ITZY - Surf

51 6 18
                                    

Tidak, kenapa aku menjadi seperti ini?

Nayeon, gadis dari jurusan psikologi itu mendesak dirinya sendiri untuk tak bertingkah aneh dan memalukan.

Ini aneh, hampir dua bulan ia terus merasakan rasa bergejolak pada pria yang sama. Bagaimana ia bisa menghadapi ini? Jika pria itu saja tak pernah mengenalnya.

" Ini tidak bagus, kenapa aku begini... Apakah psikolog tidak bisa mengobati diri sendiri? " Keluhnya

Kalian tau? Gadis itu tengah bersembunyi di tengah tumpukan buku-buku yang ia kumpulkan dengan niat belajar demi nilai quiz yang bagus.

Rencananya gagal total ketika melihat orang yang sama berdiri dengan jarak beberapa meter darinya, berdiri dengan pandangan teduh membaca buku yang baru saja ia ambil dari rak buku.

Perpustakaan, nayeon tau jika lelaki itu sering berkutat dengan buku-buku di perpustakaan universitas.

" Tidak bisa... Bagaimana ia membuat jantungku naik dan turun, ahh! Kau berselancar di atas perasaan ku! " Lirihnya lagi tanpa memutus tatapan matanya dari balik buku yang melindungi setengah wajahnya.

Ahh, belum 15 menit ia melihat pujaan hatinya dia sudah bertingkah aneh dan memalukan.

Oops, apa aku terlalu banyak berbicara? Maaf... Aku lupa.

Mendadak, pria itu berjalan mendekat ke arahnya dengan mata tertuju pada bukunya. Menarik kursi dengan jarak dua kursi di hadapannya.

Michingetda!!! Im Nayeon! Sadar!

Plak

Gadis itu menepuk dahinya terlalu keras hingga menciptakan suara tepukan di seisi perpustakaan yang sepi, tidak! Pria itu menatapnya dengan tatapan aneh.

Dasar bodoh! Ini bahkan pertemuan pertamamu secara langsung tidak langsung, kau menciptakan kesan yang buruk paboya!!!

Gadis itu buru-buru menatap ke arah jendela setelah tak sengaja saling bertatapan dengannya, bagaimana bisa dia melakukan kesalahan yang memalukan?

Tuk

Tuk

Seseorang mengetuk tumpukan buku di depannya.

" Akh!!! "

Ruangan itu menjadi heboh.

Teriakan itu, siapa lagi jika buka Nayeon yang kaget dan menjatuhkan beberapa buku dengan salah tingkah setelah melihat lelaki itu duduk sebangku lebih dekat dan berbicara padanya.

" Maaf... Maaf" Bisik Nayeon dan menunduk pada beberapa orang di dekatnya.

Jangan tanya lagi, pria itu tentu memandangnya aneh dan terkejut dengan teriakan nada tinggi itu. Ia bahkan menyeka keringat dingin yang bercucuran dengan jantung yang berdetak lebih cepat karena terkejut.

" Maafkan aku... " Bisik Nayeon lagi.

Lelaki itu mengangguk kembali padanya " Maaf, boleh aku meminta selembar kertas? Tapi kau terlebih dahulu berteriak membuatku bingung.. Kau baik-baik saja? "

Suaranya.... Eomma... Aku ingin dia

" Halo? Kau mendengar aku? " Tanya pria itu lagi setelah Nayeon tersenyum kecil menatapnya berbicara.

" Eoh? Maaf... Maaf, kau butuh apa tadi? Pulpen? "

Pria itu tak bisa menyembunyikan senyumnya " Maaf, bukan.. Aku butuh kertas. Boleh aku meminta selembar? "

" Ahh maaf... Tentu boleh " Ucapnya dan merobek selembar kertas dari buku dan memberikannya " Igeo, ambillah. "

" Terima kasih banyak... " Balas pria itu dan meletakkan kertas itu di sampingnya.

Favorite TunesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang