Happy Reading yaw!
SMAN 56 Jakarta sedang ada kunjungan ke SMA Wiliam. SMA Wiliam adalah kategori SMA Swasta terbesar diwiliayah nya, lapangan itu cukup untuk dua ribu siswa. Mia yang sedang mengantarkan buku Literasi keperpus tak sengaja menabrak seorang pemuda. "Maaf, maaf" Ujar Mia dan mengambil buku yang berjatuhan. "Mia?" Ujar laki-laki itu dengan lirih.
Mia menoleh muka itu, ia sangat membenci muka tegas dengan alis tebal. Benci dengan seseorang yang hanya menuaikan luka tanpa menuaikan kebahagiaan, "Gue duluan, sorry udah nabrak lo" Ujar Mia lalu pergi, Dirga nama tag di seragam pria muda itu, "Gue udah nyari lo, ternyata lo disini?" Lirih Dirga dan berjalan mengitari SMA Wiliam.
Mia berjalan kedalam gudang guna mengambil bangku guru, dengan jantung yang berdegub kencang. Ia memasuki gudang sempit dan berdebu itu dengan tangan yang bergetar hebat. Sarah dan Sonya menutup pintu gudang dengan pelan saat Mia masuk kedalam. Yuna berjalan dan Yuna melihat itu dengan panik, Mia memiliki Trauma besar dalam ruang kecil.
Mia menelan saliva nya dengan susah payah, Mia berkeringat dingin dan melirih. "T -tolong" Lirih Mia terjatuh dengan keringat, "Bu, tolong mia" Lirih nya merangkak kearah pintu yang tertutup rapat, "Arghhh!" Erang Mia mencengkram kuat rambut panjang itu. Ia panik sangat panik.
Mia terduduk dan bersandar pada dinding, panik menjulur pada seluruh tubuh. "MIAA!!! LO ADA DI DALEM?!" Teriak Dirga dari luar dan terus medobrak pintu.
Mia ingin bicara namun lidah nya terasa kelu dan memilih diam. "MIAAA" Jerit Dirga saat masuk kegudang melihat Mia dengan kondisi yang penuh keringat. Mia menjauh seakan-akan menolak diselamatkan, "Jangan deketin gue" Lirih Mia seraya terus menjauh. Arya berlari setelah tau Mia terkunci didalam gudang, dia berada di ambang pintu dan masuk. Dirga terus mendekat dan Mia menjauh.
Arya mendorong Dirga dan berlari menuju Mia yang sedang panik. Arya menangkup wajah Mia, wajah yang selalu menunjukkan senyum dan kegembiraan itu akhirnya menunjukkan ekspresi panik. "Heyy, Mia ini gue Arya" Ujar Arya mencoba menghilangkan rasa panik Mia. Arya memeluk Mia dan meletakkan kepala gadis itu pada dada nya. "Lo jangan panik, tenang ya?" Ujar Arya seraya mengelus punggung yang lemas itu.
Mia tak membalas pelukkan itu dan memilih terpejam, ia pingsan didekapaan Arya.
Dirga yang seperti jadi nyamuk itu pun mencari celah agar Mia dan Arya terlepas. Dan ya dia melihat Mia pingsan, dengan cekatan Dirga mengambil tubuh lemas Mia dalam gendongannya. "LO!!" Maki Arya saat Mia diambil, Namun Dirga langsung berlari membawa Mia kedalam UKS.
Yuna menggigit jari saat melihat tubuh lemas Mia dibawa oleh Dirga, "Lo jangan panik gue yang urus Mia" Ujar Arya dengan lirih. "Thanks ya, Ar" Ujar Yuna pergi menyusul Mia, Arya ikut menyusul.
Ruang UKS yang dingin membuat Mia membuka mata dengan aroma obat yang langsung menusuk hidung, "Gue diaman-" Ucap Mia yang terjeda saat melihat dua laki-laki di samping tempat tidur yang disediakan. "Lo udah sadar?" Tanya Arya, pertanyaan konyol jelas-jelas Mia sudah membuka mata lebar.
"Menurut lo aja gimana" Ujar Mia lalu turun dari tempat itu.
Arya dengan sigap ingin menolong Mia namun aksi nya didahului oleh Dirga. "Thanks ya, Dir" Ujar Mia memegang tangan Dirga guna menopang badannya.
"Shit! gue keduluan" Umpat Arya menyusul Mia dan Dirga yang telah keluar UKS.
♥︎♥︎♥︎
Tuan Willshon dan Nyonya Albert akan datang ke Indonesia, mereka berdua adalah orang tua Arya yang telah lama tinggal di London. Namun, Arya sudah membenci mereka sejak dini.
Opion Campions Group adalah perusahaan Willshon dan sang istri. Arya adalah anak tunggal yang kesepian
Gerland, asisten Willshon yang selalu menjaga image sang bos. Arya tak suka keluarga ini karna tega menelantarkan anaknya demi perusahaan, dia tak sudi namanya memiliki Marga Willshon. Nama asli Arya adalah Arya Renandro Willshon namun Arya tak mau dipangil dengan sebutan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARMIA
Random⛔18+ Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Mia Gerlasy gadis berusia 17tahun yang menempuh pendidikan di bangku SMA Swasta dikawasan jakarta. Dia bukan golongan orang atas dia hanya mendapatkan Beasiswa, tentunya dia sangat pintar. Arya Rena...