutan dekat dengan mansionnya untuk tinggal bersama dengannya.
"Siapa namamu?" Tanya Huening Kai pada seorang anak lelaki berumur 9 tahun yang ada di depannya. Kai sedikit membungkukkan tubuhnya untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan anak itu. Anak itu terlihat lusuh, kurus, tidak mengenakan alas kaki dan mengigil kedinginan. Entah sudah berapa lama anak itu terjebak di hutan itu sendirian.
"Yeonjun." Ucap anak itu menatap pada Kai.
"Aku akan membawamu ke tempat yang hangat." Ucap Kai mengusap pipi anak itu.
"Kau begitu dingin." Ucap Yeonjun yang merasakan jari jemari Kai menyentuhnya.
"Kau adalah vampir bukan?" Tanya Yeonjun.
"Ya. Kau tidak perlu takut padaku."
"Aku tidak takut. Aku tau kau tidak seperti mereka. Mereka tidak sebaik Kau."
Kai tertawa kecil.
"Siapa namamu?"
"Kau akan memanggilku dengan "Master" mulai saat ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
