Bab 6

6.4K 885 1
                                    

Selama beberapa hari, Zi Li keluar dari jalan rahasianya untuk membantu pemuda ini dengan obat-obatan. Tetapi setiap hari ketika dia kembali ke Istana MingYang, dia tidak bisa menahan diri untuk langsung berbaring kelelahan di tempat tidur.

[T/N: Istana MingYang adalah nama istana yang didiami Zi Li]

Mingyue sangat bingung, mengapa Yang Mulia, yang telah menghabiskan sepanjang sore tidur setiap hari, masih mengeluhkan sakit punggung dan tangannya mati rasa?

Setiap kali dia bertanya, Zi Li hanya bisa menjawab samar-samar.

Meskipun Mingyue tidak jelas, dia tidak lagi bertanya.

Sebenarnya, apakah Zi Li tidak pernah menyesali janji yang dia buat di depan pemuda itu? Ini adalah tubuh yang dimanjakan dengan kulit halus dan daging yang lembut.
Kapan dia pernah melakukan pekerjaan fisik seperti itu? Dan itu bahkan sudah beberapa hari!

Zi Li mengeluh di dalam hatinya untuk tidak menyerah, tetapi dia tidak bisa menunjukkannya di depan seorang pemuda itu.
Siapa yang menyuruhnya menjadi tipe orang yang 'bahkan jika kamu memiliki sepotong rasa malu juga ingin mendukung orang diluar'!

Selain itu, Zi Li merasa bahwa pemuda ini memiliki hati yang murni, jujur dan lembut, serta sangat mempercayai dirinya seperti dia mempercayai Gege-nya sendiri, dan Zi Li tidak akan meninggalkannya dengan tidak benar.

Dan banyak pertanyaan yang tidak menyenangkan untuk Mingyue juga dapat ditanyakan dari Pemuda itu. Membantu orang lain dan membantu diri sendiri bukan tanpa manfaat.

Namun, dia merasa sedikit kesal di hatinya, tidak ada tempatnya untuk melampiaskan, jadi Zi Li harus bekerja keras untuk menumbuk bahan-bahan obat, sembari meludahkan hujan makian kepada orang kaya berhati hitam Tuan Li, tidak hanya memaksa tenaga kerja murah, tetapi juga menyiksa pekerja anak secara ilegal!

Pemuda yang sedang menumbuk bahan obat disampingnya tidak bisa menahan senyum "Pfft", dan berkata: "Su Dage, jika Tuan Li mendengar apa yang kau katakan, dia pasti akan melihatmu dengan tatapan marah."

[Su - dari nama Su Zili / dan Dage - Kakak Laki-Laki tertua.]

"Hanya tatapan marah? Aku masih ingin dia muntah darah dan kejang-kejang!" Zi Li berkata dengan nada meremehkan.

Mo Shou mungkin masih muda tetapi sikapnya dewasa, dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sedikit khawatir: "Temperamen Su Dage benar-benar jujur, hanya saja temperamen ini mungkin tidak cocok jika berada di Istana yang menyedihkan ini!"

[T/N - Jujur yang dimaksud Mo Shao disini adalah terlalu blak-blakan saat berbicara]

"Mo Shou, Mo Laodi, kau tidak perlu khawatir tentang Dage-mu ini." Zi Li duduk di lantai, mengusap-usap lengannya yang sakit dan berkata, "Karena aku sudah di sini begitu lama dan belum terbunuh, itu berarti aku masih baik-baik saja, kan?"

[T/N - 老弟 lǎodì (Bentuk panggilan sayang untuk laki-laki yang tidak jauh lebih muda dari dirinya sendiri)

Mo Shou juga duduk di lantai untuk beristirahat, mengikuti tindakan Zi Li.

"Tapi hal-hal di Istana ini tidak akurat. Aku adalah Tuan yang disukai hari ini, dan mungkin besok aku akan menjadi korban pedang. Alangkah baiknya untuk menjadi sedikit lebih berhati-hati!"

Kata-katanya membuat Zi Li merasa sesak. Itu benar, tempat macam apa ini, bukan era modern di mana rakyat adalah Tuannya, hak asasi manusia dan kebebasan apa yang dimiliki orang-orang di bawah sistem feodal?

「BL NOVEL」His Majesty's Hostage【END】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang