Note: Buat yang belum baca The (Dom) Bodyguard, aku sarankan baca dulu ya, soalnya cerita ini akan lebih mudah dipahami kalau kalian sudah kenal sama sebagian tokoh lama dan hubungan mereka.
***
Dimitri memandang kesal layar laptop yang ada di depannya. Sebagai ketua organisasi terbesar di New York, semua beban kini ada di pundak pria itu. Tekanan untuk bisa membawa kemajuan bagi organisasi kadang membuat Dimitri lelah. Hari ini hanyalah salah satu hari dimana ia berharap ia akan bisa melewatinya dalam keadaan utuh.
Suara ketukan di pintu terdengar.
"Siapa?" pria itu membentak kasar.
Dimitri sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun. Suasana hatinya sedang buruk dan ia belum punya waktu untuk menenangkan diri. Penting bagi seorang ketua organisasi untuk tidak kehilangan kesabaran di depan tamunya dan ketika itu, kemarahannya masih belum memudar.
Suara dalam dari seseorang yang dikenal baik oleh Dimitri terdengar, "Levka. Bolehkah aku masuk?"
Dimitri menggeram, "Masuklah."
Dimitri tahu Levka bisa menerima kemarahannya. Sudah bertahun-tahun ia mengenal pria itu. Levka adalah penasihat yang paling di percayainya. Teman baiknya. Saudaranya.
Pintu mengayun terbuka dan Levka berjalan masuk. Pria itu menganggukkan kepalanya menyapa.
"Brother."
"Brother, duduklah," Dimitri membalas balik dan menunjuk ke arah kursi yang ada di depannya.
Ketika ia pertama bertemu dengan Levka sepuluh tahun yang lalu, pria itu terlihat lebih kurus, lebih menderita dan lebih sedih. Tidak heran karena ketika itu Levka sedang diambang perjuangannya untuk membebaskan wanita yang di cintainya. Wanita yang kini membawa nama belakang dan melahirkan anak-anak baginya. Dan walaupun kini Levka terlihat lebih tua, tapi Dimitri bisa melihat garis-garis kekhawatiran di dahi pria itu memudar. Bukan hanya itu, seiring dengan berjalannya waktu, Levka bahkan terlihat lebih sering tersenyum. Pria itu lebih santai dan lebih... lembut.
Mungkin bisa dibilang Levka melembut karena Daniela. Karena bahkan setelah sepuluh tahun pernikahan dan 3 orang anak, pria itu masih tetap setia kepada Daniela.
"Kau terlihat siap membunuh seseorang," Levka menghempaskan tubuhnya keatas kursi sambil menaikkan satu alisnya naik.
Jika kebanyakan orang kebanyakan menakuti Dimitri, Levka lebih santai. Tentu saja, setelah apa yang sudah mereka lalui, Levka berhak mendapatkan panggilan brother yang sesungguhnya bagi Dimitri.
"Kau tidak salah. Aku memang bisa membunuh seseorang," Dimitri membalas. Ia mendorong tubuhnya berdiri dari kursi dan berjalan ke meja panjang yang ada di belakangnya. Pria itu meraih dua gelas shots dan memenuhinya dengan vodka sebelum membawanya balik ke arah Levka.
"Minum?" Dimitri menawarkan walaupun saat itu masih pukul 10 pagi. Dimitri tahu, terlalu dini untuk minum. Tapi ketika ia belum tidur sama sekali sejak tadi malam, ia tidak peduli jam sekarang. Ia perlu mengistirahatkan kepalanya.
Levka mengangguk dan meraih gelas dari tangan Dimitri. Mereka mengangkat gelas mereka masing-masing sebelum kemudian menenggak habis dalam sekali teguk.
Dimitri mendenguskan hawa panasnya keluar dari hidung sebelum kembali menghempaskan tubuhnya keatas kursi.
"Mau memberitahu Uncle Levka siapa yang ingin kau bunuh sekarang?" Levka bertanya dengan nada bercanda yang membuat Dimitri memutar bola matanya keatas.
Sepuluh tahun berlalu sejak mereka bertemu di rumah pelelangan itu. Levka mengajarinya banyak hal. Dan walaupun kini pria itu sudah tidak aktif di organisasi, tapi Dimitri tahu ia bisa mempercayakan nyawanya di tangan Levka. Kesetiaan pria itu jauh melebihi yang pernah ditemukannya pada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly (Sub) Bride TAMAT
RomanceSpin off The (Dom) Bodyguard !!WARNING!! UNTUK DEWASA!! BLURB Angela adalah gadis yang tidak diinginkan oleh semua orang. Buangan. Buruk rupa. Hancur. Tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta. Ataupun harapan akan kebahagiaan. Hidupnya...