Tiga bulan telah berlalu sejak kejadian heat pertama Taehyung. Ahjuma Han sudah mulai berkerja kembali di mansion keluarga Jeon. Begitu pula Taehyung, dia kembali tinggal di Panti Asuhan setelah terpaksa menerima syarat yang diberi oleh ahjuma Han.
Tubuh Taehyung berangsur membaik, luka-luka yang dia dapat dulu saat heat pertamanya sudah mulai menghilang. Anak itu sekarang tumbuh menjadi anak yang lebih murung dari biasanya. Saat ditanya mengapa seperti itu, hanya gelengan dengan senyuman yang diberikan sebagai jawaban.
Tubuh omeganya semakin terlihat, dia sekarang memiliki pinggang yang kecil. Tidak mengecil hanya saja bagian bawahnya yang tumbuh besar. Pantatnya lebih terlihat menggoda, dengan bentuk bulat penuh, kakinya terlihat semakin jenjang, perut rata dan lingkar perut yang membentuk dengan sempurna, jangan lupakan dadanya yang sedikit hanya sedikit tumbuh. Seperti omega laki-laki pada umumnya Taehyung semakin menarik perhatian alpha dan beta diluar sana hanya dengan fisiknya saja. Feromonnya semakin harum dan terasa manis saat seseorang menghirupnya. Benar-benar omega yang sempurna.
"Taehyung. Kenapa tidak tinggal dengan Jimin saja? Kau akan lebih nyaman bukan disana", suara eomma mengalun lembut di telinga Taehyung. Saat ini meraka tengah berbicara berdua di sebuah taman yang sama saat dulu Ahjuma Han memergokinya bermain dengan Jimin.
"Tae ingin dengan Eomma. Eomma harum, Jimin bau. Eomma lembut, Jimin kasar. Eomma cantik, Jimin Jelek", sahut Taehyung tanpa beban sedikitpun. Dia tau sahabat kurang tingginya itu sedang berjalan kearah dia dan eommanya sambil membawa minuman di tangan kirinya. Ekpresinya sangat jelek, Taehyung pikir Jimin mendengar ucapannya tadi karena dia memang sengaja mengeraskan suaranya.
"Aku mendengarnya sialan!", Jimin berkata sangat ketus sambil menyodorkan minuman coklat hangat pada sahabatnya ini.
"Jangan mengumpat didepan eomma", tidak mengambil minuman tersebut Taehyung justru menutup kedua telinga eommanya agar tidak mendengar suara kasar Jimin.
Eomma Han terkekeh kecil melihat dua anak adam ini. Memegang tangan Taehyung lembut, eomma Han mengusap kedua tangan mungil itu dengan penuh kasih sayang.
"Eomma bersungguh-sungguh, tinggalah dengan Jimin. Kau berhak atas dirimu sendiri Taehyung. Kau juga berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan kebahagian. Eomma pikir kau akan lebih bahagia tinggal bersama Jimin"
"Eomma benar Tae, orang tuaku pasti dengan senang hati menerima mu"
Taehyung tersenyum kecil, dia mengalihkan pandangannya ke sisi lain taman. "Aku hanya omega, omega laki-laki pula. Aku pikir hak itu bukan untuk jenis sepertiku"
"Taehyung, dengarkan eomma"
"Eomma yang dengarkan Taehyung", Taehyung berucap cepat sebelum eommanya ini berucap lagi. "Taehyung tak apa harus tinggal disini, asal itu dengan eomma. Aku menyukainya, aku bahkan bisa menerimanya. Tak peduli apapun yang akan dilakukan ahjuma Han, aku akan tetap memilih eomma. Belum ada jaminan kalau aku akan aman dan nyaman tinggal bersama Jimin, ayah Jimin juga seorang alpha bukan? Beliau juga belum tentu menerima aku, karena aku seorang omega. Jimin tidak pernah memberitahu ayahnya tentang aku yang seorang Omega."
Jimin membulatkan matanya tak percaya, bagaimana Taehyung tau tentang hal itu. Jimin hanya memberitahu ibunya jika Taehyung seorang Omega. Ayahnya hanya tau tentang Taehyung seorang anak laki-laki dari panti asuhan kecil diujung kota yang menjadi sahabatnya, maka dari itu ayahnya mau menjadi donasi tetap di panti asuhan tempatnya tinggal.
"Tae..", Jimin berusaha berbicara dengan sahabatnya ini. Matanya terlihat berair.
"Tidak apa, aku tahu", tersenyum kepada Jimin dengan ringannya. "Jangan menangis kau jelek sekali dengan mata itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME
FantasiaOmega laki-laki sangat sulit ditemui pada zaman ini, namun dengan dalih penasaran akhirnya Jungkook dapat menemukan omega laki-laki bernama Taehyung. Hidup Taehyung sangat berat, hanya itu yang Jungkook tau. Sejak bertemu Taehyung ada perasaan aneh...