2. AKU CEMBURU

12 11 2
                                    

HAPPY READING, HAPPY ENJOY!

SEMOGA SUKA""

*****

10 tahun yang lalu.

" Ava...shut..Ava " Farhan memanggil manggil gadis kecil yang tengah bermain perahu di tepi danau.

Gadis kecil itu menoleh. " Eh Aan? Sini sini. " Ujarnya halus.

" Kamu lagi ngapain va? Sendirian doang. " Tanya Farhan sembari duduk di sebelah ava.
Ia memperhatikan ava yang sedang bermain perahu mini yang terbuat dari kayu.

" Itu kamu buat sendiri? Bagus banget. "

Ava tersenyum kemudian menggeleng pelan. " Waktu itu ada anak laki laki. Namanya Ega, dia ngeliat aku nangis sendirian. Jadi buat ngehibur aku dia ngasih aku ini buat mainan. "

Farhan melotot kaget. " Kamu nangis? Nangis oleh siapa? Bilang ke aku! "

Ava menggigit bibir nya. " Duh.. keceplosan. " Ujarnya dalam hati. " Eh nggak an. Kemaren em.. aku.. nangis karena... Em.. perahu kertas buatan kamu kemaren rusak. Jadi aku nangis deh. Maafin yaa "

Farhan tersenyum dan mengelus kepala ava pelan. " Oow kirain kamu di jailin sama orang. Yaudah gapapa kali, kan aku bisa buatin kamu yang lebih bagus lagi. "

Ava tersenyum. " Beneran?? "

" Iya dong.. mau sekarang buatnya? "

Ava mengangguk semangat. " Iya iya mauu "

Farhan mengeluarkan kertas dari dalam tas nya dan mulai merangkai sebuah perahu.

Tanpa mereka sadari Ega dengan hati yang rapuh melepaskan perahu yang ia pegang dan pergi dari tempat itu dengan perasaan hampa.

*****

" Kamu kemaren kok gak main kesini? Aku nyariin loh. Tadinya sih aku mau ngenalin kamu ke Aan. Teman cowok aku. Anaknya baik tau. " Ujar Ava kepada Ega yang sedari tadi hanya duduk termangu sembari memegang perahunya.

" Ga??.. haloww " Ava mencubit hidung mancung Ega pelan. " Woy Ega! "

Ega terperanjat. " Eh iya va kenapa? "

Ava mendengus. " Iih dasar Ega ga peka! Suka ngelamun! Ngga kayak Aan yang suka dengerin kalo aku ngomong. "

Ega terdiam. " Maaf va, aku cuma lagi males main. " Ujar Ega sedih.

" Loh kenapa? "

Ega menggeleng, secepat mungkin ia menghilangkan raut sedihnya dan tersenyum. " Eh lupain aja. Main perahu yok. Aku mau ngasih tau kamu rumah pohon buatannku. "

Ava tertawa dan mencubit kedua pipi Ega. " Iih kamuu tuuh cowok annehh, tapii lucuu hehe. " Ujarnya sembari memainkan pipi Ega.

Ega tersenyum. Memperlihatkan deretan gigi putihnya. Ia kemudian menggandeng tangan mungil ava menuju perahu yang teronggok ditepi danau.

" Liat aja ya.. kamu pasti bakalan suka tempatnya. " Ujarnya sembari menaiki perahu, disusul Ava.

Ava mengangguk semangat.

Ega mendayung perahu dengan cepat, membuat Ava sontak memegang lengannya.

" Ega!! Jangan cepet cepet. "

Lelaki itu tertawa puas. " Gapapa. Biar cepet juga sampenya. "

Tak berapa lama kemudian perahu menepi di dekat sebuah taman buatan kecil.

" Selamat datang di kerjaan pangeran Ega wahai putri Ava.. "  goda Ega sembari tersenyum manis.

Ava menganga. " Waw bagus banget!! "

Ega menutup mulut Ava yang menganga lebar. " Udah.. yok kita naik. " Ujarnya sembari menunjuk ke rumah pohon di atas.

Ava mengangguk . " Iya iya.. eh tunggu dulu " Ava tiba tiba teringat sesuatu.

" Apa? " Tanya Ega.

" Kamu belum jawab pertanyaan aku loh. Kenapa kemaren ngga main? " Ava menatap serius mata Ega. Menunggu jawaban.

Anak laki laki itu tersenyum dan kemudian berjalan sembari berkata.

" Aku cemburu "

*****

Salam,

Aphrodite_earth🌹

Perahu KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang