خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11).
Happy reading ❤️
.
.
.Senin pagi yang cerah secerah hati Aisyah dan Dinda pagi hari ini. sudah pukul 08:00 menandakan upacara baru selesai beberapa detik yang lalu.
"Syah, panggil Dinda setelah berlari kecil menghampiri Aisyah.
Memang tadi, saat upacara Aisyah justru tidak berada di barisan damping Dinda, alhasil mereka baru bertemu sekarang.
Ternyata Aisyah tidak sendiri dia bersama satu wanita cantik yang tidak asing bagi Dinda.
" Eh, kirain siapa ternyata Natalia, Natalia ya."
Natalia yang merasa namanya di panggil pun tersenyum menanggapi.
"Kok kalian bisa berdua disini? Tanya Dinda bingung."
"Ohh jadi gini Din, tadi waktu barisan upacara aku sampingan sama Aisyah." Terang Natalia.
dan Dinda Hanya ber'oh ria menanggapi.
"Ya udah yuk kekantin, perutku sudah memberontak daritadi, sepertinya cacing dalam perutku sedang demo meminta makan." Keluh Dinda kepada Dua wanita didepannya.
Natalia dan Aisyah hanya tertawa dengan penuturan dari Dinda barusan.
'Ya udah ayuks buruan" kini Dinda merangkul tangan Aisyah dan Natalia.
"Ehh, kalian duluan aja kekantinnya." Saran Aisyah.
'Loh, kenapa Syah?" tanya Dinda
"Ummm ini, aku mau ke toilet dulu bentar, kalian duluan aja. nanti Aisyah nyusul kok setelah selesai dari toilet."
"Ohhh, gitu ya. ya udah yok Nat kita duluan aja, Aku beneran udah kelaparan ini." Keluh Dinda, sambil merangkul tangan Natalia.
"Ya udah aku sama Dinda duluan kekantin ya Syah!" Seru Natalia sambil berjalan menjauh menuju kantin.
Aisyah pun berjalan menuju toilet.
Ketika Aisyah sudah sampai di toilet, bukannya langsung masuk ke dalam. Dia malah mendengar suara bentakan nyaring di ruang sebelah. Aisyah berjalan semakin mendekat ke sumber suara. Pendengarannya semakin jelas dan tajam, suara ini seperti tidak asing bagi Aisyah. Dan Aisyah mencoba menguping di balik tembok.
Dannnn
"LO ITU WANITA MURA*AN, LO JAL*NG, LO PEREMPUAN YANG GA PUNYA MALU."
Teriak lelaki itu di balik ruangan.
Dan setelah itu ada tangisan perempuan yang sesegukan karna bentakan dan cacian maki itu.Ketika itu suara perempuan itu tidak terdengar untuk beberapa detik. Dan Aisyah mengeryitkan keningnya bingung dan khawatir terhadap perempuan itu. Dan setelah beberapa menit lamanya perempuan itu justru bukan menangis lagi dia bahkan berteriak kencang hingga suaranya menjadi serak. Aisyah tidak bisa tinggal diam lagi sekarang. Dia pun berdoa dalam hati dan memberanikan dirinya mendekat dan masuk ke dalam gudang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
SpiritualIni cerita tentang Reyhan yang sangat membenci seorang Aisyah, gadis bercadar. Tapi bagaimana mungkin takdir menyatukan mereka Dalam ikatan yang sakral, pernikahan. " Bagaimana mungkin seorang Reyhan mencintai Aisyah?" "Gadis yg sangat Reyhan benci...