bagian 6

10 2 0
                                    

Aku hanya bertugas sebagai tukang masak (?) Jika tuan Ran dalam keadaan normal. Sudah sekitar 2 minggu ini tuan Ran belum menunjukkan kepribadian lainnya, termasuk Ron juga.

Sebenarnya aku masih bingung dengan siklus mengenai kapan munculnya kepribadian tuan Ran yang lain.

Selama dua minggu ini aku sudah dua kali mendampingi tuan Ran untuk kontrol mengenai gangguannya itu.

Dan dokternya pun mengatakan aman-aman saja. Sebenarnya aku khawatir apakah ada masalah, sampai-sampai kepribadian lain tuan Ron tidak muncul-muncul?

"Hari ini aku ada rapat. Tidak bisa diwakilkan oleh Rindou. Jadi kau bisa pulang saja. Tidak perlu menunggui ku." Interupsi tuan Ran membuat ku sumringah.

Walaupun aku diharuskan berjaga di samping tuan Ran sepanjang hari, tapi ada kala-nya tuan Ran mengijinkan ku untuk pulang. Dan itu dianggap hari libur oleh tuan Ran.

"Baiklah, tuan Ran. Saya akan kembali besok pagi." Dengan sopan aku undur diri untuk pulang. Tuan Ran hanya mengangguk saja.



_

Setelah beberapa hari aku tidak menyentuh apartment ku. Dan akhirnya aku bisa kembali melepas rindu pada kasur empuk ku ini.

Sebenarnya ini masih kalah empuk dengan kasur ku yang di sediakan di rumah Haitani. Tapi tetap saja, rumah sendiri adalah istana.

Hari ini aku memutuskan untuk menonton netflix sepanjang hari. Aku harap tidak akan ada yang mengganggu ku satu hari ini.

-

Tutt tutt tutt

"Halo tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya ku saat mengangkat telpon dari tuan Rin.

"Tolong segera ke tempat Ran, sekarang tubuhnya diambil alih Ron." Sahut tuan Rin dari seberang sana.

Mengetahui ini adalah keadaan darurat, aku bergegas berganti pakaian dan menuju kediaman Haitani menggunakan taxi online.

Setelah sampai aku segera masuk dan mendapati tuan Ran sedang menangis sesegukan dengan wajah penuh air mata. Setelah tau aku masuk rumahnya, dia langaung berhambur lari ke arah ku dan memeluk ku seolah habis aku tinggal lama sekali.

"Llova jahat! Llova mau pergi ngga ajak Ron?" Rupanya ini Ron, bukan lagi tuan Ran. Ron tampak kacau dengan tubuh basah karena keringat dan air mata.

"Tidak ada yang meninggalkan mu Ron, lihat aku ada di hadapan mu sekarang." Ucap ku menenangkan Ron sambil mengelus kepalanya lembut.

"Aku terbangun dari tidur berulang kali memanggil nama mu, tapi kai tidak datang juga Llova!" Gerutu Ron masih sambil menangis membuat aku terkekeh kecil.

"Aku hanya keluar sebentar, membeli ini untuk mu, kau mau?" Ucap ku sambil melambai-lambaikan permen cokelat ke arah Ron. Dan seketika isakan Ron terhentu dan tangannya langsung meraih cokelatnya begitu saja.

"Ron harus ingat ini, jika Ron bangun dari tidur dan tidak mendapati ku di depan mu, jangan menangis seperti ini. Cukup panggil paman Rin saja dan aku akan segera datang untuk mu." Ucap ku yang dibalas anggukan oleh Ron.

Cukup aneh sebenarnya melihat tuan Ran yang sedang makan permen cokelat belepotan seperti itu.

Bukannya jijik, aku harus bersedia menyeka semua bekas cokelat yang ada di pipi, bibir, hidung, bahkan dagu tuan Ran.

Di ujung meja sana, tuan Rin sedang memandangi ku dengan diam. Tatapannya seolah sedang memikirkan sesuatu.

Aku hanya bersikap acuh dan melanjutkan merawat Ron dengan tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my job [haitani brothers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang