MOM 2

10.6K 896 29
                                    

Di dalam ruangan khusus dalam sebuah perusahaan besar. Seorang gadis bermata kucing itu tengah sibuk dengan lembaran kertas diatas meja kerja nya.

Di ujung depan menjadi itu terdapat sebuah papan nama yang terpampang jelas dan bisa dilihat oleh siapapun yang masuk kedalam ruangan elegan itu. 

The Chief Executive Officer of the KIM Group is Jennie Kim

Kaca mata anti radiasi itu bertengkar di pangkal hidung nya, dia sangat fokus sehingga suara ketukan pintu membuyarkan fokusnya.

"C'm in." Teriaknya dari dalam, tidak lama pintu terbuka menampilkan seorang gadis cantik yang tak lain adalah sekretaris nya.

"Maaf menganggu waktu anda Ms.Kim, hanya hanya ingin menginformasikan bahwa pihak dari LK.Corps menyetujui proposal kita."

Gadis bermata kucing itu lantas menatap sang sekretaris tak percaya, "Benarkah?" Tanya memastikan dan si sekretaris mengangguk.

"Ye, Ms.Kim dan sekretaris nya pun sudah menghubungi saya bahwa meeting akan di lakukan besok jam 7 pagi di perusahaan LK.Corps itu sendiri."

"Baiklah! Aku mengerti, kau boleh pergi sekarang sekretaris Kim."

"Baik, kalau begitu saya permisi Ms.Kim."

Jennie pun mengangguk, dan setalah nya dia kembali memfokuskan diri pada tumpukan kertas yang selalu menunggunya setiap waktu. Wanita itu hanya bisa pasrah, karena sedari awal dia sendiri lah yang memilih untuk menerima jabatan itu mengantikan sang kakak yang lebih memilih menjadi artis dari pada berkutat dengan tumpukan tumpukan kertas putih bertinta hitam itu.


.
.
.

"Aku mohon jangan pergi, aku masih membutuhkan mu dan anak kita juga pasti akan membutuhkan mu.. aku mohon jangan pergi soo-ho." Isak seorang wanita tengah hamil muda itu pada seorang pria yang tak lain adalah kekasih nya.

"Maafkan aku Young Reo-ya, tapi aku harus pergi. Maafkan aku, aku mencintaimu." Ucap sang pria pada kekasihnya lalu berlari meninggalkan sang kekasih yang berlutut di tanah.

Hujan lebat menjadi saksi bisa tangis pilu dari gadis malam yang tengah hamil itu, sudah di usir oleh orang tuanya dan sekarang? Sang kekasih juga meninggalkannya. Dia hanya habisa menangis dibawah guyuran hujan lebat serta gemuruh menandakan betapa hancur nya hati gadis malam itu.

"Oke cut!!" Seru sutradara, semuanya pun bertepuk tangan karena hasil nya sangat bagus apalagi ekting dari pemeran utama sangat lah bagus dan mendalami perannya tanpa peduli dengan merga yang menyandang namanya.

Kim Jisoo artis terkenal yang dikenali dimana-mana karena setiap drama yang di peraninya selalu trending dan masuk kedalam box office entah itu didalam ataupun diluar negeri.

Selain menyandang marga paling berpengaruh di south Korea, ekting dari wanita Kim itu sangat lah bagus. Bahkan sang anak pun mengikuti jejaknya, namun dibidang yang berbeda yaitu sebagai modelling.

"Terima kasih." Ucapnya setelah si asisten memberikan handuk padanya serta menyelimuti tubuhnya yang basah dengan handuk tersebut.

"Sama-sama Unnie, itu sudah kewajiban ku." Ucapnya dan Jisoo hanya mengangguk lalu tersenyum.

Tidak lama kemudian, baru saja dia ingin duduk. Namun suara cempreng sang anak membuat nya terkejut bahkan ada juga yang menutup telinga nya, walaupun begitu tidak ada yang menegurnya karena dia adalah cucu dari Kim Taecyeon, seorang berpengaruh di Negera ini.

"EOMMA!!!"

"Ya ampun! Kim Chaeyoung, bisakah kau tidak berteriak? Kau pikir eomma tuli apa hah?" Kesal jisoo pada putri semata wayangnya itu.

Tapi yang di tegur hanya menyengir kuda lalu memeluk tubuh anak ibu tak perduli jika ibunya masih basah. Walaupun kesal, Jisoo tetap membalas pelukan sang anak dan tersenyum setalah nya.

"Mianhae eomma! Chaeng kira eomma tidak mendengarnya hehe."

Jisoo memutar matanya, "Ck! Eomma punya telinga dan Eomma tidak budek. Jadi lain kali jangan berteriak seperti itu! Kau pikir ini hutan apa?"

"Kan memang ini hutan eomma?!"

Damn! Jika begini jisoo harus menjawab apa? Putrinya itu bukan lagi anak kecil yang mudah dibohongi ataupun di bodohi. Gadis 19 tahun itu jelas tahu bahwa mereka sekarang berada di hutan. Tepat di lokasi syuting Snowdrop.

"Sudah lupakan! Kenapa kau ada disini? Bukan kah kau seharusnya masih ada pemotretan?"

Chaeyoung memutar matanya malas, "Eomma, kau pikir aku jam berapa? Ini sudah lewat makan siang dan kau harusnya bertanya 'Putri ku yang cantik nan jelita, apa kau sudah makan sayang' begitu! Bukan malah nanya pekerjaan. Bagaimana sih jadi ibu."

Jisoo nampak berpikir, jika di pikir-pikir benar juga apa yang di katakan putri nya." Benar juga.. Tapi--YAK!!"

"Aduh! Eomma! Tidak usah berteriak juga kali! Aku tidak tuli."

"Mianhae.. Mianhae Mian---APA? YAK KIM CHAEYOUNG APA-APAAN!!"

Jisoo menggeleng gelengkan kepalanya menatap sang anak yang kini tengah berlari sambil tertawa karena berhasil mengerjai sang ibu.

"Astaga! Kim Taehyung, anakmu itu.. haiss." Gumamnya tak habis pikir





























Tbc.

She is my MOM || Jenlisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang