"Istri kamu masih belum siuman, Gas?" Zara menghampiri Bagas yang rebahan di sofa dengan tas dan jaket jeans yang terongok di sampingnya.
Bagas hanya bergumam tanpa membuka matanya.
"Kenapa? Sekolah capek ya? Tapi tadi udah ke rumah sakitkan?" lanjutnya.
Bagas menghela nafas sambil membuka matanya. "Udah." singkatnya lalu meraih tas dan jaketnya.
"Yaudah, kamu bersih-bersih terus istirahat. Ibu bangunin waktu makan malam."
Bagas pun beranjak dengan malas. Tubuhnya lelah. Dari sekolah dia ke markas lalu menjenguk istrinya.
Bagas menghela nafas, merasa konyol dengan pernikahannya. Dia masih SMA dan sudah menikahi perempuan seusianya yang koma hampir 2 tahun.
Dering ponsel menyapa, dengan malas Bagas merogoh dan menatap si penelpon. Dari rumah sakit ternyata.
"Selamat sore, Bagas. Tante bawa kabar gembira nih.."
"Sore, sus." balasnya singkat.
"Istri kamu udah siuman lho."
"Bagus." balasnya masih singkat, khasnya kalau sedang malas dan lelah.
"Kasih tahu ibu ya, kalian langsung ke sini karena kasihan. Zoela sendirian."
Bagas bergumam, mematikan sambungan tanpa menerapkan kesopanan. Si penelpon pasti sudah tahu dan biasa oleh sikapnya.
Bagas memutuskan mandi, memakai pakaian santai dan menghampiri Zara yang tengah merapihkan bunga rangkaiannya.
"Zoela siuman, bu." Bagas terus membawa langkahnya ke dapur.
"APA? Serius? Kenapa kamu santai aja! Kita ke rumah sakit sekarang!" heboh Zara lalu berlari menuju kamarnya untuk bersiap.
Bagas menuangkan air, meneguknya lalu berjalan santai menuju ruang tengah untuk menonton televisi.
Zara yang melihat Bagas begitu jelas saja ngamuk.
***
Zoela menatap laki-laki tampan yang menjulang tinggi di samping kasurnya, eskpresi wajahnya terlihat dingin dan agak galak?
"Ini Bagas, suami kamu." Zara mengusap rambut Zoela.
Zoela mengerjap, fakta apa itu? Dia masih anak kelas 3 SMP dan sekarang dia sudah punya suami.
Ingin bersuara namun tenggorokannya terlalu sakit dan terasa kering.
"Kamu mandiin Zoela'kan?" Zara mengusap lotion yang belum teraplikasikan dengan baik di lengan Zoela.
Bagas menghela nafas, kenapa lagi? Salah lagi? Sudah bagus dia mau melap seluruh tubuh istrinya itu. Dia masih normal! Tersiksa pasti!
Zoela melotot walau samar, dia ingin bersuara dan menangis rasanya. Laki-laki asing itu datang sebagai suaminya dan sudah tahu isi tubuhnya?
Mama, papa, dek! Kalian di mana? Apa yang terjadi, tubuh Zoela kaku banget hiks
"Udah." Bagas menjawab malas sambil meraih kursi untuk duduk, dia harus fokus memainkan game.
Zara menghela nafas sabar, dia memutuskan untuk terus mengajak Zoela interaksi. Menceritakan tentang apa yang terjadi hingga Zoela terbaring koma.
***
Bagas menghela nafas saat melihat sofa itu tidak besar. Jadi malam ini dia harus tidur dalam posisi duduk?
Melelahkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagas & Zoela - Pernikahan Dini (TAMAT)
RomansaDilarang keras menjiplak! Zoela terbangun dari koma. Saat pertama kali membuka mata, teman dan keluarga tidak ada. Hanya ada Bagas dan Zara di sampingnya. Hingga sebuah fakta yang mengejutkan menyapa. Tentang Bagas yang ternyata sudah menjadi suami...