001. Tentang Mahen

2.4K 300 38
                                    

Mahen secara perlahan memasuki salah satu Unit Apartemen yang dulu menjadi saksi bisu pertemanannya dengan 6 adik tingkatnya semasa kuliah dulu.

.
.
.

Mahendra Ghyr Axelle, Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum menatap nanar Unit Apartemennya yang kini sudah dipenuhi oleh 6 orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah adik tingkat sekaligus teman - temannya.

Entah sejak kapan dirinya yang sangat malas untuk berinteraksi dengan orang - orang, malah diikuti oleh 6 orang yang bisa dibilang sangat amat berisik.

"Kak Jo, I have crush on y—"

"HELMI JANGAN LO BACA SIALAN!"

Pertengkaran antara Helmi dan Jonathan adalah salah satu tontonan wajib saat sedang berkumpul seperti ini, dua anak Adam yang sudah berteman sejak duduk dibangku SMA itu selalu saja meributkan hal tidak penting setiap harinya.

"Bang Mahen ambil suratnya, Bang!" Kini surat yang Mahen yakini sebagai pemberian salah seorang penggemar Jonathan sudah berada ditangannya.

"Bang, lanjutin bacaannya Helmi tadi!" Kini yang memiliki badan paling kecil diantara mereka membuka suara.

"Tadi Lo baca sampe mana, Mi?"

"Gue baru baca kalimat awalnya doang, bang." Helmi dengan nada semangatnya menjawab pertanyaan dari mulut Mahen tersebut.

"BANG, JANGAN DIBAC—hmmphh."

Kekehan dari mulut Mahen terdengar saat melihat kondisi Jonathan, tangan serta kaki Anak itu di tahan oleh Leo dan Azriel, sedangkan mulutnya dibekap oleh Dzaki agar tidak melayangkan protes lagi.

"Kak gimana kalau Kita jadi komplotan penjahat, biar Kakak mencuri hatiku, Aku mencuri hati Kakak."

Unit apartemen yang awalnya hening karena penghuninya fokus mendengarkan Mahen yang tengah membaca surat dari penggemar Johathan kini dipenuhi gelak tawa yang didominasi oleh suara Leo.

"Kak joo, curi hati Aku juga dong, kak!" Helmi yang sepertinya belum puas menertawakan Jonathan kini kembali meluncurkan aksinya.

"Hati Aku juga, Kak!" Sudah puas dengan tawa nada tingginya, Leo berdiri untuk ikut serta dalam aksi Menggoda Jonathan yang mukanya sudah semerah kepiting rebus.

°°°

Malam minggu, malam yang mungkin paling dinantikan oleh orang - orang,  tidak untuk Mahen, bukan karena tidak memiliki pasangan, hanya saja setiap malam minggu Unit Apartemennya akan dijadikan tempat menginap oleh para adik tingkatnya yang sedikit tidak tahu diri.

"Lo pada ngga punya pasangan buat malmingan kah?"

Mahen menatap 6 orang yang masing - masing menggendong tas ransel dibahu, kini berdiri didepan pintu Unit Apartemennya.

"NGGA!" Entah ini direncanakan atau tidak, tapi keenam Orang itu menjawab pertanyaan Mahen dengan serempak, terlalu serempak untuk dibilang kebetulan.

"Ck, buruan masuk!" Daripada salah satu tetangganya keluar untuk menegur teman - temannya yang sangat berisik, Mahen lebih memilih untuk menyuruh Mereka semua masuk.

My Youth ; NCT Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang