ㅡ Sang Tibra ; Fulgur Ovid

394 44 0
                                    

"Semangat semuanya, aku tahu kalian bisa melakukannya!" seru sang pria surai abu terang, menyemangati tim panitia classmeeting.

Dengan wajah tidak yakin, kamu lantas menghampiri pria itu setelah bubarnya kerumunan tersebut. "Fulgur..."

Fulgur kernyit dahi. "Ada apa?"

"Apa kau yakin aku bisa melakukannya? Ini pertama kalinya aku berpartisipasi dalam acara."

Ini adalah kali pertama kamu menjabat sebagai OSIS, dan kali pertama kamu menjabat sebagai seseorang yang penting dalam kepanitiaan. Tidak heran jika kamu khawatir.

Fulgur mengusap pucuk kepalamu lembut, berusaha meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja. "Aku akan selalu membantumu."

Fulgur tidak main-main dengan pernyataannya tersebut, ia selalu menanyakan keadaanmu di setiap kesempatan, selama persiapan kegiatan yang membuatmu bertanya-tanya.

"Hei, apakah pekerjaan ketua pelaksanaan tidak seberat yang kubayangkan?" tanyamu pada salah satu temanmu, yang juga seorang panitia.

Kawanmu lantas kernyit dahi. "Omong kosong apa yang kau bicarakan? Menjadi ketua pelaksanaan berarti mempunyai tanggung jawab besar dalam kegiatan."

Penegasan dari temanmu tersebut akhirnya menggiring perasaan bersalah ke dalam dirimu. Kamu berinisiatif mengusir halus Fulgur agar mementingkan pekerjaannya daripada dirimu.

"Kau boleh pergi, aku hanya tinggal memasukkan data ini. Jangan repot-repot mengecekku setiap jam," jelasmu.

"Pekerjaanku untuk hari ini sudah selesai, tinggal menunggu konfirmasi proposal dari para guru. Dan tolong jangan mengusirku seperti itu, ini keinginanku untuk membantumu."

Kamu lantas menghela napas resah. "Kau pasti lelah mengerjakan proposal tersebut, lebih baik kau istirahat saja!"

"Begini saja." Fulgur menghampirimu lalu memelukmu dari samping sambil menyenderkan kepalanya di bahumu, membuatmu bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan.

"Sedang apa kau?"

"Mengisi tenaga!"

Kamu pijat pelipis, heran dengan sifat Fulgur yang tidak bisa ditebak. "Bukankah kau bisa beristirahat di kelas atau UKS? Mengapa harus disini? Ujung-ujungnya pasti kau akan tetap membantu pekerjaanku, aku seperti benalu saja."

"Kau ini bawel sekali."

"Kau ini repot-repot sekali."

Fulgur lantas mengubah posisimu agar saling berhadapan dengannya. "Kau itu orang penting dalam kisahku, hal seperti ini hanyalah masalah kecil. Akan menjadin masalah besar jika aku gagal memberikanmu perhatian."

(n.) asmaraloka - noctyxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang