Yeonjun tentu saja mahir dalam hal berenang namun tubuhnya saat itu sulit untuk bergerak saat siren itu terus menarik tubuh Yeonjun lebih jauh masuk kedalam danau yang dari permukaan nampak jernih namun di dalam danau itu banyak terdapat bebatuan dan tanaman air.
Yeonjun menyesali apa yang Ia lakukan hari itu, rasa penasaran yang telah membuatnya berada di situasi saat itu. Yeonjun bukannya merisaukan dirinya yang akan segera kehilangan nyawanya karena tenggelam, Ia malah memikirkan bahwa Ia tidak akan bertemu dengan Masternya lagi jika Ia mati tenggelam di danau siang hari itu. Dada Yeonjun terasa semakin sesak, Ia merasa akan segera kehilangan kesadarannya karena kekurangan oksigen. Saat dimana Ia berada di batas antara sadar dan tidak, Yeonjun merasakan seseorang menarik tubuhnya keatas. Hingga Ia bisa bernafas lagi, dan tubuh bagian belakangnya membentur tanah yang basah berlumpur. Ia dapat mendengar suara Kai yang memanggil dirinya.
"Uhuk..uhuk.." Tubuhnya yang memburu oksigen membuat Yeonjun terbatuk - batuk.
"M-master.." Ia menatap wajah Kai yang terlihat khawatir.
"Mengapa Kau mengabaikan perintahku?! Aku sudah memerintahkanmu untuk tidak pergi meninggalkan mansion!" Ucap Kai dengan nada marah.
Yeonjun tau bahwa saat itu seharusnya Ia merasa takut akan kemarahan masternya karena Ia telah membantah perintahnya. Yeonjun justru merasa bahagia Ia dapat melihat wajah Kai lagi, Kai yang marah menunjukan bahwa dirinya berarti untuk Kai, bahwa Kai peduli padanya hal itulah yang membuat Yeonjun merasa bahagia.
"Maafkan aku." Ucap Yeonjun dengan tanpa sadar memeluk tubuh Kai yang terasa dingin, kedua tangan Yeonjun melingkar di leher Kai.
Kai yang terkejut saat Yeonjun tiba - tiba memeluknya saat itu terdiam mematung, Ia tidak tau kapan terakhir kali dirinya di peluk oleh seseorang dengan begitu erat. Ia merasakan tubuh Yeonjun yang menyentuhnya terasa hangat meskipun tubuh Yeonjun hampir tenggelam di air danau yang dingin. Ia pun dapat mencium aroma tubuh Yeonjun dengan jarak yang sedekat itu.
Kai melepaskan tubuhnya dari pelukan Yeonjun, sebelum aroma yang berbau harum dan menggiurkan itu membangkitkan hasrat tergelapnya. Kai menatap leher putih Yeonjun yang memperlihatkan dengan jelas pembuluh darah miliknya seolah menggoda Kai, Kai segera memalingkan wajahnya dari Yeonjun.
"Kita kembali ke mansion, Kau harus segera mengganti bajumu yang basah." Ucap Kai sembari bangkit berdiri.
"Aku tidak dapat merasakan kedua kakiku." Ucap Yeonjun saat melihat Kai mulai berjalan meninggalkannya.
Tentu saja Yeonjun dapat merasakan kedua kakinya dengan baik, Ia berbohong saat itu. Ia ingin merasakan tubuh keduanya bersentuhan lagi.
Kai menghela nafas mendengar ucapan Yeonjun.
"Aku harus memberimu hukuman karena telah melanggar perintahku." Ucap Kai sembari membungkuk hendak membopong tubuh Yeonjun.
"Aku siap menerima hukumanmu, master." Ucap Yeonjun sembari tersenyum miring.
"Aku tidak sedang bercanda." Ucap Kai serius.
Kai mode serius terlihat bertambah tampan bagi Yeonjun.
"Aku juga tidak sedang bercanda." Ucap Yeonjun menatap Kai. Meskipun Ia memasang raut wajah seolah menantang Kai, jantungnya berdebar kencang, Yeonjun berharap Kai tidak mendengarkan suara detak jantungnya itu.
Kai menatap pada bibir Yeonjun yang berwarna merah muda dan sedikit bergetar karena kedinginan, suhu tubuh Kai yang dingin tentu saja tidak bisa menghangatkan tubuh Yeonjun.
"Sepertinya aku terlalu bersikap lunak padamu, aku harus mulai mendisiplinkanmu sehingga Kau tau bagaimana harus berperilaku dan menuruti semua ucapanku." Ucap Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose ~Kaijun/Yeonkai~
ФэнтезиA vampire story ~ Huening kai x Choi Yeonjun ~ Boy x Boy ~ 18+ You Have Been Warned