ARMIA||01. Mia Gerlasy

74 2 0
                                    

Happy Reading yaw!

Mendung mendominasi langit di siang hari ini. Mia dengan cekatan mengangkat semua baju yang berada dijemuran. Setelah mengangkat semua baju ia memasukkan motornya di teras.

Mia duduk mengerjakan Tugas dari Pak Eko "MIA?!" Bentak sang ibu saat melihat meja makan kosong. Alias tidak ada makanan

Mia berdiri dan berjalan menuju dapur menyusul sang ibu. "Kenapa buk" Ujar Mia dengan lembut. Ibu Mia terkena penyakit kejiwaan yang membuat Mia harus bersabar menghadapi seorang yang melahirkan nya.

"Kenapa makanan belom dimasak!!" Pekik sang ibu menarik telapak meja makan membuat piring diatasnya jatuh dan pecah.

Mia yang melihat nya dengan sigap melindungi sang ibu dan membawa ibunya kekamar. "Ibu makan nasi bungkus dulu ya? nanti Mia beliin" Ujar Mia dengan lembut, Ibunya hanya mengangguk.

Mia meyambar kunci motornya dan bergegas ke warung nasi didepan komplek. Mereka tinggal di kontrakkan kecil beruntung sekali Mia dapat bersekolah di SMA Wiliam.

Masalah ayah, Mia tak tau bentuk muka sang Ayah yang ia tau Ibunya menafkahi Mia dengan keringatnya sendiri bahkan sampai menganggu mentalnya. Namun sekarang tanggung jawab tulang punggung menjadi kewajiban Mia.

"Buuk, Nasi bungkus lauk ayam nya satu ya" Ujar Mia menunjuk ayam sayur di etalase.

Ibu penjual pun membungkus pesanan Mia dan mengambil uang dari Mia sebesar 12ribu. Mia pergi ke rumah dan melihat sang ibu.

"Buk, ini nasi nya dimakan ya? Mia mau kerja dulu" Ujar Mia kembali pergi namun ia sudah menyiapkan Nasi itu di meja makan kecil mereka. Beling yang berserakkan tadi juga sudah dibersihkan oleh Mia

Mia menuju toko bunga kecil di pinggir jalan besar, Toko Bunga Ternate. Tempat ia mencari nafkah demi keberlangsungan hidupnya dan Ibunya. Bukan hanya kerja sampingan ia juga berjualan kue di weekend.

Karna Toko bunga ini tak memperlukan kurir pada hari Weekend. Mia memasuki toko terdengar lonceng dari sana. Bu darti selaku pemilik tokoh menyambut kedatangan Mia dengan senyum.

"Maaf ya bu, Mia telat soalnya tadi beliin ibu nasi bungkus" Ujar Mia jujur, Bu Darti adalah janda anak satu. Anaknya laki-laki namanya Alan. Alan adalah anak murid SMA Lilin di jakarta tetangga SMA Wiliam.

"Iya nggapapa, Oh iya itu bunga yang mau di antar kamu yakin bisa?" Ujar Ibu Darti menunjuk setumpuk bunga di pojok. Mia mengangguk lalu mengangkut semua bunga ke Bak mobil keri milik Toko.

Diumur 17tahun dia sudah bisa menyetir mobil sendiri. Dia tak belajar khusus hanya diajarkan oleh Alan.

Mia menggesek-gesekkan tangan setelah bunga terakhir di taruh, dan masuk ke jok kemudi.

7jam berkeliling jakarta guna mengantar pesanan dia akhirnya selesai, dan pulang ke Toko. Dada nya sudah mulai nyeri saat turun dari mobil, tangannya memengang dada yang sesak itu. "Jangan sekarang!" Ujar Mia menepuk Dadanya. Setelah merasa agak enakkan dia pun berjalan mengantarkan kunci mobil dan mengambil kunci motornya.

"Kamu nggapapa?" Tanya Ibu Darti pada Mia, Mia hanya mengangguk dan pergi.

Bu Darti mengnangkap tangan Mia dan memberikannya uang. "Buat hari ini, makasi ya, Ndok" Ujar bu Darti tersenyum lalu kembali ke toko.

"Iya bu, saya yang harus nya makasi" Ujar Mia menaikki motornya lalu pergi.

Ini sudah malam dan Mia baru pulang dan lupa memberi makan sang ibu. Ia mengunakan uang yang diberikan oleh Bu Darti untuk membeli sembako dan nasi bungkus.

♥︎♥︎♥︎

Arya sudah tampan di kelas, hingga salah satu siswi dibuat baper karna tingkah Arya yang setengah Fuckboy.

ARMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang