Ep 23🖤❤️

1.5K 114 27
                                    





❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤

Saint mendongak untuk melihat siapa yang memeluk nya. Dan ternyata sang suami lah.

"Perth ! "Saint mencoba melepas pelukan dari Perth,tapi tangan kekar itu memeluknya begitu erat.

"Perth.. Lepas! Perutku sakit,kau tahu?. "Disaat Saint mengatakan itu pelukan Perth pun melongar dan kesempatan Saint untuk kabur dan menuju kamar mandi.

Tapi sebelum Saint menutup pintu kamar mandi. Iapun berkata. "Pergilah, aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari mu, dan lagi pula aku masih marah padamu. Bam... "Saint pun menutup pintu kamar mandi dengan kencang tentu membuat Sian terbangun sambil mengucek mata.

"Papa !"

"Selamat, pagi sayang. "Perh mengendong sang anak sambil menatap pintu kamar mandi. Ia bisa memahaminya jika sang istri masih marah padanya.

"Sayang. Aku akan menjelaskan nya padamu nanti, setelah pekerjaan ku selesai dan beres. "Setelah itu Perth pun pamit untuk kekantor. Walaupun tak ada sautan dari sang istri tapi ia bisa mendengar nya.

Ceklek

Saint menyembulkan kepalanya hanya sekedar mengintip sang suami. Tapi, pria tampan itu sudah tidak ada di sana dan ada rasa bersalah juga di hatinya,tapi ini semua gara-gara sang suami yang tidak jujur padanya.

Saint menutup pintu kamar mandi lalu menyelsaikan ritual nya. Barulah ia akan memandikan sang anak.

Tidak butuh waktu lama untuk membersihkan diri. Saint keluar dengan handuk yang menutupi tubuhnya karena ia melupakan baju ganti. Saint membuka lemari pakaian untuk mengambil baju untuk ia pakai. Tapi matanya tertuju pada sesuatu iapun mengambil nya dan memakai nya.

Saint memandang tubuh nya sendiri di depan cermin. Lalu beralih kepada perut nya sudah terlihat walaupun masih kecil.

"Sehat-sehat yah! Sayang...!"Saint mengelus perutnya sambil tersenyum manis, wajah pria manis itu terlihat tembem mungkin karena ia banyak makan bukan suami yang memakannya. Saint pun tersipu malu.

Saint turun kebawah untuk sarapan. Dan sang anak sedang sarapan di suapi oleh sang nenek.

"Pagi... Buk !"

"Pagi sayang! "Ibu Tui menoleh, dan tersenyum di kala melihat sang menantu memakai baju milik suaminya. "Kau mencari Perth? "Ibu Tui bertanya disaat Saint menengok kesana kemari seolah mencari seseorang.

"Tidak! "Saint mengeleng dengan cepat, tapi wajah nya tidak bisa berbohong karena sudah bersemu merah. Sang ibu hanya terkekeh dan mengiyakan nya.

"Ibu sudah memarahi Perth, karena membuat mu menangis. "Saint tersenyum mendengar ucapan sang ibu.

"Sian! Kau belum mandi sayang. "Anak itu mengangguk padahal mulutnya masih penuh. Dan Saint hanya mengeleng.

"Biar nanti ibu, yang memandikan nya." Ia hanya mengiyakan sang ibu, karena ia tahu anaknya sangat bermanja kepada sang nenek.

Di meja makan hanya mereka berdua saja, karena Mark sudah tinggal bersama dengan Gun. Dan sekarang mereka tinggal di rumah lama milik Saint. Tentunya mereka sudah bertunangan jika belum mana mungkin orang tua Gun memperboleh kan mereka tinggal bersama takutnya terjadi sesuatu. Padahal sama saja sih 🤣 udah tunangan sama belum mereka tetap nganu kan? wkwk.

Sehabis sarapan Saint duduk di taman belakang rumah, yang di penuhi tanaman bunga dan di sana cocok untuk bersantai. Dan cocok untuk Saint yang sedang merana. Sedangkan sang ibu mertua membawa Sian kekamar mandi untuk di mandikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Seorang Pereman[PerthSaint]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang