.
.
.
Di sebuah Rumah Sakit terbaik di Jepang pasangan muda Uchiha ini melakukan pemeriksaan ulang kunjungan nya pada salah satu dokter terbaik disana, yang kebetulan adalah teman dekat Sakura yaitu dr. Temari Nara, istri dari sahabat baik Sasuke, Shikamaru Nara.
Temari dan Shikamaru juga berperan penting saat Sasuke menjalin hubungan dengan Sakura di Universitas kala itu. Bagaimana Sasuke yang mana memiliki gengsi yang cukup tinggi untuk mendekati seorang gadis, akhirnya mau merendahkan diri nya di depan banyak orang atas saran Temari saat itu. Karena bagaimanapun, Sakura salah satu gadis paling populer di kampus mereka.
Mengingat itu kadang membuat Temari dan Sakura tertawa, namun Sasuke selalu mendengus keras saat mengingat itu, dimana dirinya terhinakan saat penolakan Sakura pertama kali. Bukan kurang tampan atau apa, tapi saat itu selalu ada seseorang yang menggelayuti lengan Sasuke, sehingga membuat Sakura malas menanggapi nya.
"Berhenti menatapku seperti itu, Nara!". Kata Sasuke ketus, sudah pasti yang di pikirkan si Nara ini tentang jaman dahulu dirinya yang terhinakan karena cinta. Sedangkan Temari begitupula dengan Sakura hanya terkikik dibuatnya.
"Kau ini, masih saja pemarah begitu. Sungguh aku mengapresiasimu Sakura, yang kuat dengan sikapnya yang seperti itu". Balas Temari dengan ledekan yang kini membuat Sasuke mendelik kesal.
"Hihi, jangan berlebihan Tema, justru suamiku inilah yang harus di apresiasi". Kata Sakura lembut, kemudian menatap Sasuke dan tersenyum menawan.
"Kau selalu saja membuatnya percaya diri". Timpal Temari pada Sakura, benar saja kini Sasuke sudah berubah ekspresi nya. Kembali dengan raut wajah nya yang datar. Namun sesekali mengelus rambut Sakura sayang.
"Aku memang patut di apresiasi jika menyangkut kesetiaan ku pada si cantik yang hamil ini". Kata Sasuke dengan tangan yang sudah merangkul kepala istri merah mudanya. Temari memanyunkan bibirnya kesal.
"Suamiku sedang pergi keluar kota tahu! Jadi berhenti bermesraan di hadapanku!". Kata Temari ketus lalu membuang wajahnya asal. Sedangkan pasangan muda itu malah semakin romantis karena sekarang Sasuke tengah mencium pipi Sakura gemas.
"Shit! Aku menyesal, harusnya jangan di intruksi". Keluh Temari mengurut pelipisnya lelah.
"Seorang dokter tidak boleh mengumpat kepada pasien, ingat sumpahmu?". Kata Sakura semakin membuat Temari kesal.
"Hm...Ya...Sudahlah, kemari kau Nyonya Uchiha". Panggil Temari sudah lelah menghadapi dua sejoli yang tidak pernah kalah dalam berdebat ini.
Sakura pun menghampiri Temari, lalu berbaring di tempat tidur pasien yang di siapkan disana. Menggulung keatas baju yang dikenakannya, hingga menampilkan perut nya yang sedikit membuncit. Memberikan gel di daerah bawah pusar, lalu mengarahkan alat USG disana dan menekan nya sedikit hingga terlihatlah di monitor sebelah tempat Sakura berbaring gambar buah hati mereka yang masih begitu kecil.
"Aku ingin mendengar suara detak jantung Putriku". Kata Sasuke tiba-tiba dengan mata yang berbinar.
"Heh, usia kandungan istrimu baru akan memasuki 4 bulan. Percaya diri sekali sudah bisa membuat seorang Putri". Balas Temari sedikit bercanda pada Tuan Uchiha yang pemarah ini.
"Lihat saja, dia pasti seorang Putri. Feeling ku tak pernah meleset". Kata Sasuke datar. Sakura sendiri hanya menatap Sasuke dengan pandangan yang sulit di artikan, aduh jangan sampai bumil kita salah paham :)
"Jika itu benar kau akan sangat membanggakan keluarga Fugaku-sama, karena mereka belum memiliki keturunan seorang Putri". Kata Temari lagi. Sasuke hanya semakin menyeringai lalu menatap Sakura lembut.