「BL NOVEL」His Majesty's Hostage【END】

Bab 22 - Revenant

TN - Revenant artinya Roh/Jiwa seseorang yang telah kembali, terutama yang diduga dari kematian.

Di tenda kosong, seorang pria dengan postur tubuh tegak, kedua jemari tangannya mengepal, dan alis berkerut, sedang tidur dalam posisi yang sangat tidak nyaman ini.

"...Tidak diizinkan... Zhen tidak akan pernah mengizinkan..." Dia menggelengkan kepalanya dan bergumam, "Kau tidak akan pernah bisa meninggalkanku..."

Tirai tenda perlahan diangkat, dan sepasang sepatu katun hitam melangkah masuk dengan lembut.

"...Bahkan jika kau mati, Zhen akan, menggali kuburmu..." Pria itu masih terjebak dalam perselisihan dan konflik dalam mimpinya, tidak menyadari invasi orang asing.

Orang asing itu berjingkat ke tepi tempat tidur, mengeluarkan belati tajam dari lengan bajunya, dan membidik pergelangan tangan pria itu dan perlahan membuat celah. Segera, darah merah mengalir keluar, dan orang asing itu bergegas menampungnya dengan mangkuk kecil.

"Shisi, bisakah kau bergerak lebih cepat? Aku tidak ingin kau menjadi pencuri dengan memintamu untuk mengambil sedikit darah darinya, apakah harus begitu licik?"

"Tangan Obat Suci" berkata dengan tidak sabar sambil berdiri di pintu.

"Bukankah karena kau sendiri yang takut dia akan tiba-tiba menjadi gila, jadi kau memanggilku untuk melakukan pekerjaan berbahaya ini! Ini benar-benar menjengkelkan, aku harus bekerja keras untuk orang-orang ke mana pun aku pergi! Lain kali, aku tidak akan mengambil tugas ini lagi!" Shisi berbisik dengan marah. Namun, begitu dia berbalik, dia segera kembali ke ekspresi yang sederhana dan jujur, "Tolong tunggu sebentar 'Tangan Obat Suci', ini akan segera selesai!"

Setelah menerima mangkuk kecil, Shisi segera membantu akupunktur Hong Xu untuk menghentikan pendarahan, dan berjalan keluar sambil memegang mangkuk porselen.

Hong Xu tiba-tiba membuka matanya dan terbangun dari tempat tidur, matanya yang kosong menatap hampa ke tenda yang kosong. Tiba-tiba teringat sesuatu, dia bergegas bangkit dan berlari keluar tenda dengan tergesa-gesa, Hembusan angin menyapu lereng berumput yang penuh dengan domba putih dan bergegas ke tenda "Tangan Obat Suci".

Meskipun dia terburu-buru tadi malam, kesadarannya masih agak jernih, dan sepertinya dia mendengar seseorang berkata 'masih hidup'. Dia bangun pagi ini dan memikirkannya, tetapi ketika dia melihat sekitarnya, itu adalah tempat tidur kosong.

"Di mana orangnya?" Hong Xu menunjuk ke tempat tidur yang terlipat rapi dan berteriak keras

"Tangan Obat Suci" yang sedang mengotak-atik bahan obat mengangkat tangannya dan menatap pria yang acuh tak acuh di depannya.

"Aku bertanya padamu di mana orang itu? Kemana kau membawanya?" Hong Xu mendekat, matanya sangat menakutkan sambil menggertakkan giginya dan bertanya.

"Kenapa kau gila lagi di sini! Bukankah orang itu di tendamu? Kau tidak bisa melihat orang sebesar itu?" 'Tangan Obat Suci' menjawab dengan marah.

Hong Xu tercengang ketika dia mendengar kata-kata itu, dan kemudian berbalik seperti embusan angin!

"Aneh!"

Dia membuka kasar tirai dan melihat anak laki-laki itu berbaring dengan tenang di sisi tempat tidur. Hong Xu dengan penuh semangat memeluk pemuda yang tertidur itu dan mencium bibirnya lagi dan lagi.

Emosi dari rasa kehilangan yang memenuhi wajahnya, dalam sekejap ekspresinya berubah menjadi kelembutan alam semesta.

Menempatkan telinganya di dada kurus pemuda itu, mendengarkan dengan tenang detak jantung yang berdebar, Hong Xu bergumam puas: "Baobei'er, terima kasih untuk tetap hidup! Baobei'er!"