Saat pelajaran akhir telah selesai sekarang harusnya adalah waktu nya pulang. Tetapi sepertinya hanya kelas ku saja masih belajar di jam pulang ini. Sungguh terkadang itu membuatku kesal dengan gurunya.
Disaat aku sedang malas untuk mendengarkan materi dari guru itu. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk jendela yang disamping ku. Orang itu adalah Young Ryu Austin.
Selain itu dia juga menggunakan bahasa isyarat. Padahal dia tau jelas aku tidak mengerti bahasa isyarat. Akhirnya aku lebih tidak mempedulikannya. Setelah aku tidak memperdulikannya, kini kelas ku pun akhirnya berakhir. Langsung saja aku membereskan buku-buku yang ada di meja ku, setelah aku membereskan buku-buku ku lalu aku langsung mulai keluar kelas.
"Lama sekali kelas mu keluar, karena mu aku jadi membuang waktu ku selama 3 menit"
Oceh ryu pada elise yang tidak terima waktunya akan terbuang begitu sia-sia karena hanya menunggu elise saja."Kalau begitu seharusnya kau tidak usah menunggu ku. Kau bisa pulang duluan kan?kau bukanlah anak kecil lagi ryu."
Jawab elise sambil ia memijat keningnya.Ryu yang mendengar ucapan elise lumayan terkejut ia tidak tau harus berbicara apalagi. Situasi pun sekarang mulai canggung. Tetapi ryu bukanlah tipe yang gampang menyerah untuk mencari pembicaraan jadi ia akan berusaha untuk mencairkan suasana ini.
"Sebelum pulang ikut dengan ku sebentar."
Ajak ryu dengan tiba-tiba."Kemana kita akan pergi?"
Tanya elise."Pastinya ketempat yang akan membuatmu terkejut."
Ucapnya dengan bangga."Oh ya?bagaimana jika nantinya aku tidak terkejut?"
Tanya elise lagi"Akan ku belikan kau coklat dan es krim."
Jawab ryu sambil ia mengalihkan matanya kebelakang elise."Baiklah. Aku setuju."
"Tapi bagaimana nantinya kau malah yang terkejut?"
Ucapnya sambil menengokkan kepala nya ke elise."Jika aku nantinya yang terkejut, aku yang akan membelikan mu es krim dan coklat."
"Baiklah aku setuju denganmu, kalau begitu cepatkan jalan mu sedikit, karena takutnya kita akan memakan waktu."
Ucapnya sambil Ia"Baiklah tuan yang sangat menyayangi waktu."
Ucap elise dengan muka sengaja menggoda.Ryu tentu saja tidak mempersalahkannya justru ia merasa senang karena elise menggodanya.
"Ngomong-ngomong kita perginya akan menaik apa?"
"Pesawat."
Jawab ryu dengan santai."Kau gila!? Memangnya kita akan pergi kemana?!! Sampai-sampai pergi saja kita menaiki sebuah pesawat!!?"
Oceh elise yang masih tidak mengerti pikiran ryu ini."Bercanda elise."
Ucap ryu dengan muka tidak bersalah."Lalu kalau begitu kita akan menaikki apa?"
Tanya elise yang masih dirinya penasaran."Mobil."
"Kau memesan grab?"
"Tidak, tidak, bukan itu. Maksud ku adalah mobilku."
"Seharusnya kau berbicara seperti itu secara langsung."
Ucap elise menghela nafasnya."Baiklah-baik aku minta maaf elise."
Ucap ryu kini berhenti menggoda elise.Tidak lama kemudian mobil ryu datang dan menghampiri mereka. Tanpa berfikir panjang ryu langsung membukakan pintu mobilnya untuk elise. Setelah ia membukakan pintu mobil untuk elise. Ryu kini langsung masuk ke mobilnya. Dan mobil itu pun mulai berjalan, entah elise akan dibawa kemana oleh ryu.
KAMU SEDANG MEMBACA
started with an umbrella
Roman pour AdolescentsHallo di sini saya ingin sedikit bercerita tentang kisah cinta pertama saya dari yang awalnya dia memberikan payungnya kepada saya. Penasaran?silahkan kalian bisa ikuti cerita ini. Jika kalian menyukai cerita ini tolong vote/dukung cerita ini Sekian...