CHAPTER 9

2.9K 251 9
                                    

Rumah sederhana yang dijadikan panti asuhan ini masih sama seperti sepuluh tahun lalu, tidak ada yang berubah sama sekali. Kecuali bangunan baru dibelakang rumah panti asuhan ini. Bangunan baru yang diperuntukan khusus untuk omega agar tidak dalam satu rumah dengan beta maupun alpha.

Jimin masih menjadi donatur tetap di panti asuhan ini, walaupun dia tau sang sahabat sudah lama tidak tinggal di panti asuhan ini. Sepuluh tahun lalu setelah kejadian pelecehan yang Jimin lakukan pada Taehyung. Taehyung enggan menemuinya, tapi Jimin tidak menyerah untuk terus mencoba meminta maaf kepada sahabat omega nya. Setiap hari dia akan datang ke panti hanya untuk membujuk Taehyung yang mengurung diri di dalam kamar tidak mau menemui siapapun kecuali Ahjuma Han.

Jimin pernah meminta tolong ahjuma Han untuk menyampaikan pesan kepada Taehyung untuk menemuinya, namun Taehyung justru menjerit keras saat ahjuma Han menyeret paksa dia untuk keluar dari kamar hanya untuk menemuinya.

Jimin yang melihat itu lantas menghentikan ahjuma Han yang terus menyeret Taehyung ke hadapannya. Selepas tangan itu terlepas dari genggaman Ahjuman Han, Taehyung langsung berlari tertatih-tatih kembali masuk ke kamarnya. Hari itu terakhir kali Jimin melihat Taehyung, dengan keadaan tubuh yang mengenaskan. Betisnya penuh luka merah membiru, rambut yang tidak pernah terpotong pendek sangat berantakan saat itu bahkan setengah wajahnya tertutupi rambut. Tapi Jimin masih bisa melihat jelas sudut bibir Taehyung yang berwarna sama seperti betis kakinya, ada luka sobek juga disana. Celana pendek yang digunakannya dengan sangat jelas memperlihatkan paha bagian dalamnya yang penuh bekas gigitan dan ruam-ruam merah bekas hisapan tanda cinta. Ahjuma terus menjualnya lagi setelah kejadian hari itu denganku. Pikir Jimin hanya dengan melihat kondisi terakhir sang sahabat.

Kembali saat ini, Jimin masih setia memandang rumah panti asuhan ini. Mengenang memori-memori indah di kepalanya dengan sang sahabat pada saat dahulu. Ini terakhir kalinya dia akan melihat rumah ini, karena untuk kedepannya Jimin akan pindah ke pusat kota. Memulai kehidupan yang baru disana dengan berkerja dibawah naungan Jeon Company Group. Perusahaan ayahnya telah dibeli mutlak oleh keluarga Jeon tersebut, mau tidak mau Jimin harus berkerja dibawah kaki mereka. Ayahnya bangkrut total karena penipuan saham besar-besaran, sehingga tanpa pikir panjang langsung mengakhiri hidupnya sendiri saat itu. Karena sangat takut akan dipandang rendah oleh keluarga besarnya yang kebanyakan bergender beta. Sang ibu lebih memilih untuk tinggal bersama Jimin, namun tak berselang lama ibu Jimin harus ikut menyusul ayahnya karena sakit keras akibat ditinggal matenya.

"Aku benar-benar minta maaf padamu Taehyung-a", Jimin berkata sangat lirih. Lalu memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Ditempat lain, ada seorang True Alpha yang tengah mengoceh diruangan besar yang berada tepat di lantai paling atas bangunan tinggi. Umurnya menginjak dua puluh tiga tahun, besok satu hari lagi sang True Alpha akan bertambah umur menjadi genap dua puluh empat tahun. Lelaki ini tumbuh dengan postur tubuh tegap besar, dengan otot yang membalutnya dan juga ada tato disepanjang lengan kirinya. Rambutnya sengaja dipanjangkan karena dia menyukai ini. Tubuh manusianya tumbuh dengan sempurna, namun sayangnya alpha dalam dirinya tidak mengikuti pertumbuhan manusia Jeongguk.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang