BAGIAN KEENAM

604 12 2
                                    

Aku sempat terjaga selama beberapa jam, sambil memandang manisnya wajah sang malaikat kecilku yang sedang tertidur.

Sementara itu, dalam hatiku muncul perasaan tidak nyaman , entah mau dibilang apa, tapi rasanya campur aduk, antara takut kehilangan dan kelewat sayang.

" Anak ini emang the best banget , dia tau semuanya, sepertinya emang dia ditakdirkan buat aku, meski tak lazim kata takdir sebenernya untuk hubungan antara seorang laki - laki remaja dan anak kecil berusia 12 tahun , tapi sepertinya memang demikian. Aku hanya berharap semoga semua yang aku lalui ini bukanlah sebuah halusinasi, bukan mimpi di siang bolong, melainkan sebuah hubungan yang manis dan nyata " ,

Tak lama kemudian akupun tertidur, pukas , esok paginya aku terbangun, namun aku terkejut, tak seperti biasanya, tidak ada yang membangunkan aku, tidak ada ucapan dan kecupan selamat pagi.

Dan saat kubuka mata, dalam posisi setengah tersadar, aku melihat Ronald sudah tidak ada di sampingku. Akupun panik , dan berusaha untuk mencari anak itu, di bawah meja , di ruang tamu, di kamar mandi, di lantai 2 , di rooftop, namun aku tidak menemukan keberadaannya.

Aku makin panik

" Ronald, kamu dimana?!!! , Ron , please jangan bercanda, ini gak lucu Ron " , seruku yang waktu itu terus berusaha mencarinya

Akhirnya aku mencoba berlari dan saat sampai di teras, aku terpeleset oleh genangan air.

Byurrrr... Byurrr... Tiba - tiba wajahku terkena cipratan air

" Bangun kak!!!!, Ayo kita siram - siram tanaman , mumpung masih pagi"

Ahh... Rupanya anak itu sedang menyirami tanaman di taman depan rumah,

Akupun segera bangun dan langsung memeluk Ronald.

" Ronald, aku kira kamu hilang, sumpahhh Ron, aku panik bangett tadi " , ucapku sambil menangis

" Ah kakak mah lebay, cuma ditinggal siram - siram doang ", jawabnya

" Ronald biasanya cium Kaka tiap bangun tidur, tadi kenapa enggak " , tanyaku

" Dih , aku udah cium Kaka tadi, tapi Kaka nya ngga bangun - bangun, Ampe aku jilat - jilatin pipi Kaka , ngga bangun juga , yaudah deh aku tinggal "

" Dih, Ronald, jorok, dipikirnya pipi Kaka lolipop kali dijilatin " kataku sambil meledek Ronald

" Ya elah kak, gitu doang jorok sih , nih baru jorok " , ucap Ronald sambil mengambil segenggam tanah dan mengusapkannya pada pipiku

" Dih, dasar bocah jail, awas ya kamu " , seruku pada Ronald

" Ye sini kalau berani " , kata Ronald sambil meledek

Akupun langsung mengejar Ronald dan berusaha menangkapnya, namun tidak berhasil. Anak ini lincah sekali dari berlari sangat cepat seperti seekor cheetah.

Setelah sekian lama kejar - kejaran, akupun merasa sangat kelelahan, nafasku sampai tidak karuan, dan akupun mengangkat tangan.

" Ah Ronald, udah, kakaa capek , huahhhh "

Tak berapa lama kemudian, Mommy Ronald, datang dari balik pintu sambil membawa Minuman dan Sarapan.

" Ronald , Nathan, ini sarapan pa... "

Dan ia pun terkejut melihat pipiku yang kotor serta aku yg terlihat sangat kelelahan.

" Astaga Nathan, kamu kenapa ?? , Dijailin sama Ronald ya ?? "

Mommy Ronald pun langsung meletakan sarapan dan minuman yang ia bawa, menghampiri Ronald dan menjewer kuping Ronald sambil memarahinya

" Dasar anak nakal kamu ya, udah ketemu Abang yang baik malah dijailin ya, kamu maunya apa sih "

Ronald pun berteriak kesakitan
" Ahhh ma.. iya ma ... Ampun maaa , engga lagi ma , udahh maa "

Akupun sempat tertawa lepas melihat ia kesakitan dijewer mommy nya, namun lama - lama kasihan juga.

Akupun mengatakan pada Mommy Ronald :

" Tante udah Tante, ga usah dijewer lagi , kasihan Ronald "

Mommy Ronald pun kemudian menghentikannya, dan Ronald pun menunduk sambil memegangi kupingnya yang merah.

" Nath, mommy minta maaf ya , anak ini emang harus dikasih pelajaran biar ngga jail begitu" , ucap Mommy Ronald padaku

" Gapapa moms, namanya juga bocah " , jawabku

" Udah tuh, kalian makan , pasti capek kan habis berkebun. "

" Liatin sih Ronald , kalau sampai dia nakal lagi , awas ya " , ucap Mommy

Akhirnya Mommy Ronald pun kembali ke dalam rumah

Setelah kejadian itu, Ronald pun berubah sikap, ia jadi manja padaku

" Kak , maafin Dede yaa, Dede emang nakal, jail , tapi Kaka tetep sayang kan sama Dede "

" Aku sayang kok sama Ronald, sampai kapanpun " , kataku sambil mengelus rambut Ronald

" Yeayy, aku sayang kakak " , ucap Ronald sambil mengecup keningku

" Yaudah kak, ayo kita sarapan , mumpung masih anget " ajak Ronald

Kamipun segera memakan sandwich isi daging sapi buatan Mommy Ronald yang enak bangettt , tak lupa juga meminum susu coklat hangat yang tidak kalah enak , buatan Mommy Ronald juga.

N & RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang