Terpojok, Zee semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah pria cantik itu. Kedua manik mereka saling bertemu yang kini hanya berjarak 5 inchi saja. Tubuh mereka berhasil ambruk diatas tempat tidur. Ia kembali mendekatkan wajahnya ke salah satu bagian sensitif yang NuNew miliki.
Pria itu berbisik pelan, "Seekor hewan peliharaan harus patuh pada tuannya."
***
Dari sudut matanya NuNew melihat pria gila itu menyeringai puas terhadapnya. Sontak ia mendorong kuat tubuh pria yang saat ini berada diatas tubuhnya lalu dengan cepat berlari ke sisi lain tempat tidur.
Kembali ke posisi berdiri, ia melihat kearah NuNew yang masih terdiam seribu bahasa memperhatikannya.
Tersenyum tipis ia mengatakan, "Bersihkan dirimu, aku tunggu di meja makan."
"Sialan, suasana macam apa ini." NuNew membuang kasar nafasnya tentunya setelah pria gila itu pergi tanpa pamit.
Ia menghempaskan tubuhnya kasar di atas tempat tidur, memandangi langit-langit kamar yang terasa hampa. Cukup lama ia masih termenung entah apa yang dipikirkannya.
[ NuNew ]
Baru kali ini aku merasa sangat merindukan rumah, ibuku, ayahku.. tapi tidak termasuk saudaraku. Dalam pikiranku aku rasa bahwa saat ini dia sedang tersenyum bahagia mendengar berita kehilanganku.
Atau bahkan mungkin saja dia mengharapkan berita kematianku.
Berbeda dengan orang tuaku yang pastinya sangat cemas, khawatir dan terus berupaya mencariku.
Saudaraku sangat berbeda denganku maupun ayahku, dia selalu menginginkan apa yang sudah aku miliki. Dari kecil kami selalu bertengkar entah karena sebuah barang lain ataukah sebuah mainan masing-masing.
Dilihat hingga sekarang pun tidak ada yang berubah, dia selalu menyalahkanku dalam hal apa pun, tapi beruntungnya ayah dan ibuku selalu membelaku. Dan disanalah aku merasa kemenangan berpihak padaku.
Entah sampai kapan aku akan berada disini, pria gila itu pasti memiliki rencana lain...
[ AUTHOR ]
Beberapa waktu berlalu NuNew ternyata tertidur dengan pulas. Ia mengerjapkan matanya perlahan.
"Are you awake, baby."
Suara berat dan dalam samar-samar ia dengar dengan keadaan mata masih tertutup rapat. NuNew berbalik mengubah posisi nyamannya. Merasakan hembusan angin begitu lembut yang terasa hangat menerpa wajahnya.
Tak lama ia merasakan hembusan angin aneh itu berpindah ke telinganya.
"Apa kau menikmatinya?!"
Suara berat itu kembali terdengar sontak NuNew membuka lebar matanya, ia mendekap di pelukan seorang pria yang sekali lagi tidak ia kenal.
Dengan spontan NuNew bangun dari posisi tidurnya lalu merapikan pakaian yang saat ini ia kenakan.
Menatap pria itu dengan garang, "Siapa pria dengan tubuh atletis ini? Apakah dia yang akan membunuhku? Apakah ini sudah waktunya aku akan mati konyol disini?" Pertanyaan terus berkutat dikepalanya.
"Ouh, jadi kau hewan peliharaan Khun Zee yang baru?!"
Pria itu mengitari tubuh NuNew dengan ekspresi wajah tak biasa dan disertai dengan senyum aneh di bibirnya.
"Siapa kau?"
Tanya NuNew dengan tegas namun masih bisa didengar adanya sebuah getaran dari nada ia berbicara oleh pria yang saat ini berada tepat didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Mafia
FanfictionThe Devil Mafia (18+) 👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇 Belum cukup puas, Zee memutar pisau tanpa ragu dan menariknya dengan kejam menyebabkan bola mata Jhon keluar dari sarangnya. "Aaaarrggghhhh..." Teriakan panjang tanpa ujung, darah kian mengucur...