Ep 18🖤❤️

3.7K 278 63
                                    

Selamat membaca 🖤❤️

Perth menatap sang kekasih yang sedang belajar berjalan sambil memegang besi di sisi kiri kananya dengan tatapan sendu. Pagi-pagi sekali sang kekasih sudah melakukan terapi Sesekali pria manis itu terjatuh membuatnya berlari untuk membantunya. Tapi Saint melarang nya untuk mendekat karena ia ingin sendiri dan tak mau di bantu. Saint memindah kan kaki kirinya lalu kaki kanannya dengan hati-hati untung saja kedua kakinya sudah tidak terlalu kaku untuk di gerakkan karna ia tidak berhenti untuk melakukan terapi nya. Sudah satu bulan ia melakukan terapi karena ia ingin cepat-cepat untuk sembuh dan bisa pulang dari rumah sakit jadi ia melakukannya setiap hari tampan rasa lelah dan ternyata membuahkan hasil sekarang sang kekasih sudah bisah berjalan walaupun masih agak pincang.

Perth yang sudah tak tahan lagi melihat sang kekasih yang sudah berkeringat iapun berjalan menuju kearah Saint, tapi di tahan oleh pria manis itu.

"Jangan kemari, biarkan aku yang akan berjalan kearah mu"

"Tapi sayang? "Perth tak bisa melanjutkan kata-katanya disaat sang kekasih berjalan kearah dengan terlatih, seperti balita yang sedang belajar berjalan Perth yang melihat terharu karena sang kekasih berjalan kearah nya sambil tersenyum tapi senyumnya luntur disaat Saint terjatuh dengan cepat ia berlari dan langsung menangkap tubuh sang kekasih.

"Huup...sayang! Kau membuat ku takut "Perth memeluk tubuh sang kekasih.

"Aku berhasil Perth! Aku berhasil, walaupun masih terjatuh"Saint yang bahagia karena bisa berjalan sedang kan Perth yang masih khawatir terhadap sang kekasih iapun melepas pelukannya dan  menatap wajah sang kekasih lalu  menghapus keringat nya dengan punggung tangannya.

"Aku tahu kau sangat bersemangat sayang. Tapi, Bisakah kau istrahat, Lihat kau berkeringat."Saint tersenyum lalu mengangguk "Sekarang sudah cukup olahraga paginya saat nya  mandi dan makan.

"Baiklah, kebetulan aku sudah lapar "Perth membantu Saint untuk bangun lalu memapahnya menuju kursi roda tpi Saint tidak mau menggunakan kursi roda ia ingin berjalan.

"Aku tidak mau menggunakan kursi roda Perth! Aku ingin berjalan "

"Tapi sayang ?"

"Aku bisa Perth !" Terlihat pria tampan itu menghela nafas karena sifat keras kepala sang kekasih.

"Baiklah !" Saint tersenyum manis membuat Perth inging menggigit bibir sang kekasih. Perth memapa tubuh Saint menuju kamar inapnya lalu belum sampai 10 menit tubuh pria manis itu sudah mendarat di gendongan Perth karena pria tampan itu tak tega melihat sang kekasih yang berjalan dengan pelan iapun mengendong nya ala penganten.

"Perth! Aku bisa berjalan sendiri "

"Tidak sayang, kalau kau berjalan sendiri kapan kita akan sampai !"

Saint mendesah lelah karena selalu di manja seperti ini "Tpi Perth! Banyak orang yang melihat kita" Saint menyembunyikan kepalanya di dada Perth disaat para suster atau orang-orang yang sedang berlalu lalang menoleh kearah mereka.

"Tidak apa sayang, biarkan saja." Saint tidak bisa berkata apa-apa lagi jika sang kekasih sudah berkata seperti itu.

"Selamat siang tuan Perth, tuan Saint "tiba-tiba seorang suster menyapa mereka.

"Siang suster!"

Suster terkikik disaat melihat pasien manisnya itu sedang malu-malu meong, padahal bukan pertama kalinya mereka melihat pemandangan seperti itu tapi tiap hari.

"Pasangan yang serasi yah?"

"Iya, aku jadi iri "

"Aku juga "

Suamiku Seorang Pereman[PerthSaint]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang