2. sorry elise

24 22 1
                                    

Setelah kejadian itu ryu kini mulai menjadi lebih dekat dengan elise.

"Kumohon ayo cepat jam istirahat!"
Gumam elise dengan geram.

"Saatnya istirahat pertama dimulai."
Jam istirahat pun berbunyi.

"Akhirnya. Sekarang aku harus cepat pergi ke kantin."
Gumam elise sambil ia sedang membereskan buku-bukunya.

Saat elise sedang membereskan buku-bukunya tiba lah anak lelaki yang sedang mencari dirinya.

"Hey elise, Cepat kemari kau dicari oleh ryu."
Ucap salah satu teman kelasnya.

"Ryu? Apa yang dia lakukan ke sini?"
Gumam elis bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Baiklah aku akan kesana."
Jawab elise.

Saat elise sedang ingin menyusul ryu tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya.

"Kau berpacaran dengan ryu?"
Tanya variyel tanpa basa-basi.

"Lepaskan tanganku variyel olinder."
Elise tidak menjawab pertanyaan variyel olinder.

Variyel olinder bukannya melepaskan tangan elise tetapi ia malah mengeratkan genggaman tangannya pada elise.

Saat elise sedang berusaha untuk melepaskan genggaman dari variyel, Tiba-tiba saja kini ada yang menarik dirinya dari belakang.
Otomatis elise terkejut dan genggaman variyel pun mulai melepas.

"Brgsk kau variyel!"
Saat ryu ingin memukul variyel Tiba-tiba saja elise menarik ryu untuk pergi dari kelas.

"Apa yang kau lakukan ryu!? Apa Kau gila? Kau baru saja tadi mau memukuli variyel! Dan kau tau sikap mu tadi itu pasti anak-anak akan mengira bahwa kita pacaran!"
Oceh elise dengan kesal pada ryu.

"Maafkan aku elise tadi aku kehilangan kesabaran."
Jelas ryu.

Elise awalnya ia diam saja tidak menjawab permintaan maaf ryu.
Sekarang elise kini mulai menghela nafasnya.

"Baiklah kali akan ku maafkan, Tapi aku minta tolong padamu jangan ulangi kejadian seperti tadi. Sekarang ayo temani aku ke kantin."

Ryu tidak menjawab ia  hanya menganggukkan kepalanya. Lalu mereka berdua pun pergi ke kantin.

started with an umbrella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang