Dzaki kini menatap album foto yang ada di pangkuannya, sedikit bersyukur karena dirinya sering mengabadikan momen bersama teman - temannya semasa kuliah dulu.
.
.
.Athallah Dzaki Rafaeyza, Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang lebih tertarik dengan kamera ketimbang stetoskop itu, tengah memasak makan siang untuk keenam temannya.
"KI, PUNYA GUE JANGAN KEMASAKAN YA!"
"BANG, PUNYA GUE NGGA USAH PAKE BUBUK CABENYA!"
"GUE PLUS TELOR CEPLOK YA!"
"GUE JUGA, SETENGAH MATANG!"
"KI, GUE KASIH KUAH DIKIT AJA!"
"KI-"
"REQUEST MULU LO SEMUA! MASAK SENDIRI AJA." Semua yang ada di meja makan kini terdiam, jika Dzaki marah mereka tidak akan mengisi perut sampai besok pagi, bukan tidak ada yang bisa memasak selain Dzaki, Mereka hanya malas.
"Becanda, hehehe. Masak semau Lo aja, asal dapur Gue ngga Lo bakar."
"Sini Lo aja yang Gue bakar, Bang!" Mahen sontak memundurkan tubuhnya saat melihat Dzaki menodongkan pisau kearahnya.
"Hampura, Ki. Itu pisaunya maneh taro dulu di meja." Helmi kini mengangkat tangannya, tanda meminta ampun.
"Lo semua mending duduk yang rapih di ruang tamu!" Kembali menodongkan pisau digenggamnya, kini semua temannya berlari keluar dari area dapur, kecuali 1 orang.
"Bang, mau Gue bantu ngga?" Dzaki menoleh mendapati Adik tingkatnya yang tadi meminta agar mienya tidak usah diberi bubuk cabe.
"Ngga usah, Lo main sama Leo aja."
"Ngga ah, Gue nemenin Lo di sini aja, Bang."
"Iya, duduk di meja makan gih!"
Azriel dan tingkahnya selalu berhasil membuat Dzaki meredamkan emosi yang selalu saja naik karena teman - temannya itu.
"El!"
"Kenapa, Bang?"
"Kalo misalnya Gu-"
"Apa? Lo mau cepat - cepat lulus juga kaya Bang Rafael?" Belum sempat Dzaki menyelesaikan kalimatnya, lawan bicaranya dengan tiba - tiba menyanggah.
"Ngg-"
"Terus apa?" Andai yang didepannya ini adalah Helmi atau Jonathan, mungkin sutil yang ada dihadapan Dzaki kini sudah melayang.
"Gue mau ngajak Lo semua liburan ke Villa punya Bokap, kira - kira pada mau, ngga?" Dengan cepat Dzaki menyelesaikan perkataannya, sebelum Azriel memotong ditengah kalimat lagi.
"HAH?"
"GUE MAU NGAJAK LO SEMUA LIBURAN KE VILLA PUNYA BOKAPz KIRA - KIRA PADA MAU, NGGA?" Telah hilang, kesabaran Dzaki menghadapi Azriel yang kini menutup kedua telinganya.
"MAU - MAU!" Lain yang ditanya, lain yang menjawab.
5 orang yang awalnya duduk manis di ruang tamu, kini sudah kembali memenuhi ruang makan Unit Apartemen milik Mahen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth ; NCT Dream ✓
General Fiction"Remember our youth." ©lcvebie, 2022 | my youth