part 11 ( rewel )

8.2K 372 2
                                    

Seorang gadis sedang memasak di dapur , ia berencana ingin membuat makanan karna ini sudah siang , abangnya baru saja pulang tadi dan terkejut melihat dua lelaki yang tertidur di ruang tengah , satu di seofa satu di kasur dekat sofa . Lalu fina pun mau tak mau menjelaskan kepada abangnya , abangnya hanya menjawab dengan anggukan tanpa protes.

Abangnya itu pun lalu meminta fina untuk membuatkan makanan , karna memang mamah fina sedang tidak ada di rumah , mamah nya sedang pergi menjenguk neneknya , fina dengan senang hati pun mengiyakan untuk memasak makanan

Saat sedang asik memasak ia mendengar teriakan seorang lelaki dari arah ruang tengah

" FINAA " ucap revin sedikit berteriak

Fina pun langsung mematikan kompornya lalu menghampiri ruang tengah

" apaan sih teriak teriak gajelas " ucap fina kesal dengan lelaki di hadapannya itu

" Kok pala gua ada dibantal sih ?" Tanya revin sebal

" ya terus palalu harus ada dimana hah?!" Ucap fina ngegass

" tadi kan ada di paha lu , masa tiba tiba pindah " ucap revin protes

" lu pea banget sih , ya gua yang pindahin lah ngga mungkin pindah sendiri astaghfirullah " ucap fina mulai kesal

"yaudah sih santay ajah , gua lagi pusing lu marahin mulu " ucap revin sambil menunduk memainkan bajunya seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya

" Ya lagian ada ada ajah , teriak teriak cuma buat nanya itu gua kan udah panik gua kira ada apa " ucap fina sebal

tak mendengar jawaban dari lelaki di depannya pun fina langsung menghampiri dan melihat kebawah dimana lelaki itu sedang menundukkan kepala nya

"hikss .. " Terdengar isakan pelan yang sepertinya ditahan

Fina yang melihat itu pun langsung menghampiri lelaki di depannya itu yang sepertinya sedang menangis , terkejut melihat dugaan nya itu benar , lalu mulai menenangkan lelaku itu

" shutt hei kok lu nangis sih " Ucap fina

" hiks.. , gua lagi pusing hiks lu marahin mulu jadi tambah hiks.. pusing Fin" ucap revin sambil mengelap air matanya dengan punggung tangannya

"iyaa iyaa gua minta maaf ya marahin lu tadi , udah jangan nangis lagi , udah gede kok nangis " ucap fina membujuk

" hiks.. , pelukk " ucap revin meminta

" lah kok jadi peluk sih " Ucap fina protes

" peluk hiks pusingg " ucap revin merengek

Fina pun akhirnya menuruti kemauan lelaki itu dengan terpaksa , lelaki tersebut menyembunyikan kepalanya di leher sang gadis

Fina yang merasa leher nya pun hangat mulai merasa tak enak , ia mulai memeriksa suhu tubuh lelaki itu , dan dugaan nya pun benar badan lelaki di pelukan nya ini panas ,  memang sedari tadi fina sudah merasa aneh melihat kelakuan lelaki di pelukannya ini

" revin badan lu panas " ucap fina

" Pusingg fin " ucap revin mengeluh

" yaudah minum obat dulu ayo , makan dulu tapi itu tadi gua masak bentar lagi beres "

" ngga mau ngga mau " Ucap revin menolak ia memang tidak suka minum obat

" Kalo ngga minum obat gimana sembuhnya hah?" tanya fina jengah

yang ditanya pun hanya diam tak menjawab , fina menghela napas letih ia sudah meyuruh lelaki ini minum obat tapi tak mau

"Yaudah makan ajah ya?" Tanya fina

baby boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang