10. Drama Remaja

32 7 1
                                    


"Eh tukang sate, gue pesen sate dua porsi" Suho mulai bicara dengan angkuh

Seokjin mematung sejenak, agak heran tumben banget orang bentukan kayak Suho mau makan sate pinggir jalan pake ngajak Jisoo segala lagi. Pasti ada apa-apanya nih.

"Lah lo kenapa bengong? Budek ya? Gue pesen sate dua porsi" ulang Suho lagi membuat Seokjin kesal dalam hati seraya membungkus sate untuk pembelinya

"Iya sabar, lo gak liat gue lagi ngapain?"

"Eh gue itu pembeli harusnya lu ngomongnya baik-baik kek. Pembeli adalah raja"

"Mas antri dong kok malah ngomel-ngomel sih, bukan situ doang yang laper" sahut ibu-ibu disebelahnya

"Dengerin tuh" Seokjin ikut-ikutan nambahin membuat Suho menatapnya kesal setengah mati

"Mba ini ya"

"Makasih ya mas, kembaliannya ambil aja" jawab mba-mba cantik bernama Irene itu

"Eh tapi kebanyakan ini mba"

"Enggak apa-apa mas, saya ikhlas. Siapa tau jadi langganan masnya juga" Irene memberi senyum manis pada Seokjin

Seokjin hanya membalas dengan tersenyum membuat Jisoo memutar bola mata malas melihatnya. Apaansih, narsis banget.

"Ekhm-ekhm, gue pesen sate, dibakarnya jangan sampe GO-SONG, bawangnya 10 biji, setengah-setengah, setengahnya gosong setengahnya enggak, cabenya jangan banyak-banyak ntar gue jerawatan, terus gue mau satenya tu full daging. Denger kan lo sate doang, jangan pake apapun itu samacam hati or kulitnya because i dont like it. Makasih"

"Sok Inggris lu" balas Seokjin mulai mengambil bara api. Dalam hati Seokjin udah pengen nyumpahin aja tu bibir bininya. BAWEL banget abisnya.

"Buruan dong, lama amat. Keburu ilang laper kita ini" Suho memulai lagi dengan sengaja membuat Seokjin tambah kesal

"Sabar napa sih, paling juga lu mau minta gratis"

"Eh sembarangan aja lo, jangan ngomong gitu ya ke Suho" bela Jisoo

Seokjin jadi males ngeladenin mereka. Mereka mau ngapain sih kesini, gak mungkin kalo makan sate doang. Mana Jisoo belain Suho mulu, apaan banget dah. Jisoo gak tau aja sifat asli dari cowok yang duduk disebelahnya itu.

"Nih" Seokjin menyerahkan dua porsi sate itu dalam beberapa menit setelah lama mereka menunggu

Suho tersenyum miring sebelum melirik Jisoo yang mulai memakan satenya. "Kamu suapin aku dong" pinta Suho sengaja

"Oh boleh-boleh"

Jisoo mulai menyuapi Suho tanpa peduli ada Seokjin yang sempat melihat hal tersebut. Tapi Seokjin mengalihkan pandangan mencoba menyibukkan diri meski jujur saja ia curi-curi pandang pada kemesraan Jisoo dan juga Suho.

Apaan banget dah tebar kemesraan didepan Seokjin gini. Jangan-jangan bener lagi, kalo Jisoo gak bahagia nikah sama dia. Karna Seokjin cuma pedagang sate.

"Kamu sayang gak sama aku?"

Seokjin menoleh sepintas mendengar pertanyaan Suho, tapi lagi-lagi mencoba menyibukkan diri mengibas bara api padahal sudah tidak ada lagi pelanggan.

"Hm?"

"Karna kamu tadi bilang sama aku kalo kamu gak cinta dan gak ada rasa sama si tukang sate ini. Aku mau kamu cium pipi aku sekarang juga"

Kali ini Seokjin gak mau sok-sokan menyibukkan diri. Karna permintaan Suho kali ini bener-bener nyita perhatian Seokjin.

Jisoo tak sengaja menoleh kearah Seokjin yang turut menatapnya. "Gimana? Kalo gak gue pergi nih" tanya Suho lagi mengancam Jisoo namun arah matanya menatap Seokjin dengan angkuh

Coba LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang