MW 1

13 2 0
                                    

6 bulan kemudian...

" Aduh kalo begini terus gimana aku bisa dapat kerja"
" Pengalaman kerja aja cuma magang pas kuliah kemarin"
" Sudah 6 bulan dari kelulusan belum juga dapat hilal panggilan kerja"

Renung Alice karena tak kunjung dapat pekerjaan.

" Mau sampai kapan aku bakalan begini"
" Kasihan mama harus kerja luar kota terus"
" Sepertinya aku harus keluar dari zona nyaman"
" Ya, aku harus mandiri"
Ucap Alice untuk menyemangati dirinya supaya tidak putus asa karena belum kunjung mendapatkan pekerjaan yang diimpikannya.

Alice selama kuliah memang termasuk mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Karena Alice tidak berminat mengikuti organisasi dikampus dan juga Alice fokus untuk lulus tepat waktu. Tidak apa ia tidak lulus cepat 3,5 tahun asalkan ia lulus tepat waktu.

Selama kuliah Alice banyak dikenal dosen yang mengajarnya karena ia termasuk anak yang pintar dan mudah mencerna apa yang di ajarkan oleh dosennya dan teman-temannya juga banyak menyukainya. Tapi ada juga dosen rese yang pilih kasih dengan nilai dan Alice juga bersikap bodoh amat karena Alice disini untuk belajar dan menambah ilmu.

Skripsi Alice juga beda dari skripsi dari teman-teman lainnya. Dimana temannya mengambil skripsi Analisis sedangkan Alice dengan memberanikan diri mengambil skripsi di luar kemampuannya dan ia juga belum pernah belajar dan memahami konteks tentang multimedia. Dengan keyakinannya akhirnya Alice bisa dan lulus dengan tepat waktu dan beruntungnya Alice mendapatkan dosen pembimbing yang sangat baik.

Tapi mungkin karena belum rezeki Alice 6 bulan setelah lulus kuliah ia belim kunjung mendapatkan pekerjaan apalagi di jaman sekarang ini banyak krisis semua serba naik. Dan Alice harus mendapatkan pekerjaan untuk meringankan beban sang ibu.

****
BRAK!!!
Gebrakan meja dengan keras dengan menggunakan lembaran kertas.

" INI KENAPA MASIH BANYAK YANG SALAH!!!"
Seorang pria tersebut melempar lembaran kertas ke meja.

"Itu...pak anu-"
Orang tersebut menjawab dengan terbata bata karena takut.

" Apa Ha! Kamu sudah berapa tahun bekerja diperusahaan ini ?"
Pria tersebut menunjuk lembaran kertas tersebut dengan emosi.

" Maaf pak, tapi laporan itu sudah saya perbaiki pak"
" Saya sudah memasukan data yang sudah di kumpulkan"
Jelas karyawati dengan menunduk.

" Kamu liat ini!"
" Kamu baca ini"
" Saya beri kamu kesempatan terakhir, kalau masih seperti ini saya tidak segan-segan memecat kamu"
" Sudah sana kamu pergi dari sini, saya tidak mau ada kesalahan lagi!!!"
"Dan saya tidak perlu tangisan kamu!!!"
Pria yang sedang marah melempar kecil laporan tersebut saat memberikan ke Karyawati. Karyawati mengambil laporan kembali dengan isak tangis abis dimarahi direkturnya karena kesalahannya dan keluar dari ruangan.

Tok!
Tok!
Tok!

" Masuk"
Perintah pria dengan fokus ke laporan lain.

Pintu terbuka dan menampakan sosok pria sepertinya seumuran dengan direktur ini.

" Chan, masih sibuk aja"
Ujar pria yang baru datang sambil menutup pintu.

" Ehm"
Pria yang di panggil Chan itu hanya berdeham karena ia malas meladeni pria itu.

" Lo, kebiasaan banget temen datang seperti tidak dianggap" Ujar pria itu protes kepada temannya yang bersikap cuek.

Minimal WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang