Chapter 03. Absolute Desire

1.1K 111 12
                                    

Seringai jahat timbul kembali di sudut bibir pria angkuh yang tak memiliki hati nurani itu. Tangan kirinya menarik kuat rambut Jhon hingga tersentak dan berakhir mendongak menatap wajahnya.

"Khun Zee maafkan aku..."

*****

"Aku sudah memaafkanmu paman Jhon, tapi aku tidak bisa mengampunimu." Bisikan pelan namun menakutkan membuat Jhon semakin histeris.

"Darimana aku bisa memulai ini... wajah.. bibir.. atau leher..."

Cleckkk.....

"Aaaaarrggghhhh..."

Teriakan itu menggema di seluruh sudut ruangan.

Pisau itu ia tancapkan tepat dimata kanan Jhon. Teriakan tanpa ujung membuat Zee tertawa puas.

"Hhhhh... kau ternyata sangat lemah Jhon.. ouh maksudku paman Jhon. Tusukan kecil seperti ini kau berteriak seakan mau mati saja..."

"Bunuh saja aku dasar sialan!"

Seringai jahat kembali muncul di sudut bibirnya, terlihat tenang tapi tersirat kemarahan teramat dalam dari raut wajahnya.

"Aaaarrrgghhhhhh... aarrgghhh..."

Teriakan itu kian memuncak dan nyaring dikala pria angkuh didepannya kembali menekan pisau yang masih tertancap di mata kanan Jhon semakin dalam. Teriakan semakin menggema di ruangan yang sudah banjir dengan darah. Zee tertawa puas melihat reaksi Jhon yang tak berdaya.

Belum cukup puas, Zee memutar pisau tanpa ragu dan menariknya dengan kejam menyebabkan bola mata Jhon keluar dari sarangnya.

"Aaaarrggghhhh..."

Teriakan panjang tanpa ujung, darah kian mengucur. Tubuh Jhon bereaksi lebih hebat dari apa pun. ia melihat pria kejam itu tersenyum puas kearahnya. Darah mengalir begitu deras dari mata kanan Jhon.

"Jangan mati dulu paman, kau belum melihat pertunjukan terakhirnya." Ucap Zee dengan santai .

Zee mengangkat pisau dengan bola mata Jhon masih tertancap di ujungnya.

Masih dengan teriakan hebat, Jhon menyaksikan Zee kembali mendekat kearahnya tanpa menunjukkan wajah bersalah.

Dan lagi lagi tanpa ragu ia memakan bola mata milik Jhon lalu meludahkannya kembali. Sedangkan Jhon masih dalam teriakan histerisnya berniat melarikan diri. Belum sempat ia keluar dari ruangan mengerikan itu...

Doorrr....

Suara tembakan terdengar, Jhon terjatuh begitu saja dilantai.

"Sangat merepotkan," ujar Zee dengan nada pelan.

Ia mengambil ponsel di kantongnya dan menelpon seseorang sembari berjalan pergi dari tempat itu.

Ia mengambil ponsel di kantongnya dan menelpon seseorang sembari berjalan pergi dari tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Devil MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang