"mama bener bener gak habis pikir dengan si Aisya itu, bisa bisanya dia mau bikin anak kita jadi madu, gila kali yah dia
"Papa juga gak habis pikir ma, kalo Kaya gini caranya lebih baik san kita bawa tinggal di rumah, begitupun Rey
"Yah...itu tepat sekali pa...dengan begitu Rey gak akan punya banyak waktu di pesantren itu, dan yah si perempuan penggoda itu gak akan kegatelan lagi
"Sekarang kita ke pesantren untuk bicara sama Rey
"Iya pa
Bowo dan nita pun pergi ke pesantren
"Sayang...udah siap?
"Udah
"Masyaallah...cantik banget sih..cup
"Heheh makasih
"Ya udah yuk, semuanya udah di lapangan
"Tapi tunggu..
"Iya..
"Emg kamu gak malu bawa aku? Aku kan gak tau apa apa
"Sayang....kamu itu istri aku, kebanggaan aku, jadi mana mungkin aku malu
"Hehe iya juga sih, ya udah yuk
Rey dan sandrinna pergi ke lapangan untuk makan bersama warga desa dan juga warga pesantren
"Nah ini dia ustadz Rey
"Assalamualaikum...pak kades..
"Waalaikumussalam ustadz....wahh kami sangat berterima kasih atas jamuan ini pak ustadz
"Alhamdulillah jika pak kades merasa begitu oh iya mari di cicipi pak kades
"Oh iya pak ustadz apakah ini...
"Oh iya...ini istri saya, sandrinna
"Halo buk sandrinna
"Hai..
"Ya sudah mari pak
Mereka semua sibuk mencicipi makanan yang di hidangkan, Rey juga sibuk berdialog dengan beberapa rekan warga
"Aduh..istri nya ustadz Rey cantik pisan nyak...
"Iya euy.... geulis...
"Ihhh kalo saya punya anak laki laki mah , pengen punya menantu kaya dia
Begitulah bisikan para ibu ibu yang sedang makan bersama
Sandrina tidak makan, dia bingung harus ambil yang mana, karena semua makanan di sana di alas dengan daun
"Hmmm gak usah makan deh, masih Kenyang...
Rey masih terlihat sibuk , sementara itu di sela sela kesibukan masing masing, Nita dan Bowo datang, sandrinna yang melihat nya langsung menghampiri
"Mama...papa...
"Sayang....
"Mama papa kesini kok gak bilang san
"Karena ini kejutan
"Oh iya nak, ini acara apa?
"Ohh itu acara makan sama sama pa, pesantren yang Adain
"Ohhh gitu, eh iya di mana Rey
"Itu..."menunjuk Rey