Chapter 07

5 2 0
                                    


-

"Ssttsss... Jangan berisik, Yak! Park Jihoon cepatlah!"

Suara Jaemin yang berada dibelakang membuat pemuda dipaling depan menatap tajam. Jihoon yang berheti dan mencoba untuk meraih rambut milik Jaemin, gagal oleh Doyoung yang berada dibelakangnya yang segera menghentikannya.

"Sudahlah, hyung! Ini bukan saatnya kita untuk berdebat atau bertengkar!"

Mendengar perkataan Doyoung, Jihoon pun mendengus kasar. Ia kembali berjalan dengan membawa pintu yang sudah dibelah dua untuk menjadi tameng mereka.

Saat ini para pemuda tampan itu tengan menelusuri koridor sekolah yang gelap karna sudah malam. Tujuan mereka sekarang adalah pergi ke rooftoop, dan ini adalah ide dari Jaehyun.

Mereka baru saja keluar dari ruang seni 10 menit lalu dan saat ini mereka hampir mencapai tangga lantai 3. Mereka berjalan mengendap-endap seperti seorang pencuri, dengan Jihoon yang berjalan paling depan karna membawa sebelah pintu, diikuti Doyoung, Jaemin, Junkyu, Renjun, Jaehyun, Johnny dan Yuta berada paling belakang memegang sebelah pintu kedua seperti Jihoon.

Entahlah, mereka heran sekaligus lega, dewi fortuna sedang berada dipihak mereka hingga sedari tadi tak ada zombie yang menyerang.

Ada sih, tetapi itu hanya satu atau dua saja. Beruntunglah Jaehyun yang memiliki otak cerdas, ia berinisiatif melemparkan sebuah barang untuk menghalau perhatian zombie, karna ia tahu mereka sangat peka terhadap suara.

Tangga pertama berhasil dinaiki oleh Jihoon, sebisa mungkin untuk tak mengeluarkan suara walau mereka berjalan lumayan cepat.

Brakk!

Entah apa yang dilakukan si Jepang itu pikir Jaehyun, dari Jihoon sampai Johnny, mereka semua melirik kebelakang. Jaehyun sudah mengepalkan tangannya erat, ingin sekali ia memukul pipi sahabatnya itu sekarang.

Yuta, si pelaku gaduh yang tak sengaja menjatuhkan pintu yang dipegangnya, hanya tersenyum tanpa dosa, "Hehe, m-maaf, maafkan aku. Aku tak sengaja."

"Yuta, baka! Apa yang kamu lakukan?!"

Johnny mencubit gemas pipi Yuta sampai si empunya meringis kesakitan. Cubitan pria Chicago benar-benar tak main!

Grahhkkk

Samar-samar mereka mendengar suara beberapa orang yang berlari disertai dengan geraman, membuat kedelapan pemuda itu segera berjalan hampir berlari.

Tak peduli dengan suara, mereka kini sudah ter-gep oleh para zombie yang sialannya semakin banyak karna suasana malam yang tenang dan sunyi.

Jaehyun yang melihat situasi dibelakang tak kondusif, berinisiatif untuk memegang sebelah pintu dengan tangan yang lain membawa sebuah tongkat.

Tak terhitung jumlahnya, namun kini depan belakang mereka telah disebur zombie,

"MASUK KE KELAS!"

Teriakan Jaehyun membuat kelima pemuda itu membalikkan badan mereka, itu adalah pintu kelas yang sialnya terkunci didalam.

"Terkunci!"

"Pecahkan kacanya! Buka pintu itu dari dalam!"

Jaemin mengangguk mengerti arahan Jaehyun, dengan sekuat tenaga ia meninju lengannya pada kaca dipintu, ia meringis merasakan tangannya yang berdarah terkena pecahan kaca.

Namun ia tak peduli dengan itu, teman-temannya harus selamat!

Disisi kiri Jaemin, ketiga kakak kelas mereka mencoba melawan zombie, sedangkan disisi kanan ada Jihoon, Doyoung, Renjun dan Junkyu. Masing-masing membawa tongkat untuk melawan para zombie.

Jaemin sendiri, dengan sekuat tenaga memutar kunci untuk membuka pintu. Sedikit kesusahan karna ukuran kaca yang tak besar, sedangkan kunci itu berada diatasnya.

"Terbuka!"

Dengan segera, Jaemin membuka pintu itu, disusul yang lainnya. Mereka segera menutup pintu itu kembali, sebelum suara pecahan kaca terdengar.

Zombie-zombie itu mencoba menerobos kaca jendela dan memecahkannya. Tidak ada gorden untuk menutup jendela, mereka tak bisa diam sampai disini, zombie-zombie mulai naik menerobos kaca yang sudah pecah.

"Cepat! Tumpuk kursi dan meja untuk menahan mereka!"

Sekali lagi arahan Jaehyun diangguki oleh kelimanya. Tugas Yuta dan Johnny masih sama, mereka menahan pintu.

Jaehyun memutar kembali otaknya, ini bukan sebuah ruangan yang biasanya ada ruang khusus untuk menyimpan peralatan yang diperlukan.

Ia berlari ke arah jendela kelas, melirik kebelakang, melihat teman dan adik kelasnya sedang susah payah mengikuti arahannya demi menyelamatkan diri dari zombie.

Kali ini ia tak melakukan sesuatu, Jaehyun akan membantu adik-adiknya dulu sebelum memulai rencananya.

"Doyoung dan Junkyu! Kalian bertukarlah dengan Johnny dan yuta. Biar mereka saja yang menahan kursi dan mejanya, ayo!"

Doyoung dan Junkyu mengangguk, mereka dengan segera menuju ke arah Yuta dan Johnny, setelah mendapat anggukan dari dua teman Jaehyun itu,  Doyoung dan Junkyu segera mengambil alih pintu.

"Berhati-hatilah, kacanya pecah, jangan sampai kamu menjadi seperti mereka." ucap Johnny memperingati Doyoung sebelum ia membantu yang lain.

Pintu kelas itu ada dua, didepan dan dibelakang, Doyoung bertugas untuk menjaga pintu yang Jaemin rusak kacanya, sementara Junkyu dipintu lainnya.

Ruangan kelas ini memang tak sering dipakai, hanya untuk para murid yang mengikuti les atau kelas tambahan, atau bisa juga para murid yang memiliki kegiatan diluar pelajaran seperti ekskul dan sejenisnya.

Maka dari itu kelas ini akan dikunci jika sudah tak digunakan, sebenarnya Junkyu tak perlu susah untuk menahan pintunya, pintu itu sudah terkunci. Namun tetap saja, ia tak boleh lengah sedikit pun, ia harus tetap berjaga-jaga.

Tumpukan pintu dan meja sudah selesai dilakukan, Yuta dan Johnny tentu menahan tumpukan itu, dibantu oleh Jihoon dan Renjun. Sementara Jaemin dan Jaehyun bertugas untuk membuat rencana selanjutnya.

Otak cerdas mereka perlu digunakan disaat keadaan genting seperti ini. Begitulah kira-kira ucapan Jihoon tadi.

"Hyung! Kita tidak bisa berdiam diri disini. Tenaga mereka akan habis jika terus terusan menahan pintu itu, apalagi kita sudah dua hari tak makan apapun."

Jaehyun mengangguk, ia kemudian menatap Jaemin.

"Aku punya rencana."

•••

TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Virus of DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang