Seorang siswa memasuki kawasan sekolah yang cukup elite dengan seragam abu putih tentu saja, dia siswa baru.
Sekian lama mencari kelasnya dia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya dengan seseorang.
"Misi mau tanya"
orang tersebut menoleh lalu mengangkat kepalanya tanda 'apa'
"cari ruang kepala sekolah dimana?" Iyaa siswa tersebut haruto.
"Lurus belok kanan lurus terus belok kiri ada kantin itu di belakangnya"
Haruto menganga bingung.
"Sini ikut gue" orang tersebut mengerti haruto kebingungan lalu membantu.
Haruto mengangguk lalu berjalan sampingan.
"Gue jeongwoo btw"
"Oh iya haruto"
"Pindahan?" Haruto hanya mengangguk
"Kenapa sampe pindahan ke sini?" Haruto melirik bingung.
"Lah serah gue dong mau kemana pun bukan urusan lo"
"Tanya doang kali" haruto hanya berdehem.
Disaat udah sampai haruto sempat berterima kasih dan jeongwoo hanya berdehem lalu kembali ke kelasnya.
Haruto itu pindahan dari jepang ke korea karna ibunya orang sini jadi ia lanjutkan sekolahnya disini.
Setelahnya berhari-hari sekolah jeongwoo dan haruto lebih sering bertemu saat berangkat sekolah waktu istirahat bahkan waktu pulang sekolah mereka bertemu.
Saat akan pulang sekolah haruto sedang menunggu jemputan di depan gerbang, haruto belum paham sekali jalanan di Korea jadi dia selalu di antar jemput oleh supir dirumahnya.
"Heh nungguin apa?" Haruto terjengit lalu menoleh ke belakang ternyata jeongwoo dengan motornya.
"Kepo deh lo" jawab haruto judes.
"Lah di tanyain baik-baik malah kek gini jawabnya" haruto hanya melirik sinis jeongwoo.
"Mau gue anter gak? Udah sore nih kayaknya mau hujan juga" tawar jeongwoo.
"Gausah sana pergi"
Jeongwoo mendelik kaget baru ada orang yang menolaknya seperti ini.
"Yaudah kalo gitu hati-hati aja udah mau sore biasanya ada om2 cabul lewat apalagi kalo udah mau hujan kaya gini" ujar jeongwoo ngarang lalu segera jeongwoo menyalakan motornya.
Haruto yang merasa perkataan jeongwoo itu benar mendadak gelisah tapi masih di bawa santai.
"Yaudah gue duluan ya hati-hati." Jeongwoo senyum ke Haruto laku menjalankan motornya perlahan.
"Eh gue ikut deh" senyum jeongwoo semakin melebar ternyata orang Jepang bisa di bohongi.
"Bener? Katanya gausah" ujar jeongwoo saat haruto sudah menaiki motornya.
