Jakarta, 08.00.
Pagi hari langit yang sangat cerah dan matahari mulai menampakan diri dengan cahaya yang menghangatkan suasana setelah semalam hujan.
Dengan irama klakson kendaraan dijalan raya, pagi pagi di ibukota sudah sangat ramai dengan kemacetan karena semua orang terburu-buru untuk cepat sampai di kantor mereka."Bang, berhenti didepan"
Mobil angkutan umum itu berhenti didepan pasar.
"Ini bang uangnya" Alice memberikan uang tiga ribu rupiah.
Alice langsung turun dari angkot, pasar disini sungguh ramai para pekerja lalu lalang membawa barang barang berat. Alice langsung keluar ke jalan raya yang tak jauh dari pasar tersebut.Sudah seminggu Alice berada di Jakarta untuk melamar kerja dari mulai offline maupun online. Alice memakai baju kemeja dan rok selutut tak lupa rambutnya dikuncir satu dengan totebag membawa berkas-berkas untuk melamar pekerjaan. Ia menelusuri jalan yang sangat padat dan banyak polusi anggap saja Alice sedang olahraga pagi.
"Lumayan juga ya jalan kaki" gumam Alice karena kakinya sudah merasakan pegal.
"Sepertinya aku harus beli minum dulu di minimarket" Alice sudah merasa haus dan ia oun memutuskan untuk ke mini market.
****
Chandra's Apartement."Selamat pagi Pak Chandra, ini saya mau memberikan informasi bahwa jadwal hari ini hanya rapat dengan client dari Australia sekitar pukul 9 pagi"
Sekretaris Chandra memberikan informasi untuk kegiatan ia hari ini melalui via telepon. Sementara Chandra masih di apartementnya sedang bersiap-siap. Biasalah pemilik perusahaan sendiri mau telat atau tidak masuk pun tidak akan di pecat.Chandra sedang mengancingkan tangan bajunya dan memakai jas dengan mendengar telepon dari sekretarisnya dengan loudspeaker.
"Emm.."
"Baiklah kamu siapkan semuanya, saya akan menuju ke kantor sekarang"
Chandra sudah siap dan segera menuju ke kantor dengan mengendarai mobil sendiri. Chandra bukannya tidak mempekerjakan sopir tapi karena kantornya tidak jauh dari apartementnya hanya memerlukan waktu 15-20 menit untuk sampai kesana.
Sedangkan asisten rumah tangga, mungkin ada 1 untuk mengurus apartementnya tetapi tidak bekerja full time, untuk makanan Chandra sendiri ia tidak terlalu pemilih soal makanan."Tuan sarapannya mau dibekalkan atau dimakan langsung?"
Seorang wanita paruh baya menghampiri Chandra."Di bekalkan saja bi, karena saya buru-buru"
Bi Lastri nama Asisten rumah tangganya, ia sudah datang dari sebelum Chandra bangun. Yang mengetahui kode apartement hanya Chandra, Bi Lastri dan Sheno."Baik, tuan saya siapkan dulu"
Bi Lastri pergi untuk menyiapkan bekal Chandra. Chandra walaupun bersikap cuek, dingin tapi dengan Bi Lastri ia bersikap hangat karena Bi Lastri telah mengurus Chandra dari masih 1 bulan setelah lahir. Jadi, Chandra sudah menganggap Bi Lastri seperti anaknya sendiri.Setelah semuanya sudah rapi Chandra langsung keluar dari kamar dan langsung keluar untuk ke kantor karena sisa waktu 30 menit lagi dan tak lupa ia membawa bekal roti bakar pisang keju coklat dan Chicken katsu makanan kesukaannya dari kecil.
****
Alice sampai ke tempat tujuan pertamanya sebuah perusahaan besar untuk melamar kerja."Gila capek juga ya jalan kaki"
"Udah lama nggak jalan kaki ya begini emang dasar manusia jompo gimana mau sukses gue" gerutuk Alice yang sudah lama tidak jalan kaki terlalu jauh jadinya belum apa apa udah jompo.Sekarang sekitar jam 8.50 pagi, sudah lima puluh menit ia berjalan tidak terhitung sudah jauh sekali ia berjalan kaki.
"Permisi mbak ada yang bisa saya bantu?"
Seorang satpam menghampiri Alice dan bertanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/313773342-288-k582879.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Minimal Warm
RomanceMinimal Warm **** Menceritakan Abhichandra Yudhatama seorang Direktur utama Tama Corp yang dingin, kaku, anti sosial bertemu dengan Alice Mandariga seorang gadis sosialisasinya tinggi, pecicilan dan asal bicara. Bagaimana kelanjutan ceritanya apakah...