01. Kabur

110 8 0
                                    


Bapaknya Jisoo adalah orang yang berkecukupan didesa itu, memiliki kebun cabai dan dikenal oleh orang-orang. Namanya Joel (Jul). Sayangnya dia hanyalah seorang duda, punya anak perempuan cuma Jisoo yang susah banget dibilangin. Tapi Joel tetep sayang sama anaknya.

 Tapi Joel tetep sayang sama anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisoo satu-satunya perempuan punya paras cantik didesa itu. Ada banyak yang naksir tapi gak ada satupun yang berani deketin karena bapaknya Jisoo galak. Diumurnya Jisoo sekarang 23 tahun, ia belum juga berniat untuk menikah meskipun bapaknya memaksanya dan berniat menjodohkannya.

Kampret.

Jisoo paling gak suka hal semacam itu, ia kan bisa memilih karena sekali lagi Jisoo adalah kembang desa. Perempuan paling cantik didesa itu. Orang didesa biasa memanggil Jisoo dengan nama Sooya.

"Lu abis darimana? Tadi bapak suruh lu ngapain?" tanya Joel berkacak pinggang melihat puterinya mengendap-ngendap hendak masuk kerumah

Jisoo menyengir menggaruk kepala ringan "Apa ya pak? Sooya lupa" ujarnya memamerkan gigi rapinya

"Lu ternyata lebih pikun dari bapak" ujar ayahnya seraya menggeleng. Jisoo meraih tangan ayahnya "Pak, bapak ngizininkan kalo Sooya kuliah di kota?"

"Enggak. Lu disini aja bantuin bapak ngurusin cabe atau lu kawin dulu" ucap Joel berjalan kearah belakang diikuti Jisoo yang mendumal

"Gak mau paaaak. Sooya itu mau kuliah, biar bisa cari kerja yang bagus. Gini-gini kan Sooya juga mau bikin bapak bangga" kata Jisoo meyakinkan bapaknya.

"Iya bapak ijinin, asal lu mau nikah sama anak temen bapak"

"Nikah? Gak mau ah. Kan Sooya udah bilang, Sooya gak mau nikah. Sooya mau kuliah" tambah Sooya dengan hentakan kaki kesal

"Lu boleh keluar kota, tapi lu harus nikah dulu. Biar ada yang jagain lu disana. Kalo bapak ikut kekota, yang ngurusin cabe siapa?" tanya sang bapak

"Ohh jadi bapak mentingin cabe daripada Sooya?"

"Kan buat biaya elu sekolah juga Sooyaaa" ujar sang bapak lelah.

Jisoo mendecak pelan "Yaudah deh, terserah bapak. Tapi tetep Sooya gak mau dinikahin"

***

Maklum saja, semenjak meninggalnya sang istri. Joel jadi khawatir pada anaknya Jisoo. Kalau ia membiarkan Jisoo pergi sendiri ke kota. Ia tidak tenang, baguslah jika sahabatnya Jojo mau menjodohkan anaknya dengan Jisoo. Kan gak kepikiran lagi soal nasib anaknya.

"Gimana ya, caranya biar gue bisa ke kota tanpa dipaksa-paksa nikah?" Jisoo berpikir keras

Iapun jadi punya ide. Ia harus kabur dari rumah. Dengan nekat, Jisoo mengambil beberapa baju dan yang lainnya, memasukkannya asal kedalam tas. Dilihatnya sang bapak sedang bernyanyi sembari memilah cabe dihalaman belakang. Berarti situasi AMAN.

Coba LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang