1. PULANG

15 15 7
                                    

HAPPY READING, HAPPY ENJOY!

SEMOGA SUKA!

*****

Sekarang, London.

" Kamu yakin mau pulang Kin? Ntar kambuh lagi loh sakitnya " seorang wanita muda berjas putih ala dokter berbicara pada seorang gadis cantik yang sedang menatap jendela kamarnya.

Gadis cantik itu menoleh. Matanya yang indah meski sayu terlihat jelas. " Yaa jangan di doain juga dong aunty. "

Wanita itu terkekeh pelan. " Mana ada aunty doain kamu ngga sembuh, Malahan kan aunty yang ngerawat kamu sampe sembuh "

" Ooo jadi aunty mulai itung itungan ya sama keponakan sendiri. " Gadis itu beranjak dari duduk nya dan menghampiri aunty nya, dan berbisik. " Ntar kinar aduin ke uncle Reno, kalo aunty udah mulai itung itungan sama kinar. "

Wanita yang bernama Anne itu mendengus. " Ngancem ngancem mainannya ah. Ngga seru kinar. " Rajuknya.

Kinar tertawa lebar. " Becanda dong aunty. Ngga seru ah mainnya ngambekan.. " ujarnya mengikuti sang bibi.

" Dasar kamu! " Anne merengkuh tubuh kurus kinar. " Aunty bakalan kangen sama kamu. Kalo udah balik ke indo. "

" Kinar juga bakalan kangen sama aunty. "

Anne terkekeh. " Jangan nakal nakal ya. Jaga diri baik baik di indo. "

Kinar mengangguk. " Aye aye captain! "

Tiba tiba pintu terbuka, seorang pria tampan masuk kedalam ruangan itu. " Pelukan ngga ngajak ngajak nih ceritanya.. " ujarnya, ia adalah Reno. Paman dari kinar.

Mereka berdua menoleh ke sumber suara.
" Uncle! "
" Dear! "
Pria itu terkekeh. " Haii "

" Kapan Dateng? " Anne bertanya.

" Barusan kok. "

Kinar menarik narik lengan Reno pelan. " Uncle uncle. "

Reno menoleh ke arah keponakan gadisnya. " Why dear?"

Kinar tersenyum. " Kinar mau balik ke indo besok. "

Raut muka Reno berubah. " Loh kenapa? "

Gadis itu duduk di atas ranjang. " Yaa pulang dong. Kinar kan kangen sama mama papa."

" Kangen mama papa atau kangen Ama Farhan? " Anne tersenyum. Menggoda sang keponakan.

Kinar tersenyum malu. Ia mencubit kecil lengan bibinya. " Uncle.. aunty nih nakal. " Adunya.

Reno terkekeh. " Emang udah dipesen tiketnya? "

Kinar mengangguk semangat. " Udah dong.. hari ini kinar cuma mau pamitan sama uncle and aunty. Dan ngucapin beribu ribu kata terimakasih buat uncle dan aunty karena ngerawat kinar dari kecil sampe Segede ini. "

" Aaa..my dear.. " Anne mendekat ke arah kinar dan merengkuhnya. Disusul oleh Reno.

" Kamu udah kami anggep sebagai anak sendiri kinar. Kalo udah disana jangan lupain uncle sama aunty ya.. " ujar Reno.

" Pasti kok. "

Anne melepas pelukannya. " Yaudah, hari ini kita packing barang barang kamu. Sekalian aunty mau bawain kamu oleh oleh. "

Kinar mengangguk. " Ciapp.. makasih ontyy.. " ujarnya sembari mengecup pipi bibinya.

" Pipi uncle? Ngga dicium? "

Pertanyaan Reno disambut oleh tatapan tajam kedua wanita didepannya.

" Mau dicium pake sepatu kinar? "

*****

Kinar termenung menatap jendela pesawat, awan awan yang berada di luar berarak seolah bertanya apakah ia gugup?

Tentu saja kinar sangat gugup, berpisah selama 10 tahun bukanlah waktu yang singkat.

Didalam hati, kinar bertanya tanya. Seperti apakah cinta lamanya Sekarang? Apakah ia bertambah tampan dengan senyum manisnya. Apakah ia menunggu kinar pulang? Dan apakah ia masih menyimpan rasa untuk Kinar?

Semua pertanyaan itu tersimpan dibenak pikiran Kinar.

Ting Nung Ning Nung.

Dear passengers, please fasten your seat belts. we will soon land at Soekarno-Hatta airport in Jakarta. Thank you for your attention.

Suara wanita khas pramugari terdengar dari balik speaker khusus pesawat.

Kinar memasang sabuk pengamannya erat.

Tinggal hitungan menit lagi ia akan sampai ke kampung halamannya. Jakarta..

*****

" Aaaa kinar..Lo beneran kinar kan? Omg. Nambah cakep aja Lo kin. Welcome back to Jakarta!"jerit Maya, sepupu kinar. Ia memeluk erat tubuh tinggi nan kurus itu.

" Welcome sih welcome may. Tapi bantuin nih bawain barang barang gue ke mobil. " Ujar kinar dengan raut muka lesu.

Maya melepaskan pelukannya. " Oke oke. Btw udah dapet kecengan di London? " Tanya Maya sembari mendorong troleey milik Kinar ke mobil.

Kinar menepis lengan Maya. " Mana ada! Gue disana anaknya introvert banget tau! Oh iya btw mana yang lain? Masa cuma Lo doang yang jemput gue? "

Maya menaruh barang barang kinar di bagasi mobilnya.

" Lagi pada sibuk. "

Alis kinar mengerinyit. " Sibuk apaan? Sampe gak nyambut kedatangan gue. Gue dari London loh. 10 taun gak balik. Parah banget. " Ujar kinar tak terima.

Maya menepuk dahinya pelan. " Oh iya ya. Gue lupa ngasih tau Lo. Semua tuh sibuk karena nyiapin pernikahan adek Lo. Emang nyokap Lo ga bilang? "

Kinar menggeleng.

Maya mendengus. " Wahh parah sih Tante Rina. Udah ngelangkahin Lo nikah terus ga dikasih tau pula... Jadi gini ya kin.. semua tuh lagi sibuk nyiapin pernikahan Adek Lo sama cowok yang namanya tuh.. "

Maya berfikir sejenak.

" Yang namanya siapa may?? " Desak kinar.

" Emm.. namanya tuh eee Farhan.. oh iya Farhan Namanya. "

Deg

" Farhan? "

*****

#authortime

Hay semua!! Gimana part 1 nya. Bagus?

Komen dan vote yang banyak YAA.

Selalu support dan dukung cerita "perahu kertas"

Makasih...

Tembus 100 vote and 100 komen. Kita lanjut.
Insyaallah bisa..

Salam,

Aphrodite_earth🌹

Perahu KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang