P
E
R
T
H
SAINTSATION 🖤❤Langsung saja 😊
Semoga suka ❤
🖤Selamat membaca ❤
"Enggh... " terdengar leguhan pria manis yang sudah bangun dari tidurnya lalu mata indah itu terbuka dengan perlahan dan setelah sudah dapt menyusaikan diri, iapun melirik jam yang menempel di tembok kini sudah menunjukkan pukul 6 pagi disaat ingin bangun ternyata lengan kekar sedang memeluk nya dengan erat.
"Hah..?" Saint melihat ada sebua lengan memeluk pinggang nya, lalu iapun menoleh kearah belakang dan mendapkan pria tampan itu yang memeluk nya.
"Eeeee.. Sejak kapan aku pinda tempat? Lalu dimna sian?" Saint baru sadar jika ia tidur di tegah lalu matanya tertuju pada sang putra yang tidur di sisi dimna ia tertidur malm tadi dan untungnya ia diberi bantal disisi nya agar tak terjatuh. Lalu matanya tertuju pada Perth yang masih setia memeluk nya dan terdengar suara dengkuran harus dari pria tampan itu tandanya ia nyenyak dalm tidurnya dan juga karna kelelahan karna terlalu banyak bekerja.
Pria manis itu tersenyum disaat melihat pria tampan itu tidur dengan nyenyak, lalu iapun merapikan rambut pria tampan itu yang berantakan di keningnya setelah sudah puas memandang iapun bangun dari tempat tidur memindah Sian di tengah lalu merapika selimt pria kesayangan nya setelah itu iapun menuju kamar mandi untuk membersih kan diri. Setelah kepergian Saint pria tampan itu tersenyum dalam tidurnya entah ia bermimpi atau hanya berpura-pura tertidur.
Tidak butuh lama Saintpun keluar dari kamar mandi, dilihat dua insan yang saling berpelukan di atas tempat tidur membuatnya tersenyum, iapun keluar kamar dan langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Selang beberapa menit setelah kepergian Saint, Sian pun bangun dari tidurnya mata bulat itu melirik kesana kemari guna mencari sesuatu, lalu iapun melirik sebelah kanan ada seseorang di samping nya yang sedang memeluknya begitu erat.
"Papa..? "
Perth membuka matanya lalu menatap Sian yang sedang menatap nya. Iapun tersenyum.
"Selamat pagi sayang cup..." Perth mencium seluru wajah sang putra membuat balita itu kegelian.
"hahahaa.. Papa geyi.." Sian mendorong wajah Perth yang sedang meciumnya.
"Mama... Olong cian mama.." Perth terkekeh disaat balita itu meminta tolong pada sang ibu.
"Mama tidak ada sayang"
"Hah..? Nda ada mama"
"Hem... " Perth mengangguk, membuat balita itu menangis.
"Howaa.. Mama... Cian au mama.. "
"Sstttt... Papa hanya bercanda sayang jangan menangis yah..."Perth memeluk tubuh sang putra membuat balita itu menahan tangisnya.
"Hiks... Au mama"
"Baiklah sayang! Sekarang kita ketempat mama yah.. " Sian mengangguk lalu mencium bibir sang papa, membuat Perth tersenyum seandainya pria terkasih nya seperti Sian yang memberinya morning kiss betapa ia bahagia. Perth mengeleng, ia tidak boleh menghayal ada waktu nya nanti pria manis itu meberinya ciuman selamat pagi untuk nya dan ia akan menunggu dan akan selalu bersabar.
"Ayo sayang kita mandi hup... " Perth membawa sang putra menuju kamar mandi.
Di dapur terlihat Saint begitu sibuk menyiapkan sarapan, ia hanya sendiri karena sang bibi blom datang.
"Selamat pagi Tuan! Maaf saya telat"
"Selamat pagi juga bibi, tidak apa bi! Kebetulan saja bangunnya pagi."