⌕ [ phase 08 ] •°࿐⁣

1K 181 122
                                    

keesokan paginya, seungmin kebangun karena bunyi sesuatu yang dimasak. 

jarak dari dapur ke kamar seungmin tak terlalu jauh membuatnya bisa dengar peralatan masak yang berdenting satu sama lain.

"felix....?" seungmin memanggil pemuda pirang yang mengaduk nasi dan mentega di penggorengan. sebisa mungkin tak memerhatikan kondisi felix yang khas orang bangun tidur.

badan kecil ditutupi kaos hitam kebesaran dan celana pendek satin memeluk pinggang dengan manis. dia adalah kombinasi seksi dan menggemaskan yang tepat.

satu satunya yang menjadi pertanyaan seungmin adalah...

"kau beneran kunyah wortel utuh begitu?"

felix berkedip polos menggigit lagi wortel yang dia genggam di tangan kanan. memakannya dengan santai seolah itu buah apel atau pir yang dimakan langsung.

"hng? ini sudah direbus. aku lapeeer!"

seungmin menghela napas kecil, mengerti kalau felix jelas kelaperan karena kemarin tidak sempat makan malam. hanya untuk menunggu seungmin yang tidak segera pulang sampai ketiduran.

harus segera minta maaf.

apa dipeluk dulu?

kan supaya terlihat tulus.

tapi kalau dia gak nyaman?

ahhh berisik

gas pol aja ayo














"maafkan aku kemarin malam membuatmu menunggu terlalu lama..."

felix membuat pundaknya mengecil saat seungmin memeluk dari belakang. bulu kuduk felix merinding mendengarkan seungmin berbisik lirih di belakangnya.

"kamu manis sekali sudah bikin makanan favoritku dan nungguin aku pulang"

pipi felix memerah merasakan kedua lengan seungmin melingkar di pinggangnya.

seungmin terasa sangat nyaman. felix mau melakukan ini sepanjang waktu jika tidak ingat posisi mereka sekarang. felix mulai menyadari punggungnya mulai berat dan seungmin bernafas tenang.

tunggu, seungmin?!

kau tidak tidur lagi kan..?

"i-iya.. sekarang mandi sana! aku gak bisa masak kalau gini terus"

raut wajah seungmin berubah sedih, "kamu tidak suka aku peluk?"

felix menggigit bibir. dalam hati menyuruh seungmin berhenti memasang wajah seperti anak anjing yang ditendang pemiliknya sebelum felix menyerah dan loncat ke pangkuan suaminya.

"tidak kalau aku lagi bikin nasi mentega. sekarang mandi! kamu bisa telat kerja!"

felix mendorong seungmin ke belakang dan mengangkat spatula mengancam seungmin. dia bisa saja sakit hati karena didorong felix tapi seungmin tahu felix tak bermaksud jahat.

bagaimana seungmin bisa tahu?

tentu saja karena perasaan felix sangat mudah ditebak dari pipinya yang merah. seungmin tertawa dalam hati karena mungkin ia berhasil membuat suaminya salah tingkah.

sarapan kali ini terasa jauh lebih menyenangkan daripada kemarin. 

felix tak lagi merasa rumahnya sepi dan membosankan. hari ini  terasa lebih hidup dengan percakapan lembutnya dengan seungmin.

seungmin tak lagi mengawali hari dengan secangkir americano yang pahit. 

melainkan dengan canda tawa dan senyuman felix yang bersinar cerah. yang terbaik di atas itu semua adalah felix bahkan sempat menyiapkan bekal makan siang untuknya.

seungmin senang dengan kebaikan felix.

seungmin sangat menghargai kerja keras felix.

makanan itu juga terlihat sangat menggiurkan.

"uhm... felix." seungmin memandangi kotak bekalnya.

"iya?" tanya felix dengan wajah berbinar. melihat felix yang nampak begitu bahagia seungmin jadi tak tega untuk mengatakan hal selanjutnya.

 melihat felix yang nampak begitu bahagia seungmin jadi tak tega untuk mengatakan hal selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku bukan bocah tiga tahun..."

"kamu tidak suka bento? kamu tidak mau makan anak ayam yang lucu ini?"

seungmin berdeham, cepat cepat menggeleng saat melihat pundak nya turun dan mata nya berkaca kaca.

"uhmmm tidak. itu, terima kasih untuk bekalnya."

rambut felix tuin tuing sambil mengangguk, "hm, sama sama!"

seungmin menghela napas lega dan tersenyum menatap felix yang menutup kotak bekal dan memasukkannya ke dalam tas bekal.

seungmin hanya berharap nasi dengan wajah anak ayam itu tidak akan hancur berantakan saat dimakan nanti jam 12 siang.

felix menuju pagar rumah yang sudah terbuka. seungmin sudah mengeluarkan tesla dari garasi.

felix baru akan memberikan kotak bekal itu untuk seungmin yang sudah berada di dalam tapi suaminya malah keluar dari dalam mobil. felix mengernyitkan alis kebingungan.

"aku kan bisa masukin tas bekalnya ke dalam mobil langsung"

"enggak. aku lupa sesuatu." seungmin nampak berpikir sambil menerima tas bekal.

"aku baru ingat, ternyata aku sudah menikah dan punya suami manis yang masakin dan siapin bekal buat aku. aku harus berterima kasih dan pamit ke suami ku setiap hari"

"seungmin..." 

seungmin tersenyum mengusak kepala felix. ia masih belum berani mengecup pipi suaminya tapi seungmin rasa ini sudah cukup untuk hari pertama.

"k-kalau begitu aku berangkat dulu..." ujar seungmin pelan dan melambaikan tangan dari dalam mobil.

setelah felix mengangguk kecil dan melambaikan tangan juga, barulah seungmin menutup kaca jendela dan menjalankan mobil. meninggalkan felix yang menjadi tomato matang sendirian.

"AKHHHHHH" seru felix menggenggam posisi jantung. 

ia tak bisa mendengar apapun selain debaran jantung nya yang begitu cepat. tak menyadari seekor anjing tetangga menatap felix keheranan.

"apa liat liat?! iri ya?! IRI KAN?! HAHAHAHA FELIX DI PAT PAT SEUNGMIIIN!"

guk! guk!

"apa?!?! awas kalau kau bilangin ke siapa siapa!"

kasihan felix, dia tidak tahu kalau anjing perumahan suka ngerumpi kalau pemiliknya sedang tidak ada di rumah. 

© SUGARY, 240622

a/n ceritanya nanti di kantor

seungmo diketawain ayen

karena bekal yg dibawa seungmo kaya bekal anak teka :D

❪ 恋 ❫ SUGARY • seunglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang