Entah sudah berapa kali Yeonjun menyelinap masuk ke dalam ruang kamar tidur masternya itu untuk menawarkan darahnya untuk Kai minum, Yeonjun mulai kecanduan dengan rasa sakit saat gigi taring Kai yang tajam itu menembus kulit lehernya, ada rasa nikmat diantara rasa sakit yang Ia rasakan.
"Aku tidak membutuhkan darahmu malam ini Yeonjun, Kau bisa kembali ke kamarmu." Ucap Kai pada Yeonjun.
"Lalu kapan Kau akan meminum darahku lagi, Master? 2 hari yang lalu adalah kali terakhir Kau meminum darahku."
"Aku akan memanggilmu jika membutuhkannya." Ucap Kai tanpa melihat kearah Yeonjun. Saat itu Kai membutuhkan darah, Ia tidak bisa hanya meminum darah dari Yeonjun saja karena itu akan membahayakan nyawa Yeonjun jika Kai sering meminum darahnya.
Yeonjun mendengar perintah Kai yang memintanya untuk kembali ke kamarnya, tapi Ia masih berdiri mematung di tengah ruang kamar tidur yang luas itu.
"Kembali ke kamarmu, Yeonjun." Ucap Kai, kali ini dengan intonasi suara yang terdengar lebih tegas.
Yeonjun mengigit bibir bawahnya, jari jemarinya memainkan ujung atasan piyama yang Ia kenakan.
"Apakah Kau akan memanggil pelayan lain setelah aku kembali ke kamarku?" Yeonjun terkadang bisa sangat keras kepala, Ia memiliki firasat bahwa Kai membutuhkan darah untuk Ia minum malam itu.
Kai menyimpan buku yang Ia pegang saat itu, buku itu tidak benar - benar Ia baca, buku itu hanyalah pengalihan agar dirinya tidak menatap Yeonjun malam itu. Yeonjun tidak mengancingkan piyamanya dengan benar. Kancing paling atas di piyamanya itu tidak terpasang sehingga memamerkan leher putih mulusnya, entah apakah Yeonjun sengaja melakukan hal itu untuk menggoda Kai. Jika mengikuti egonya, Kai bisa saja langsung menghisap darah Yeonjun saat itu juga, menghisap darah yang terasa nikmat dibibirnya itu hingga habis, namun Kai tidak ingin melukai pelayan kesayangannya itu. Kai adalah seorang vampir yang mahir dalam mengendalikan diri, mengendalikan hawa nafsu untuk menghisap darah manusia yang ada di hadapannya itu.
Yeonjun yang tidak menuruti perintah masternya itu, kedua mata Kai kini menatap padanya. Tatapan mata Kai saat itu membuat tubuh Yeonjun terasa panas, tatapan kedua mata Kai seolah menelanjanginya.
"Kau tau bahwa aku tidak suka saat seseorang tidak menuruti perintah yang Aku ucapkan." Tatapan kedua mata Yeonjun menatap pada lantai yang terbuat dari kayu saat Kai telah berdiri dihadapannya.
"Dengan aku menghisap darahmu tidak membuat dirimu menjadi spesial, Kau harus mengetahui dimana tempatmu." Ucapan Kai membuat dadanya berdenyut nyeri, Yeonjun hanyalah seorang pelayan yang kehadirannya dapat dengan mudah digantikan oleh pelayan lain.
Kai mengangkat wajah Yeonjun agar menatap padanya dengan memegangi dagu Yeonjun.
"Aku tidak ingin jika Kau membantah ucapanku lagi. Jika Kau melakukannya lagi, Aku akan mendisiplinkanmu dan memberikanmu hukuman." Ucap Kai.
Yeonjun seharusnya merasa takut dengan hukuman itu, tapi Ia malah merasa penasaran dengan hukuman apa yang akan Kai berikan padanya.
Yeonjun tidak dapat tertidur setelah Ia kembali ke kamar tidurnya, kedua matanya menatap langit - langit kamarnya yang berwarna putih. Ia pun memutuskan untuk berjalan - jalan di mansion luas itu yang seperti biasa Ia lakukan setiap kali dirinya tidak dapat memejamkan kedua matanya saat malam hari. Langkah Yeonjun terhenti di depan sebuah piano berukuran cukup besar yang biasa Kai mainkan, Ia tidak tau bahwa Ia akan merindukan mendengar alunan musik klasik yang masternya mainkan saat malam hari. Menghela nafas, jari jemari Yeonjun memainkan tuts piano dengan asal.
Mansion yang di dominasi oleh warna hitam itu terlihat semakin suram dan mencekam saat malam hari, ditambah dengan heningnya suasana malam hari serta dinginnya udara yang berhembus pada malam itu, Yeonjun sudah terbiasa dengan suasana malam hari saat di mansion sehingga membuat dirinya tidak takut untuk berjalan - jalan sendirian di mansion yang megah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose ~Kaijun/Yeonkai~
ФэнтезиA vampire story ~ Huening kai x Choi Yeonjun ~ Boy x Boy ~ 18+ You Have Been Warned