4. Sebentar Lagi

1.3K 118 4
                                    

Rollan bahkan tidak memberi Angela waktu untuk berkemas. Enam pria pengawal ayahnya sudah menunggu diluar kantor Rollan. Dan begitu mendengar perintah pria itu, keenamnya langsung bergegas masuk ke dalam.

Angela hanya bisa menatap keenamnya dengan pandangan gamang. Ia tidak mungkin bisa melarikan diri. Keenamnya jauh lebih besar darinya, lebih cepat darinya.

Tidak ada yang bisa dilakukannya setika salah satu dari mereka menarik lengannya agar berdiri dan menggiringnya keluar.

Suara teriakan antara Rollan dan Theo terdengar dari dalam kantor. Ayah dan anak itu sepertinya sedang bertengkar akan sesuatu. Tapi Angela sudah tidak peduli lagi akan keduanya. Susah untuk memikirkan apa-apa ketika rasa takut mulai bergemuruh di dalam kepala gadis itu layaknya sebuah angin topan yang hendak terbentuk.

Angela tidak bisa menahan air matanya sekarang. Ia mungkin membenci mereka, tapi selama 19 tahun, keluarga itulah yang dikenalnya.

Rosa, Theo dan Inessa mungkin bukan saudara sedarahnya, tapi Rollan adalah ayah kandungnya. Bagaimana mungkin pria itu dengan mudahnya bukan hanya mengusir tapi juga mengatakan bahwa ia tidak lagi menganggapnya sebagai anak?

Sekarang, bukan hanya ia tidak membawa apa-apa, Angela bahkan hanya mengenakan kaos dan leggingnya ketika para bawahan ayahnya memasukkannya ke mobil dan mengantarnya ke bandara.

Ia benci akan apa yang sudah dilakukan oleh keluarganya. Ia benci karena tidak ada yang bisa dilakukannya untuk melawan. Dan lebih dari segalanya, ia benci bahwa ia tidak memiliki siapa-siapa yang akan merindukannya jika pun ia tidak kembali.

Tapi itulah kehidupannya. Tidak seharusnya ia kaget. Sejak dulu ia memang tidak memiliki siapa-siapa.

Angela mengalihkan pandangannya keluar dari jendela mobil. Deretan gedung dan pepohonan yang berbaris di pinggir jalan bergerak melewatinya dalam sebuah bayangan yang kabur karena tertutup air mata. Kini bahkan benda-benda mati itu terlihat bergerak menjauhinya. Dan tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali membiarkan mereka lewat.

Sebuah pesawat jet sudah menunggu ketika Angela tiba di bandara. Keenamnya menggiring Angela masuk ke dalam pesawat dalam pengawalan ketat yang membuat Angela merasa layaknya seorang narapidana yang berbahaya.

Inikah akhir dari hidupnya?

Apakah ia masih memiliki kesempatan untuk kabur sekarang?

Jikapun bisa, apakah ia memiliki keberanian untuk kabur?

Angela menelan ludahnya keras. Tidak pernah ia mengira bahwa ia akan di paksa untuk menikahi seseorang. Ia tidak tahu apa yang diharapkan darinya.

Calon suaminya mengharapkan Inessa. Wanita cantik berpendidikan dengan rambut pirang dengan mata biru yang berkilauan.

Apa yang akan terjadi ketika pria itu mengetahui bahwa wanita yang dikirimkan ayahnya bukanlah Inessa?

Apa yang akan terjadi ketika pria itu, sebagai gantinya, menemukan wanita yang... buruk rupa dan hancur?

Angela menarik nafasnya dalam-dalam dan menegakkan tubuhnya. Diantara putaran ketakutannya, ia mencoba untuk berpikir positif. Ia sering membaca tentang pernikahan yang terjadi karena dijodohkan.

Bahkan tanpa pernah bertemu sebelumnya, kadang pernikahan semacam itu bisa saja berakhir bahagia.

Mungkin...

Mungkin ia bisa menjadi salah satu kisah bahagia seperti yang dibacanya.

Ya, ia bisa saja beruntung.

Baru saja perasaan Angela terangkat naik oleh harapan, kenyataan menghempaskannya kembali ke dasar.

Sejak kapan ia beruntung?

The Ugly (Sub) Bride TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang