Grade Rise 2 + Ekspression Love Ali's

623 33 2
                                    

Author pov





Setelah acara kenaikan kelas selesai Ali mengajak Michelle ke taman belakang sekolah. Ia berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Michelle sekarang juga.

"Cel, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.". Ucap Ali saat mereka tiba ditaman dan duduk dikursi panjang dibawah pohon yang rindang. "Kamu mau ngomong apa? Ngomong ajah kali.". Jawab Michelle sambil terkekeh. "Hehe iya juga sih ngapain aku minta izin dulu.". Ali tiba tiba menjadi gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Yaudah kamu mau ngomong apa?". Michelle kini penasaran sebenarnya apa yg ingin dibicarakan Ali, karena wajah Ali terlihat serius.

"Emm...Cel sebenarnya selama ini aku cinta sama kamu. Dan sekarang aku gak bisa menahannya lagi. Maukah kamu menjadi kekasih hatiku Michelle Joan Pratama Putri?". Ucap Ali sambil berjongkok dihadapan Michelle dan menggenggam tangan mungil Michelle. "Emm iya li aku mau, sebenarnya selama ini aku juga cinta sama.". Jawab Michelle mantap, senyuman tidak berhenti terukir dibibir indahnya. Ia sangat bahagia karena lelaki yang ia cintai juga mencintainya.

"Oh yah? Hehe aku bahagia banget karena kamu juga mencintaiku Michelle.". Ucap Ali sambil tersenyum dan mencium lengan Michelle. "Aku juga bahagia li.". Jawab Michelle singgat lalu ia membelai rambut lembut milik Ali, kekasihnya. "Yaudah sekarang kita pulang udah sore, pasti kamu cape sayang.". Ucap Ali penuh perhatian lalu ia berdiri sambil menggandeng tangan mungil Michelle. "Iya ayo kita pulang sayang.". Jawab Michelle sambil tersenyum manis.

Disisi lain ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. Yuft, siapa lagi kalau bukan Prilly. Kini Prilly sedang duduk terpaku sambil menangis dibawah pohon besar. Dia memang mendengar semua yang Ali dan Michelle bicarakan. Prilly merasakan sangat sakit di ulu hatinya. Ia tak menyangka hari yang ia takutkan juga akhirnya tiba. Dimana Ali, sahabatnya itu menetapkan Michelle sebagai kekasih yang akan mendampinginya dalam hidup ini.

Jika kalian bingung mengapa Prilly sesedih ini, maka kalian harus tahu sebenarnya selama ini Prilly sangat mencintai Ali. Tapi ia terlalu takut untuk mengungkapkan nya karena ia mengira itu semua hanya akan membuat persahabatannya dengan Ali menjadi rusak. Jadi ia lebih memilih diam.

Tapi hari ini benar benar menyakitkan. Ali orang yang sangat ia cintai sudah menjadi kekasih orang. Dan itu tandanya berarti ia dan Ali akan semakin jarang untuk bersama.

Prilly pov



Hari ini, hari yang sangat aku takutkan kini telah terjadi. Aku tak bisa berkata apa apa selain menangis mengeluarkan semua kesedihanku lewat air mata ini. Entah sejak kapan aku mencintai Ali, tapi aku saat ini merasa sakit hati melihat Ali jadian dengan Michelle. Ohh tuhan maafkan aku yang sudah mencintai sahabatku sendiri.

Saat aku ingin beranjak berdiri badanku sangat lemas rasanya, jadi aku hanya bisa terdiam sambil menangis disini meratapi kesedihanku. Mataku memincing kedepan melihat matahari yang akan segera tenggelam masih dengan tetap menangis dalam diam.

Author pov



"Udah ngapain lo nangis nangis disini ntar dikira kunti lo, lagian sekarang udah mau malam lebih baik sekarang lo pulang kerumah sebelum ema lo cariin lo.". Ucap seseorang tiba tiba. Sontak Prilly pun mendongakkan matamya. "Lo siapa? Ngapain lo disini?". Prilly terlihat bingung karena ia baru melihat lelaki itu.

"Gue Kevin, anak kelas 11 a yang sekarang menjadi kelas 12 a.". Ucap lelaki itu yang ternyata bernama kevin. "Oh jadi lo senior gue, maaf ya kak gue gak kenal lo. Nama gue Prilly.". Ucap Prilly sambil mengulurkan tangannya kepada kevin. "Iya gue tau lo kan tadi yang jadi juara umum dikelas 10.". Kevin kini terlihat mengerutkan keningnya seperti kebingungan. "Kenapa kak? Kok kayak orang bingung sih?". Tanya Prilly pada Kevin yang terlihat bingung.

"Ahh gue cuma bingung ajah kenapa lo disini malem malem sambil nangis.". Jawab kevin. "Ohh gitu hehe, tapi kakak juga ngapain disini kak.". Tanya Prilly lagi pada Kevin. "Yakan gue denger suara tangisan lo, gue kirain tadi setan haha.". Jawab Kevin sambil tertawa. "Ihh kakak apaan sih.". Prilly terlihat malu karena ketahuan nangis, kini ia memukul lengan Kevin pelan.

"Haha bercanda, yaudah sebaiknya lo pulang dan gue yang anterin soalnya ini udah malem, takut nya ada apa apa sama lo.". Ajak Kevin pada Prilly. Ia merasa khawatir jika Prilly pulang sendiri. "Iya yaudah deh kak, lo yang anterin gue. Takut juga gue kalo malem gini.". Jawab Prilly menyetujui tawaran Kevin.

"Yaudah ayo gue bantu, kayaknya lo lemes banget.". Ucap Kevin sambil memapah Prilly. "Iya lemes banget nih, laper lagi.". Jawab Prilly agak malu mengungkapkan dirinya yang sedang kelaparan.

"Emm yaudah deh kita makan dulu sebelum pulang. Dan gue yang traktir.". Ajak Kevin yang mendapat anggukan dari Prilly. Karena Prilly malas untuk berbicara.

Skip



Sesampainya mereka disebuah resto mereka langsung duduk.

"Prill lo mau pesen apa?" tanya Kevin pada Prilly. "Apa ajah deh kak, samain ajah kayak lo.". Jawab Prilly lemah. Karena ia sekarang sudah sangat lemas.

Kevin pun memanggil pelayan dan meyebutkan makanan yang akan mereka pesan.

"Nasi goreng nya 2 ya mba, sama es teh manis nya 2. Gpl.". Ucap kevin singkat. "Baik mas, tunggu 10 menit ya mas mba." jawab pelayan itu lalu berlalu.

10 menit kemudian.

Akhirnya makanan dan minuman yang mereka pesan telah datang. Buru buru saja Prilly melahap nya buru buru karena ia sangat lapar. Kevin yang melihatnya pun terkekeh geli.

"Pelan pelan kali makannya, buru buru amat

". Ledek kevin pada Prilly. "Hehe maaf kak abisnya laper sih." jawab Prilly sambil mengunyah makanannya. "Yaudah terusin ajah.". Kevin kini juga memakan nasi gorengnya.


Setelah Prilly dan Kevin selesai makan dan membayar makanannya. Kevin pun mengantar Prilly pulang. Sebelumnya Kevin juga sudah menanyakan dimana rumah Prilly.

Merekapun sampai dirumah Prilly. "Makasih yah kak udah nganterin plus tadi traktir makan.". Ucap Prilly berterimakasih pada kevin. "Iya sama Prilly.". Jawab kevin sambil memakai helm nya hendak pergi. "Hati hati kak dijalannya.". Ujar Prilly pada Kevin. "Iya prill.". Lalu Kevin pun menyalakan motornya dan pergi dari hadapan Prilly.

Prilly pun masuk kerumah untuk bergegas tidur karena ia sangat lelah sekali.

"Assalamualaikum mah." Prilly mengucapkan salam sambil berjalan menuju kamarnya. "Walaikumsalam, nak udah pulang." jawab ibunya Prilly yang sedang berada didapur. "Iya mah." jawab Prilly singkat. "Gamau makan dulu nak.". Tawar mamahnya itu pada anaknya. "Gak ah mah Prilly cape, tadi juga udag makan kok pas dijalan.". Jawab Prilly sambil menaiki tangga. "Yaudah kalau begitu.". Ucap ibunya lagi yang tak dijawab Prilly.

Setelah sampai dikamar, ia merebahkan dirinya dikasur. Sebelumnya ia telah mengganti kebaya nya tadi disekolah karena kebaya itu membuatnya risih. Ia juga mengganti high hill nya dengan sepatu yang biasa ia pakai dan berpakaian cassual.

Prilly menatap ke langit langit rumahnya. Seketika ingatan nya kembali mengingat memori yang baru beberapa jam terjadi, saat Ali dan Michelle jadian. Prilly kembali menangis dalam diam. Ia menghela napasnya dan menghapus air mata yang keluar dari pipi chubby nya. Ia segera menutup matanya untuk tidur dan terbawa kealam mimpinya yang indah.

Disisi lain Ali dan Michelle sedang bersenda gurau disebuah caffe romantis didaerah ibukota. Mereka kini sedang merayakan hari jadian mereka.

"Sayang kita pulang yuk udah malam.". Ajak Ali pada kekasihnya itu. "Emm yaudah deh kita pulang". Jawab Michelle.

Mereka pun pulang dengan perasaan bahagia mereka, tapi tanpa mereka sadari dibalik kebahagiaan mereka ada seseorang yang sangat bersedih akan hal ini. Yaitu Prilly.
.
.
.
.
.
To be continue. . .

Hola reader, maaf lama update nya. Hehe
Tapi makasih kepada yang udah baca dan ngevote story abal abalku ini. Buat yang belum vote, please vote. Karena vote dari kalian sangat membuatku bahagia. Sekali lagi terimakasih.

Vote+comment ya

Love love diudara dari culled. Muahh

Hatiku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang