" ouhh sayang ahh keluar ahhh " Tubuh Jeno bergetar tangannya memeluk erat Haruto yang berada diatas badannya
" hikss hiksss " Jeno menangis
Tubuhnya lemas,
Ia merasa malu, takut dan kecewa
Setelah itu Haruto menyingkir dari tubuh Jeno, mencium kening dan bibir Jeno
" Makasih baby "
Haruto pergi ke kamar mandi meninggalkan Jeno yang menangis menutupi wajahnya
Hingga beberapa menit berlalu, Jeno terlelap
Seminggu kemudian
" Hallo? "
' apa by? '
" kamu dimana? Kok chat aku ga kamu bales? "
' ah itu, aku ngantar Beomgyu dulu. Dia ga ada yang jemput, aku juga harus nemenin dia dulu '
" kenapa? memangnya harus kamu? Beomgyu tidak punya teman lain? "
' kamu apaan si lebai banget. Lagian Beomgyu cuma mantan aku. Ortu nya yang telfon ke aku, gaenak lah aku nolaknya '
" oh gitu, have a Fun deh. Tahu gini aku ga nge iyain kamu jemput, udah capek capek berdiri. Si anjing malah nemenin babi nya " Jeno memutuskan telfonnya sebelum Haruto membalas
Jeno menelfon kakaknya untuk menjemputnya, tak lama kemudian kakaknya datang
Malam hari,
" Lu apaan si anjing, jangan kek anak kecil bisa ga? Masalah jemput doang digedhein "
" Terserah kamu, aku ga peduli. Kalau kamu mau marah marah silahkan! Kamu sendiri yang bakalan capek "
Jeno mengacuhkan Haruto. Ia fokus mengerjakan tugasnya