🌴16🌈

1.1K 83 4
                                    

selamat membaca <3

***







"asal lo tau ya, mama udah pengen banget punya cucu, dan mama berharap banget sama bang Rangga"

"tapi apa?"

Evan masih terdiam, mendengar kata kata yang keluar dari mulut Lisa.

"lo kira nanti kalau bang Rangga sama lo, lo bisa ngasih dia anak?"

deg

tubuh Evan berdiri kaku, matanya memanas, menahan tangis.

hatinya mencelos sakit, denger kata kata Lisa.

sebenernya Evan gak pernah mikir kalau misal dia sama Rangga nanti nikah, dia gak akan bisa ngasih Rangga anak.

Evan seharusnya sadar, kalau dia itu cowok! gak mungkin bisa hamil, apalagi ngasih Rangga keturunan.

"sekarang pilihan ada di tangan lo Evan Mahendra"

"lo milih tinggalin bang Rangga, atau lanjutin hubungan kalian yang gak akan menghasilkan apa apa?"

Lisa, perempuan itu tersenyum miring melihat reaksi kaku Evan.

"dan ini" tangan Lisa mengambil kaca mata yang Evan pakai.

"buat penampilan lo udah kayak banci, Evan" Lisa melempar asal kaca mata Evan tadi.

tes

tes

cukup, Evan gak kuat lagi tahan air matanya.

delapan belas tahun dia hidup, baru kali ini ada orang yang udah hina dia gini.

"yah nangis, kasian" Lisa pergi dari dapur, meninggalkan Evan dengan keadaan hati yang berkecamuk.

"kenapa lo bego banget si Van? dari awal seharusnya lo sadar!" Evan keliatan kacau sekarang. dia hapus kasar air matanya.

Evan liatin kaca mata dia yang udah pecah gara gara lemparan Lisa tadi.

"apa gue lebih baik mundur aja?" guman Evan pelan. dalam otaknya masih terbayang jelas kata kata Lisa tadi.

Evan hapus lagi air matanya, terus lari keluar dari dapur.

Evan terus lari keluar rumahnya Rangga sambil hapusin air matanya yang terus keluar.

dia gak peduliin teriakan teriakan dari Rangga atau mamanya yang manggil nama dia.

sekarang, Evan cuma pengen sendiri.

"loh Van kamu kenapa?!" bunda panik, waktu Evan sampai rumah dengan mata sembab gitu.

"bunda mau tolongin Evan kan?"

"iy-"

"kalau mas Rangga dateng kesini, jangan kasih dia ke kamar Evan ya?" Evan natap bunda dengan mata sembabnya.

bunda senyum ngerti, terus ngangguk.
bunda paham, kalau anaknya lagi pengen sendiri. bunda juga gak mau ikut campur urusan anaknya sama Rangga.

my boyfriend {BxB} (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang