Sohyun pulang tanpa Taehyung, pria itu bilang bahwa dirinya benar-benar ada urusan mendadak dan tidak bisa mengantar Sohyun pulang ke apartemen. Entah kenapa dirinya selalu ingin Taehyun di sampingnya tapi ia harus menahan dirinya.
Sepanjang perjalanan menuju apartemen Sohyun hanya melamun sambil menatap keadaan diluar kaca jendela mobil. Ia terkesiap ketika notif di ponselnya berbunyi berkali-kali.
Taehyung
Kalau sudah sampai kabari aku, oke?
Jangan tidur larut malam, usahakan istirahat dengan nyaman, aku akan datang besok pagi dan menemuimu💜Sohyun tersenyum kecil, Taehyung memang pria yang hangat dan perhatian. Baru saja ia ingin membalas pesan dari Taehyung, notif baru tiba-tiba muncul dan hal itu membuat Sohyun terkejut.
Nomor tak dikenal
Tunggu sampai waktunya tiba, hidup kamu akan berakhir di neraka.
Semoga cepat mati.Sohyun mematikan layar ponselnya dan mencerna apa yang ia baca tadi, apa dia baru saja diancam oleh seseorang? Bagaimana mungkin orang itu tau nomor ponselnya sedangkan dirinya tak punya banyak kenalan untuk sekarang ini.
Sebisa mungkin ia harus tenang, mungkin saja orang itu salah kirim atau cuman ingin menakut-nakuti Sohyun.
.......
"Serra kau memang pintar, terima kasih atas kerja samanya, masalah hutang akan segera aku tuntaskan,"ucap Heejin seraya tertawa puas.
"Kau ingin membunuhnya?"tanya Serra.
"Tenang saja, untuk waktu dekat ini aku hanya akan membuatnya menderita, kau lihat saja,"ucap Heejin.
"Baiklah, aku pergi dulu, terima kasih atas infomasinya."Heejin berjalan meninggalkan Serra, langkahnya penuh semangat membara untuk segera menghancur Sohyun sampai akar-akarnya. Sekarang waktunya untuk mengunjungi suaminya.
Heejin tersenyum ke arah karyawan yang menyapanya, mereka tampak senang dan juga perhatian karena mereka tau beberapa waktu lalu kesehatan Heejin sedang tidak baik.
Ia melihat Taehyung baru saja keluar dari ruangannya dan Heejin langsung memeluk pria itu dengan lembut.
"Heejin, aku masih sibuk,"ucap Taehyung.
"Temani aku makan sebentar ya? Pleasee..."pinta Heejin.
Taehyung menggangguk, Heejin tersenyum dan segera menarik tangan suaminya. Heejin tak memberi tahu tempatnya di mana tapi Taehyung juga tidak bertanya, pria itu masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Heejin, kenapa kita kemari?"tanya Taehyung dengan raut muka datar.
"Kau tidak suka?"
"Bukan begitu, tapi tempat ini terlalu jauh dari kantor, Heejin,"ujar Taehyung.
"Hari ini aku ingin makan di sini, sepertinya bawaan bayi,"ucap Heejin.
"Ck, baiklah, tapi selesai makan kita harus segera ke kantor lagi,"ujar Taehyung.
Semua makanan mewah di hotel ini tersedia di depan mereka, Taehyung menikmati makanan dengan lahap. Sesekali Heejin menyapu bibir Taehyung yang celemotan karena pria itu makan sedikit buru-buru karena mengejar waktu untuk segera kembali ke kantor.
Taehyung menegak minumannya dengan cepat, Heejin terkejut ketika pria itu tiba-tiba berdiri dengan tubuh sempoyongan. Namun Heejin tersenyum licik ketika tau ternyata obatnya sudah bekerja.
"Taehyung kau tidak apa-apa?"tanya Heejin.
"Tidak apa-apa hanya sedikit pusing,"jawab Taehyung.
"Kau bisa istirahat dulu, aku akan membantumu,"Heejin mengarahkan Taehyung menuju kamar hotel yang sudah ia siapkan.
Heejin melihat Taehyung setengah sadar, diam-diam gadis itu menaruh ponselnya di samping untuk merekam yang akan terjadi diantara mereka.
Heejin melepas busananya dan juga suaminya, posisinya Heejin berada di atas Taehyung sekarang. Ia mengalungkan tangan Taehyung ke lehernya dan melakukan ciuman panas.
Heejin benar-benar puas bermain-main dengan Taehyung saat itu dan semuanya terekam jelas di ponselnya.
Heejin punya senjata sekarang, ia akan melancarkan aksinya. Ia melihat beberapa chat mesra Taehyung bersama gadis itu dari ponsel suaminya.
"Aku tidak akan main-main lagi untuk merebut Taehyung menjadi milikku seutuhnya,"
.............
Sohyun menyeruput coklat panasnya sedikit demi sedikit. Hari ini ia banyak membaca buku jadi ia harus mengistirahatkan otaknya sejenak.
Beberapa saat kemudian ia kembali dikejutkan atas notif pesan dari nomor orang yang tidak ia kenal. Kali ini bukan hanya pesan, melainkan juga ada sebuah video yang berdurasi 5 menit.
Nomor tidak dikenal
[ video ]
Aku sangat menyukainya
Kau mengenal dia kan?Sohyun masih tidak mengerti dengan makna pesan itu, sampai akhirnya video itu selesai terunduh dan saat itulah jari Sohyun gemetar ketika ingin memutar video itu.
Badan Sohyun gemetar, apa yang ia lihat sepertinya adalah mimpi buruk. Taehyung bukan lelaki seperti itu, ia tau bahwa pria itu adalah pria baik-baik, tapi asumsi itu seolah tidak berarti ketika video yang ia lihat tadi. Jelas saja pria itu adalah Taehyung dan entah siapa wanita yang bersamanya?
Sakit, ia benar-benar merasa sudah dipermainkan oleh pria itu. Sohyun menangis sejadi-jadinya, dadanya sungguh sesak. Sejak bertemu dengan Taehyung ia merasa terlindungi namun pada akhirnya Taehyung juga menyakitinya.
Nomor tidak dikenal
Bagaimana? Bukankah itu pertunjukkan yang bagus?
Aku tidak akan bisa tidur karena terus terbayang olehnyaSohyun benar-benar telah kecewa, sekarang yang harus ia lakukan adalah pergi jauh dari sini. Ia membenci dirinya karena terlalu mudah percaya dengan orang asing seperti Taehyung, harusnya ia tidak terjebak oleh sika hangat serta perhatian Taehyung.
Semuanya harus berakhir dan Sohyun berharap tidak akan bertemu dengan Taehyung lagi.....
-bersambung
Halo maaf baru update lagi🤧maaf kalo gak jelas yaaa😩
Hehe makasihhhh yang udah nunggu cerita ini updateee mochi sayang kaliaannn🥰😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love (Taeso)
FanfictionKarya pertama jadi mohon dimaklumi atas segala kekurangannya🙏🏼 (21+) BIJAK DALAM MEMBACA!!!!! Sohyun itu wanita yang polos, nyatanya selama ini kehangatan yang Taehyung berikan ternyata tak sebanding dengan luka yang akan ia dapat. Bagaiamana pun...