Chapter 04

5 3 0
                                    


-

"Sekarang kita akan kemana?"

Kelima pemuda berseragam itu saat ini masih berdiam diri disamping sekolah.

Jihoon menggeleng, "Sepertinya virus itu sudah menyebar disekolah kita. Gak ada cara lain selain kita keluar dari sini."

"Caranya?" tanya Junkyu.

"Aku tahu harus lewat mana. Tapi, Kalian semua harus punya minimal masing-masing satu senjata. Entah apa itu terserah, kita tidak bisa jika hanya mengandalkan tongkat milik Jihoon dan Doyoung." jawab Jaemin.

Perkataan Jaemin membuat teman-temannya mengangguk setuju. Selain Jihoon dan Doyoung, mereka pun mengambil salah satu barang yang ada disana, namun tetap memilih barang yang berguna untuk mereka nanti.

"Baiklah, sekarang ikuti aku."

Jaemin pun mulai melangkahkan kakinya pergi diikuti yang lain dibelakangnya. Sekarang masing-masing mereka membawa benda untuk mereka jadikan senjata.

-

Suara teriakan kesakitan sayup-sayup terdengar. Mungkin itu adalah para murid yang berhasil ditangkap oleh para zombie untuk dijadikan kawanan mereka. Malang sekali.

Jaemin dan yang lainnya kembali masuk kedalam sekolah, mereka sekarang sudah lebih siap melawan para zombie itu karna telah memiliki senjata. Ya, meskipun mereka masuk dengan waspada dan hati-hati, para zombie itu seakan tak peduli dan tetaplah para pemuda itu menjadi atensi para zombie.

"Kita harus naik ke atas dulu untuk mencari ruangan yang kosong. Kita akan menyusun rencana setelah sampai disana. Ayo!" intruksi Jaemin.

Para zombie kini mulai berdatangan mendekati mereka, Jaemin Jihoon dan Junkyu melawan para zombie didepan sedangkan Doyoung dan Renjun berada dibelakang.

Sebenarnya Junkyu tidak tetap membantu Jaemin dan Jihoon, ia pun terkadang membantu Doyoung dan Renjun dibelakang. Mereka masih bertarung, sedikit kewalahan karna mereka tak memiliki alat pelindung untuk menghindari gigitan para zombie.

Namun dengan Jihoon yang notebene nya didikan seorang tentara mampu melawan para zombie hingga tumbang.

"Dasar zombie jelek, bau, enyah saja sana!"

Dan tusukan terakhir Jihoon daratkan dikepala zombie terakhir yang ia lawan, seketika zombie itu langsung tumbang. Dibelakang mereka pun, Renjun dan Doyoung terlihat sudah menumbangkan zombie yang ada.

"Ayo cepat cari ruangan kosong!"

Mereka pun kemudian kembali melangkah setelah mendapat instruksi dari Jaemin. Zombie dikoridor sekolah lantai dua benar-benar banyak dan terus berdatangan, mereka kembali hampir kewalahan karnanya.

Jihoon yang melihat kondisi tak memungkinkan kemudian segera merusak pintu untuk menjadi tameng mereka, zombie didepan Jaemin dan Jihoon tinggal sedikit dan ia percaya Jaemin pasti bisa membereskannya dibantu dengan Junkyu.

"Doyoung! Renjun! Menyingkir!!" Jihoon dengan segera berlari kearah mereka lalu dengan cepat menahan pintu itu dari para zombie yang sangat agresif ingin memangsa mereka.

Jihoon dengan penuh tenaga menahan pintu dengan kedua tangannya, tongkatnya sudah tergeletak begitu saja, "Arghhh! Siapapun bantu aku tahan pintu ini!"

Renjun bergerak cepat mendengar Jihoon yang meminta tolong, ia sebelumnya memberikan tongkat kayu miliknya kepada Junkyu.

"Apa kita akan berjalan seperti ini?" tanya Junkyu.

Jaemin mengangguk, "Ya, kita bertiga akan berjalan didepan. Ayo cepat! kita harus cari ruangan kosong."

Jaemin, Junkyu dan Doyoung didepan berlari dikoridor sekolah, banyak zombie yang mencoba menyerang mereka namun masih bisa mereka lumpuhkan. Sementara Jihoon dan Renjun mendorong para zombie yang mereka tahan lalu dijatuhkan ke tangga, setelah itu mereka cepat-cepat menyusul ketiga temannya didepan.

Beruntung koridor saat ini lengang karna para zombie terlihat banyak sudah terkapar dilumpuhkan oleh Jaemin, Junkyu dan Doyoung.

"Aku menemukan ruangan kosong!" seru Jaemin.

Jaemin pun segera membuka pintu, itu ruangan seni. Junkyu dan Doyoung segera masuk kesana sementara Jaemin masih menunggu Jihoon dan Renjun yang masih berlarian dengan membawa pintu dan zombie yang mengejar mereka.

"Cepat, cepat, cepatt.." gumam Jaemin sambil fokus memperhatikan Jihoon dan Renjun.

"JAEMIN AWAS!"

Jaemin berbalik mendengar teriakan Renjun, salah satu zombie hampir saja menerkam Jaemin jika saja pemuda itu tak segera menghindar. Jaemin memasukan dirinya kedalam ruangan dan segera menutup pintu ruang seni, ia sedikit kalah cepat ketika zombie itu berhasil memasukan kepalanya dan terjepit pintu.

"Junkyu! Doyoung! Tahan pintunya!"

Junkyu dan Doyoung pun menahan pintu itu agar tak terbuka, zombie itu benar-benar agresif ingin masuk kedalam. Tapi itu tak akan terjadi, dengan sekuat tenaga Jaemin memukul kepala zombie itu menggunakan kayu sampai zombie itu terpental kebelakang.

Jihoon dan Renjun yang hampir dekat pun tak peduli didepan mereka ada salah satu zombie yang terpental pukulan Jaemin. Jihoon lalu memukulnya dengan pintu yang ia bawa sampai kepala zombie itu pecah.

Pintu ruangan kembali dibuka, Renjun dan Jihoon kini telah masuk kedalam dan dengan cepat Junkyu dan Doyoung kembali menahan pintu kala para zombie yang mengejar Jihoon dan Renjun tadi menempelkan muka mereka ke pintu.

Jihoon dan renjun yang sudah masuk pun langsung menghempaskan tubuh mereka berbaring terlentang ke lantai, "Hahh.. cape nyaa, seperti habis lari maraton 10km rasanya." keluh Renjun.

Jihoon kemudian berdiri dari acara tidurannya ia lalu mengambil dua kayu dan menyimpannya dipintu untuk menahan pintu agar tak terbuka. Ia memperhatikan para zombie yang masih menempelkan wajah mereka dengan wajah buruk rupa dan darah yang menetes keluar dari mulut mereka.

"Iwhh.. dasar zombie menjijikan." ucap Jihoon julid.

Setelah dirasa aman mereka pun lalu mengistirahatkan tubuh mereka yang tadi sudah terkuras karena kejar-kejaran dengan zombie.

"Lelah sekali, aku ingin tidur dulu." ucap Junkyu lalu ia melipat tangannya diatas lutut lalu menyenderkan kepalanya ke dinding.

"Dasar Junkyu, disituasi seperti ini masih sempat-sempatnya tidur." ucap Renjun ketika melihat sepupunya sudah anteng menuju alam mimpi.

"Sudahlah, kita pun pasti lelah. Lebih baik kita juga ikut tidur agar tenaga kita bisa sedikit lebih pulih. Lagipula ini sudah sore, besok saja kita lanjutkan." ucap Jihoon menimpali,

Tapi benar adanya, mereka kelelahan dan juga lapar apalagi haus. Dan satu-satunya cara mengalihkan itu semua adalah tidur dan mereka pun kemudian ikut menyusul Junkyu ke alam mimpi.

Dan semoga ketika mereka bangun, ini hanyalah sebuah mimpi.

•••

TBC..

Virus of DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang