Hari sudah berganti malam , sepasang keluarga kini sedang makan bersama di meja makan
Saat makan pun fina tidak mengeluarkan suara sedikit pun , bahkan bertanya kepadanya atau sekedar menyapa pun tidak
Revin yang sedari tadi masih bingung akan kesalahannya sekarang sedang termenung sambil menatap kearah nasi nya , memikirkan kesalahannya
ia pun memang tak sadar ia salah apa , namun ia tau ini pasti ada yang salah
Fina yang memang hari ini sedang pms pun masih merasa kesal dengan revin , ntah kenapa karna hal sepele ia mudah marah saat pms seperti ini
Ia kesal karna revin tadi membeli rokok , bukan tidak suka namun ia hanya ingin menjaga kesehatan suaminya itu , rokok memang tak bagus buat kesehatan kan
hingga saat makan malam selesai keduanya masih saling diam , lebih tepatnya fina yang diam , sedari tadi pulang berbelanja revin sudah banyak bertanya , bahkan ia memulai obrolan yang mungkin topiknya terlalu absurd
saat ini ketiganya sedang ngumpul di ruang tengah bersantai bersama
Revin yang merasa sudah cape dengan situasi ini pun mulai membuka obrolan lagi ,ia harus menyelesaikan masalahnya secara cepat , ia tak tahan untuk diam diam seperti ini
" sayangg " Panggil revin namun belum ada jawaban yang diberikan
" yangg " panggil revin lagi
" babe "
" honey "
" Inaa " panggil revin
" apa sih vin " jawab fina ketus
" jangan diemin aku " jawab revin
" siapa ? " tanya fina
" kamu , diemin aku daritadi , aku ada salah?" Tanya revin
" kamu pikir ajah sendiri " jawab fina
" aku gatau sayang , makanya aku nanya " jawab revin
" cowo mah gitu , ngga tau sama kesalahannya sendiri " ucap fina
" ya kan aku emang gatau yang " jawab revin
" kamu tau ga sih apa ? Pertama aku larang kamu beli rokok kamunya masih ngotot mau beli , kedua kamu tadi ngerokok di balkon kamar pintunya ga ditutup , kamu tau ga asep rokok yang kamu keluarin itu gabagus buat pernapasan apalagi disitu ada varo , aku males ngingetin kamu mulu , coba kamu pikir sendiri , sadar jangan mau diingetin mulu! " ucap fina dengan nada sedikit tinggi di akhir kalimat
" maaf " jawab revin seraya mendudukkan wajahnya sambil memainkan baju nya , mendengar nada fina yang seperti itu membuat ia sedih , matanya pun berkaca kaca hendak menangis
" gausah minta maaf kalo diulangin lagi " ucap fina
" ng-ga ngulang lagi " Cicit revin pelan
" kalo kamu nya masih sadar ngga bisa ngga ngulangin lagi gausah minta maaf dulu , aku tau emang berhenti rokok itu susah tapi apa salahnya sih dicoba tahan untuk ngga ngerokok dulu , kan kalo udah terbiasa ngga bakal susah " jawab fina
" hikss ngga ngga ngilangin lagi , hiks maaf " jawab revin sambil menangis
" udah deh males ngasih tau kamu mah , cape ngomong doang " ucap fina lagi
" mommy kok malahin daddy?" Tanya varo yang baru saja selesai bermain mobil mobil an nya
" Daddy kamu nakal makanya mommy marahin " jawab fina
" ohh oke malahin aja mommy , daddy Jan nanis nanti jelek " ucap varo
Setelah itu varo pun akhirnya melanjutkan acara bermainnya , fina pun kembali sibuk dengan aktivitas nya , begitupun revin yang masih sesenggukan seraya menghapus air matanya yang kini masih mengucur
KAMU SEDANG MEMBACA
baby boy
Romanzi rosa / ChickLitbagaimana kisah seorang perempuan yang tiba tiba dipanggil mommy oleh seorang anak kecil yang baru berumur 3 tahun? " mommy.. , " teriak varo , kemudian berlari menghampiri seorang perempuan . "ehhh , ade? mamahnya mana? kok disini ? , " ucap peremp...