Author pov
Seminggu sudah terlewati setelah acara kenaikan kelas dan itu berarti sudah seminggu Ali dan Michelle jadian. Dan sudah seminggu pula Prilly hanya diam dirumahnya tanpa bermain atau pun pergi liburan. Ia lebih memilih diam, karena dengan diam ia bisa lebih tenang.
Kejadian waktu Ali dan Michelle jadian masih terngiang ngiang dipikirannya. Ia melihat persis kejadian yang membuat hatinya sakit dan hancur berkeping keping. Tapi ia sadar Ali wajib bahagia dengan wanita yang Ali cintai, yaitu Michelle.
"Arrgghhhhh...". Teriakan prustasi Prilly terdengar dari dalam kamarnya, sontak ibu Prilly pun langsung mengetuk pintu kamar Prilly. Takut terjadi apa apa dengan anak gadis kesayangannya.
Tok...tok...tok (suara pintu diketok). "Prill...kamu gapapa kan nak, ada apa kamu berteriak seperti itu". Tanya ibu Prilly dari luar kamar sambil mengetuk pintu. "Emmh, Prilly gapapa kok mah, gausah ribet deh. Udah sana mamah lanjutin masak ajah.". Jawab Prilly ketus terhadap ibunya.
Akhirnya ibu Prilly menuruti keinginan anaknya. Ia hendak kembali kedapur. Tapi saat ia beranjak kedapur suara telepon membuat nya melangkah ke ruang tengah untuk menjawab panggilan telepon itu.
Ully pov (ibu Prilly).
Saat aku hendak ingin kembali kedapur setelah dari kamar Prilly anakku, aku mendengar suara telepon rumah berbunyi. Buru buru aku ke ruang tengah untuk menjawab panggilan telepon itu.
"Hallo, ini dengan siapa?"
"Hallo jeng Ully, ini Resi mamahnya Ali."
"Oh jeng resi. Ada apa jeng?"
"Saya hanya ingin memberitahu kalau Ali masuk rumah sakit. Tolong sampaikan hal ini pada Prilly. Karena saya tau Ali membutuhkan Prilly."
"Astagfirullah, emang Ali kenapa jeng?"
"Saya juga tidak tau, tiba tiba tadi pagi saat dia ingin pergi dia pingsan. Dan dari hidungnya mengeluarkan darah, hasil pemeriksaan nya juga belum keluar."
"Ya allah. Baiklah akan saya sampaikan kepada Prilly jeng."
"Iya jeng makasih."
"Iya sama sama."
Ya allah ada apa yang terjadi pada nak Ali. Kenapa dia begitu. Apa jangan jangan dia mengalami apa yang diderita alm. Ayah nya Prilly dulu. Ahh tidak mungkin, aku harus segera memberitahu Prilly.
Prilly pov
Tok tok tok. "Prill, buka pintunya nak cepetan.". Kudengar suara mamah mengetuk pintu sambil berteriak teriak seperti ada yang terjadi saja. Ribet sekali. "Prill, cepet nak keluar. Apakah kamu tak mau melihat keadaan sahabatmu. Ali dibawa kerumah sakit nak.". Sontak aku terkejut dengan apa yang dikatakan mamah barusan. Akupun langsung beranjak dari kasur dan membuka pintu kamar.
"Ada apa dengan Ali mah? Kenapa dia dibawa kerumah sakit?". Tanya ku tanpa jeda karena aku sangat khawatir dengan keadaan Ali. "Gatau mamah juga, sebaiknya kamu temuin Ali sekarang juga dirumah sakit Pondok Indah.". Jawab mamah sambil ngosngosan.
"Kalo gitu Prilly berangkat ya mah. Assalamualaikum." pamitku buru buru mengambil tas dan berlari menuju halaman. "Walaiqumsalam. Hati hati nak jangan terburu buru". Teriak mamah dari dalam.
Akupun pergi dengan menggunakan motor matic milikku menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya disana aku langsung menanyakan pada suster dimana kamar tempat Ali dirawar.
"Sus saya mau tanya, pasien yang bernama Ali Paisyal Syarief dirawat diruang mana ya?". Tanyaku pada suster muda yang sangat cantik itu. "Tunggu sebentar ya mba, saya cari dulu.". Akupun menunggu hingga suster itu menjawab. "Pasien yang bernama Ali Paisyal Syarief dirawat diruang Mawar dilantai 5 mba.". Akhirnya akupun tau dimana Ali dirawat. Akupun berterimakasih kepada suster itu dan bergegas pergi.
Aku menaiki lift untuk menuju lantai lima. Pintu lift pun terbuka dan aku telah sampai kelantai 5. Aku langsung berlari dan mencari ruang mawar. Setelah berkeliling aku melihat sosok yang sangat aku kenal sedang duduk dikursi sambil menangis. Yuft, itu adalah tante Resi mamahnya Ali. Akupun segera menghampirinya.
"Tante ada apa dengan Ali.". Ucapku tiba tiba saar sudah ada dihadapan tante resi. "Prill Ali prill Ali. Hiks hiks.". Tante resi hanya bisa menangis. Sepertinya hal buruk terjadi pada Ali sehingga membuat tante Resi seperti ini.
"Iya tante Ali kenapa, coba jelaskan pada Prilly secara perlahan.". Aku berusaha menenangkan tante resi sambil duduk disampingnya dan memeluknya. "Ali mengidap kanker hati stadium 4 prill, tante juga gak tau dari kapan. Tapi tiba tiba dia seperti ini. Sepertinya dia menyembunyikan rasa sakitnya. Sampai akhirnya parah.".
Degg. Seketika aku diam terpaku. Tidak mungkin Ali seperti ini, dia anak yang aktif tidak mungkin ini semua terjadi. Pantas sejak keluar Smp Ali selalu mengeluh sakit kepala dan kadang dia mimisan di sekolah ataupun sedang main.
Author pov
Setelah mendengar apa yang Resi katakan, Prilly langsung kedalam untuk menemui Ali. Ia sangat sedih, terlihat dari airmata yang keluar dari mata indahnya. Ia sangat mencintai Ali, ia takut tidak bisa melihat Ali lagi. Ini membuat nya Prustasi.
"Ali bangun li bangun, hiks hiks.". Teriak Prilly sambil terus menangis. Ia menggenggam tangan Ali dan terus menciumnya. "Ali kenapa lo kayak gini li, kan udah gue bilang setiap lo sakit kepala lebih baik lo periksa ke dokter. Tapi lo gapernah mau.". Prilly masih saja berteriak sambil menangis meratapi sahabat sekaligus lelaki yang ia cintai terkulai lemas diranjang rumah sakit
Sementara disisi lain...
Michelle menunggu Ali yang tak kunjung datang. Tadi pagi Ali mengajak Michelle ketemuan di cafe biasa tempat mereka pacaran. Tapi sudah lebih dari 3 jam ia disini Ali belum terlihat juga. Michelle merasa kesal karena Ali telah mengingkari janjinya.
"Aarrghht, Ali mana sih aku udah nunggu tiga jam lebih tapi dia belum nongol nongol." oceh Michelle merasa kesal. "Baru pacaran seminggu udah ngecewain. Lebih baik aku pergi dari sini. Huh.". Michelle pun kembali pulang kerumahnya karena ia sudah sangat jengkel.
jika saja ia tau Ali sedang dirumah sakit. Pasti ia akan menemui Ali. Tapi sampai saat ini ia belum tau apa yang terjadi dengan Ali. Ia malah berprasangka yang tidak tidak terhadap Ali.
.
.
.
.
.
To be continue. . .
Dont forget for vote + comment nya ya reader yang baik.
Ketjup basah dari culled. . . muachh. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Untukmu
RomanceHanya cerita tentang seorang gadis dan sahabat lelakinya.