Sudah satu minggu berlalu Sohyun berangsur sembuh, meskipun masih terbayang tentang kejadian malam itu, tapi sekarang Sohyun mulai tenang. Setiap hari Serra datang mengunjunginya bahkan sesekali mengobrol asyik dengan gadis itu. Serra memang gampang berteman dengan siapa pun, maka dari itu Taehyung menyuruh Serra untuk merawat Sohyun sementara waktu.
"Umurmu masih 19 tahun?"Serra sedikit terkejut. Meskipun memang terlihat muda namun perawakan Sohyun memang memiliki potensi untuk menggoda laki-laki. Pantas saja dia diculik lalu dijual begitu saja.
Serra mendengar alasan Taehyung kenapa dia membeli Sohyun, pertama saat Taehyung berada di sebuah hotel seorang gadis kabur dari sebuah kamar. Ternyata setelah ditelusuri gadis itu ternyata disuruh melakukan apa pun yang diinginkan pria itu dengan bayaran mahal. Mendengar cerita itu Taehyung langsung melaporkan tindak kejahatan itu sesegera mungkin.
Tak lama polisi menggrebek tempat itu, lalu Taehyung tak sengaja mendengar suara rintihan dari sebuah ruangan dan di sanalah ia bertemu dengan Sohyun yang sedang di sekap dengan beberapa rantai ditangan dan kaki gadis itu. Akhirnya Taehyung memutuskan untuk merawat gadis itu diam-diam karena entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sohyun.
"Apa Taehyung tak pernah kemari?"tanya Serra.
"Taehyung? Dia siapa?"
"Oh ternyata belum ya, dia orang yang menyelamatkanmu dan juga dia yang menyuruhku untuk terus merawatmu sampai pulih total,"jelas Serra. Sohyun hanya mengangguk. Sepertinya dia harus minta maaf dan berterima kasih pada pria yang bernama Taehyung yang dimaksud Serra.
"Baiklah, aku pulang ya, aku sudah menyiapkan makanan, dan jika kau tidak suka dengan makanan buatanku, kau bisa pesan apa saja dari sini,"Serra memberikan Sohyun sebuah ponsel baru.
"Te-terima kasih,"ucap Sohyun.
"Sampai jumpa lagi, kalau ada apa-apa kau bisa menghubungiku ya!"ujar Serra yang dibalas anggukan oleh Sohyun.
******
Taehyung baru saja keluar dari ruangannya dan disambut oleh senyum Jihoon,"Nih ada bekal dari kak Heejin, dimakan."
Taehyung mengambil bekal itu dna mengembalikannya lagi kepada Jihoon,"Kau saja yang makan, aku tidak selera."
Setelah pertengkaran hebat beberapa hari yang lalu Taehyung dan Heejin masih perang batin antara satu sama lain, namun Heejin ternyata masih memberikan perhatian padanya.
"Kenapa? Nanti Heejin sedih lagi kalau tidak kau diambil,"ucap Jihoon.
Taehyung mengambil bekal itu dan melemparnya ke bak sampah di dekatnya,"Masalah selesai."
"Hyung, apa harus seperti ini?"tanya Jihoon.
Bukannya pamit atau minta maaf Taehyung malah pergi seolah tak berdosa. Jihoon mendengus kesal karena sikap Taehyung akhir-akhir ini sedikit lebih dingin dari biasanya.
Taehyung meremas stir mobilnya dan melaju kencang membelah hujan deras sore ini. Ia berniat ke club untuk sekedar mencari suasana menyenangkan bersama teman-temannya. Tak lupa ia mengundang Jungkook untuk ikut bergabung dengannya malam ini.
Tak!
Satu demi satu ia menegak minuman itu. Taehyung termasuk orang yang banyak minum namun tidak mabuk, berbeda dengan pria di sebelahnya yaitu Jeon Jungkook yang sudah tepar saat meminum segelas wine.
10 panggilan tak terjawab
1 Pesan
[ Heejin ] : Bisa pulang sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan.
Taehyung mematikan ponselnya dan mengabaikan Heejin begitu saja.
........
Sohyun berkeliling apartement, tempat cukup luas dan pasti bayarannya sangat mahal, untuk orang sepertinya tentu saja tidak bisa membeli tempat ini. Karena kebanyakan tidur, malam ini Sohyun jadi tidak bisa tidur lebih awal jadi dia memutuskan untuk menonton televisi saja.
Dug!
Sohyun terperanjat kaget mendengar suara gedoran pintu yang cukup keras dari luar, ia takut tapi rasa penasarannya lebih kuat. Ia mengintip sedikit dari celah pintu, ternyata seorang pria. Sohyun harus bagaimana? Ia takut jika orang itu adalah penjahat atau penculik.
"Bisakah kau bukankan pintunya?"ujar pria itu.
Suara itu....tanpa pikir panjang Sohyun membuka pintunya dan menampilkan wajah seorang Kim Taehyung. Mereka sempat saling bertatapan hingga—Taehyung sedikit oleng dan Sohyun sigap menangkap tubuh kekar pria itu. Sohyun mencium aroma menyengat dari tubuh pria itu, bau ini seperti alkohol.
Taehyung melepas diri dari Sohyun dan berjalan menuju sofa. Pria itu berbaring dengan nyaman di sana, Sohyun langsung menutup pintu dan menghampiri Taehyung.
"Kau baik-baik saja?"tanya Sohyun.
"Eum,"
Sohyun menghela nafas lega, ia ingin beranjak namun lengannya di tahan. Tubuhnya Sohyun otomatis memutar dan menumpu di dada bidang Taehyung. Pria itu memeluknya erat. Sohyun berdebar.
"Apa kau masih setakut itu padaku? Sampai jantungmu berdebar begitu kencang?"tanya Taehyung.
Sohyun melepas pelukan Taehyung, wajahnya jadi merah sekarang akibat tindakan pria itu.
Taehyung menatap merasa pening karena kebanyakan minum, ia bangkit untuk duduk lalu menggeser sedikit tubuhnya sembari menepuk sofa, Sohyun mengerti bahwa pria itu menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya, awalnya ragu tapi Sohyun terlanjut percaya bahwa Taehyung pasti bisa dipercaya.
Pria itu mengelus pucuk kepala Sohyun lembut,"Kenapa kau menggemaskan sekali."
Sekali lagi Taehyung membuat Sohyun tersipu malu.Pria itu mendekati dan kembali memeluk Sohyun penuh dengan kasih sayang, Sohyun bisa merasakan itu, semua sentuhan yang Taehyung berikan membuatnya nyaman dan merasakan kehangatan.
"Tubuhmu sangat kecil, leherku jadi sedikit sakit karena harus membungkuk, tapi kenapa rasanya nyaman?"ucap Taehyung yang kini menenggelamkan wajahnya dileher Sohyun.
Bersambung
Sampai jumpa dipart selanjutnya💅
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love (Taeso)
FanfictionKarya pertama jadi mohon dimaklumi atas segala kekurangannya🙏🏼 (21+) BIJAK DALAM MEMBACA!!!!! Sohyun itu wanita yang polos, nyatanya selama ini kehangatan yang Taehyung berikan ternyata tak sebanding dengan luka yang akan ia dapat. Bagaiamana pun...