Aku Llova, seorang gadis dengan usia 22 tahun. Mantan akuntan di salah satu perusahaan besar yang berada di kota ini. Enam minggu lalu adalah hari dimana aku di keluarkan dari perusahaan karena tuduhan korupsi?
Jika memang bisa begitu, aku akan mengeruk uang perusahaan itu sejak awal. Sekarang diriku dipermalukan oleh seluruh anggota perusahaan karena rumor itu.
Padahal tim yang berwenang sudah menyelidiki kasus itu dan aku terbukti tidak bersalah, tapi tetap saja pihak perusahaan masih menyalahkan ku serta para karyawan yang mencemooh ku.
Setelah dipikir-pikir, aku terbiasa hidup lumayan mewah berkat gajinya di perusahaan dulu. Sekarang bahkan aku tidak punya penghasilan tetap. Bukan karena aku bermalas-malasan tidak mencari pekerjaan baru, tetapi itu karena citraku yang sudah memburuk ini.
Saldo di rekening ku juga hanya cukup sampai akhir bulan ini saja. Belum biaya tunggakan listrik, air, dan apapun itu yang belum ku bayar.
Aku harus menemukan pekerjaan baru. Yang sekiranya cocok dan tidak begitu melenceng dari keahlian ku.
Sebenarnya empat minggu yang lalu, aku pernah menjadi bartender di salah satu cafeshop dekat apartment ku. Tetapi karena kelalaian ku, aku akhirnya di pecat juga dari sana.
Sungguh aku adalah Llova Andreas yang malang!
Brak
"Agh!" Aku memekik ketika seseorang menabrak ku dari depan. Apakah aku se-transparan itu sehingga dia bisa seenaknya saja menabrakku?
Berkas-berkas pribadi ku berceceran di hadapannya. Dia berjongkok. Ku kira dia akan menolongku, ternyata dia hanya tertarik pada berkas pribadi ku saja.
"Llova Andreas?" Panggil orang itu.
"I-iya?" Dan bodohnya aku malah menyahuti, bahkan dalam keadaan masih tersungkur seperti itu.
"Bangunlah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Akhirnya dia menyadari. Dia menarik tanganku untuk membantu ku berdiri.