ARMIA||06. H-2 Untuk Arya

46 1 0
                                    

Happy Reading!

Terik sinar matahari menganggu penglihatan 2remaja yang sedang dihukum, Arya dan Ferry sedang di Hukum karna Arya mengajak Ferry bolos lewat Pagar Belakang, dan bodohnya Ferry mau. "MIAAA UDAH DONGG!!" Teriak Ferry dengan keringat memenuhi Jidat, Mia yang ditugaskan Bu Linda untuk mengawasi Arya dan Ferry supaya tidak pergi. "AYANGG NGGAK KASIAN SAMA AKU??" Teriak Arya menatap Mia dengan tatapan meminta belas kasihan. "NGGAK!" Balas Mia tak kalah keras.

"JANGAN KEMANA-MANA GUE AMBIL MINUM BENTAR" Pekik Mia lalu pergi kearah Kantin untuk membeli beberapa air mineral, Mia kembali ke tempat pengawasannya tepat sekali di koridor dekat lapangan.

Mia mengangkat Lengannya melihat Jam disana, "ARYA FERRY SINI!!!" Pekik Mia, waktu hukuman sudah habis. Arya dan Ferry berlari ngibrit kearah Mia yang membawakan 3botol Minuman.

Arya terduduk di lantai begitu pula dengan Ferry, "Nih minum" Celetuk Mia memberikan botol mineral

Mia mengeluarkan satu pack tissue dengan bungkus versi mini miliknya memberikkan kepada Arya, "Nih buat lo" Ujar Mia lalu pergi dari sana.

Arya tersenyum dengan manis saat melihat punggung gadis itu mulai menghilang. "Udah cantik baik lagi, pengen gue pacarin deh tuh bocah" Ungkap Ferry dan mendapatkan tatapan Tajam dari Arya.

"Sampe lo deketin dia gue bantai lo anjeng" Tegas Arya dengan tawa diujung. Ferry terbahak-bahak karna Arya mirip seleb tiktok itu .

Merasa bahwa badannya sudah enakkan, Arya dan Ferry pun kembali kekelasnya masing-masing. Arya masuk kedalam Kelas nya dengan pemandangan tak enak

Mia sedang tertawa bersama Gio, Gio menyukai Mia sejak kelas 10 namun perasaan nya tak dibalas oleh Mia. Arya mengepal tangan geram, ia duduk di bangku nya dengan tatapan mengintimidasi bagi Mia dan Gio.

Ada sayup terdengar Mia berbicara pada Gio, "Kamu bareng aku mau?" Tanya Gio pada Mia, memang Mia tak membawa motornya karna sudah dijual, sebenarnya ia tak rela motor kesayangan itu dijual namun demi mengobati sang ibu jadi Tak apa.

"Boleh, nanti aku tunggu di gerbang ya?" Ujar Mia lembut, Arya mengebu di tepat bisa-bisa nya milik Arya diambil mana terang-terangan di depan mata Arya.

Gio tersenyum saat Mia kembali ketempat duduk nya, Arya mengeluarkan Ponsel nya lalu memberikan pesan kepada Mia

Arya Renandro:
Gue gak suka! lo pulang bareng gue.

Setelah mengirimkan pesan itu Arya menoleh kearah Mia yang sedang membuka Ponselnya di bawah Laci. Setelah membaca itu Mia tertoleh dengan tatapan tajam dari Arya.

Mia mengetik sesuatu di sana dan mengirimkannya pada Arya,

Mia Gerlasy:
Serah gue lah! spa lo, bapak gue?

Setelah mengirimkan itu Mia melanjutkan tulisannya pada Buku, Arya mengeram "Awas aja gue bakal bikin lo jadi milik gue suatu saat nanti!" Lirih Arya dengan kesal.

♥︎♥︎♥︎

KRINGGGG!...

Bel Pulang menganggu pendengaran siswa yang sudah berada di lapangan. "Ini udah tau kita dilapangan masi aja bunyi tuh!" Gerutu Yuna dengan menutup mukanya menggunakan tangan.

Pak Muhid berdiri dengan mic ditangan, ia akan berpidato dan muridnya seperti ikan asin. "PAKK GAADIL, MASA BAPAK DI TEMPAT TEDUH KAMI DI JEMUR!!!" Pekik Wingky dengan tak terima, siswa lainnya menyauri dengan kata  'BENER TUHH!!!' .

"Yaudah kalo macam itu, kau saja yang berpidato sini!" Balas Pak Muhid.

Wingky berdiri lalu berjalan kedepan, "Ha! topiknya kali ini apa? biar gue singkat" Terang Wingky dengan berani, Pak Muhid membisik 'kan topiknya kali ini Wingky mengangguk faham.

ARMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang