ARMIA||07. H-3 Untuk Arya

56 1 1
                                    

Alow sorry lama banget ya ga up, gue sempet demam dan masa pemulihan juga, so gue nulis lagi ayoo!

Happy Reading!!

"Mia baginda tampan mu datang, yuhuu!" Pekik Arya dari atas motornya dengan helm Full face miliknya, Arya menjemput Mia takut di dahului oleh Gio kan tidak lucu.

"WOI CONGE" Pekik Arya makin kencang, 1 detik, 2detik, detikke tiga Mia keluar dengan rok diatas lutut dan tas mungil di gendongannya.

Mia berlengang kearah Arya dengan muka bantal nya. "Kenapa sih, orang masi pagi juga gilak lo! untung gue udah siap" Gerutu Mia dengan uapan nya dan menerima Helm Arya. Arya dengan kesal menunjukan jam di tangannya, "Lo liat pake biji mata lo udah jam berapa" Jelas Arya, Mia melihat jam itu dan melotot bukan karna angka disana namun karna mereknya.

"What! seorang miliarder pake jam Kw!" Sindir Mia saat melihat logo apple itu terisi penuh, ingin ngakak.

"Y -ya serah gue lah! jam gue yang hulk lagi rusak gegara di kencingin ponyem" Jelas Arya dengan jujur, ia memiliki banyak jenis jam ada yang doraemon, ironman, dan batman.

"Serah lo deh yang penting ngga makan manusia" Ujar Mia lalu naik keatas motor itu. "Lo yang gue makan!" Kesal Arya lalu menjalan kan motor nya saat merasa Mia sudah naik.

"Ngeri gue" Sungut Mia dengan tawa yang mengelegar.

"Lihat aja nanti, Seorang Mia Gerlasy tergila- gila akan ketampanan Arya Renandro Willshon" Ujar nya dengan bangga. "Udah mau lo pake nama Willshon" Tanya  Mia dengan alis terangkat di balik Helm.

Arya terdiam seribu bayangan, "MIA NGESELIN" Teriak Arya di atas motor, "NGACA DEKK!" Teriak balik sang empu.

"BACOT SIA!!!" Pekik Arya. Mia yang diam daripada berlanjut dan suara nya habis mending diam dan menikmati suasana jakarta di pagi hari.

Setelah 15 menit berjalan akhirnya mereka sampai di Parkiran, Mia langsung turun dan melepas Helm nya. "Makasih dulu neng!" Pekik Arya saat melihat Mia pergi kekelas, "Sama-sama!" Kesal nya dan pergi dengan hentakkan kaki.

"Anjir gini amat punya pacar sensian!" Keluh Arya lalu berjalan menyusul sang kekasih.

"Ayangg! tungguin aku dongg" Pekik Arya di koridor membuat Mia berhenti untuk menunggu Arya. Arya tiba di samping Mia dengan cool anjassss.

"Matamu ayang! udah disekolah kita belajar bukan pacaran gue gedik juga lo" Ujar Mia dengan galak lalu pergi, "Anjir! dia pacar gue bukan sih! bukan ya? harus jadi pacar" Ujar Arya lalu menyusul kembali Mia. Saat lewat kelas 11 semua sedang mengerumuni mading, karna tingkat intelejen kekepoan dua pasangan ini sangat tinggi dan melebih kapasitas rata-rata. Mereka ikut berdesakkan demi melihat brosur di sana.

"Ada olimpiade sejarah" Ujar salah satu siswa. Mia mendengus pasti dirinya di tunjuk oleh Bu Suci similikity itu

Mia melanjutkan perjalanannya dengan Arya dibelakang, "Ar, udah dehh sonoan dikit alergi gue deket sama lo!" Sahut Mia dengan santai, "Dih pede, kelas gue sama lo tuh sama. Yakali, kelas di depan gue muter lewat taman belakang" Tambah Arya dengan benar. Mia kembali diam dan masuk kekelas.

Yuna menyambut kedatangan Arya dan Mia, lebih tepatnya sih nyambut Mia ya orang langsung ngerangkul. "Miayam ikut olimpiade Sejarah kan??" Tanya Yuna pada Mia dengan seulas senyum merekah.

"Woiya jelas!" Jawab Mia mengacungkan dua jempolnya. Yuna menggangguk-angguk paham, tak lama dari itu Bu Suci masuk kekelas, "Gio catat siswa yang mewakili kelas kita dalam olimpiade Sejarah dan Sains kali ini" Ujar Bu Suci duduk di bangkunya dengan Laptop yang hidup. Semua siswa menatap dengan heran biasanya ibu ini menagih tugas.

Tapi syukur alhamdullilah kalo dia lupa, "Oh iya, nak tugas yang ibu kasih kumpulkan di Mia. Mia kamu nilai semua tugas mereka, ibu sedang menyusun skripsi, Maaf ya semua" Ujar Bu Suci dengan senyum, ia guru satu ini masi menyusun Skripsi nya tinggal semester akhir ini dan dia akan wisuda.

"Baik bu" Mia bangkit dan mengambil satu persatu buku latihan mereka, di bangku Gio tangannya di cekal, "Lo ikutkan" Tanya Gio dengan menatap mata coklat milik Mia, Mia mengangguk dan pergi. "Buk, saya mau ngambil biodata di kantor panitia dulu." Izin Gio dan pergi, ketos itu sangat menjadi primadona setelah Arya.

"Semoga Mia ngga di pasangin sama cowo!" Gumam Arya di dalam hatinya, gini banget pacaran sama orang pinter.

Setelah semua urusan Mia dengan tumpukan buku selesai dia berjalan ke arah Perpustakaan untuk mengumpulkan Biodatanya pada Panitia, "Kak ini biodata saya, disana saya sudah mengisi beberapa soal dan olimpiade yang akan saya ikuti. Terimakasih" Ujar Mia lalu pergi dari perpus, pas sekali saat keluar bel istirahat berdengung. Mia langsung keruangan Perserta olimpiade untuk mengisi kisi-kisi

***

"Mati gue!" Ujar Mia yang sedang berhadapan dengan kertas kisi-kisi satu. Ia mengeluh bukan karna soal nya sulit namun bulpen yang ia bawa terjatuh dan alamat takkan bisa di gunakan.

Ia terbiasa mengunakan bulpen untuk mengisi lembar jawaban yang kertasnya cukup tebal. Ya, walau resiko nya jika terjatuh akan tak bisa digunakan, Mia mengerutuki dirinya sendiri bagaimana pena semahal itu bisa jatuh dari tangannya, dasar ceroboh!.

"Ish gila! pena satu gini buat beli nasi bungkus dapet dua" Gerutunya mengambil Pena tersebut dengan malas, pena itu sangat mahal dan bagai setengah nyawa nya.

Bu Suci masuk ke ruangan khusus perserta dengan satu anak laki-laki, Bu Suci duduk di hadapan Mia yang sedang mengoceh karna Bulpennya terjatuh. "Mia, ini pasangan kamu dalam olimpiade yang akan datang. Ibu mohon kalian bisa kerja sama dan selalu berdua, Kemana saja" Ujar Bu Suci menekan kalimat terakhirnya.

Pemuda itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan, "Fahmi" Ujar nya dengan seulas senyum manis, "Mia" Ujar Mia membalas uluran tangan tersebut.

Mia melanjutkan tulisannya walau harus menggunakan pena biasa yang 2rebuan, "Ini kisi-kisi sejarah?" Tanya Fahmi memegang lembar soal itu, Mia mengangguk sebagai jawaban. "Kek nya gue harus ngebeli suara lo deh" Ungkap Fahmi dengan tatapan menuju ke Mia, Mia menoleh dan mengangkat satu alis nya.

"Gue udah selesai, gue ke toilet dulu" Ujar Mia mengumpulkan kertas itu kepada bu Suci dan pergi menuju toilet, saat di koridor tangannya di tarik oleh manusia tak tau adap.

"Kenapa sih! ngagetin orang aja lo!" Ungkap Mia pada Arya yang nampak marah, "Lo di pasangin sama cowo?" Tanya Arya dengan muka galak nya, "Iya kenapa? dia ganteng tau! nama nya Fahmi" Ujar Mia membanggakan Fahmi didepan Arya, Arya menatap mata Mia dengan kesal, "Lo anjir nggak ngehargain gue sebagai pacar lo, banget malah!" Lontar Arya dengan dramatis

Mia membuang muka nya malas, "Sejak kapan kita pacaran! Halu banget" Balas Mia dengan benar, "Sekarang!" Tambah Arya dengan alis naik turun, Mia mendorong dada Arya dengan decikan.

"Ck! najis banget udah sono, gue mau ke toilet!" Putus Mia lalu berjalan menuju Toilet, "GUE MAU LO JADI PACAR GUE MIA GERLASY" Pekik Arya dengan lantang membuat seisi koridor dibuat salting mabuk kepayang.

"IYA SERAH LO!!" Pekik Mia dengan lantang, Arya jingkrak-jingkrak ditempat dengan senyuman yang merekah, "Gini kek dari kemaren" Ujar Arya lalu berjalan menuju Kantin.

Arya berjalan dengan senyuman semua siswa yang bertemu dengannya di senyumin,bahkan di bantu membawakan buku latihan ke ruang guru, memang anak satu itu baik kalo hatinya baik.

HALOOO GESS Lama yaa nungguin my lolipop gril up, anjirrr panggilan gue tuh Mami kata Erza. Udah deh kenapa jadi bahas nama panggilan.

By the way akuu mau kalian Vote lebih banyakk lagiii,!!!!

apa lagi ya? ehmm gatau ihh lier

Vote aja Vote

babay my lolipop

😻💅

ARMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang